Kota Balikpapan Targetkan Dapat Penghargaan Swasti Saba Wistara

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penilaian terhadap kedua terhadap Kota Balikpapan yang merupakan kandidat untuk memperoleh penghargaan Swasti Saba, yakni Kabupaten/Kota Sehat Se Indonesia Tahun 2023.
Penilaian ini dilakukan melalui zoom di Aula Balai Kota Balikpapan, pada hari Rabu (26/7/2023).
Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, H Muhaimin mengatakan, Pemkot Balikpapan berharap Kota Balikpapan bisa memperoleh predikat sebagai Kota Sehat Tahun 2023.
“Mudah-mudahan dengan beberapa indikator penilaian yang sudah disampaikan dengan data-data. Kita masih bisa mempertahankan Kota Balikpapan sebagai Kota Sehat,” ujarnya, ditemui usai peringatan Hari Ulang Tahun ke 61 Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Balikpapan Tahun 2023, di Kantor PWRI Kota Balikpapan. Rabu (26/7/2023).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, pertemuan ini merupakan proses penilaian tahap kedua dari penilaian Kabupaten/Kota Sehat Se Indonesia Tahun 2023.
“Pada tahap satu Kota Balikpapan sudah mengirimkan dokumen. Alhamdulillah lolos dan hari ini kita diminta untuk maju ke tahap kedua melalui zoom,” jelasnya.
Kota Balikpapan sendiri margetkan bisa mendapatkan penghargaan Swasti Saba tertinggi yakni Swasti Saba Wistara. Pasalnya, Kota Balikpapan sebelumnya pernah mendapatkan penghargaan Swasti Saba Wistara pada tahun 2019 dan semenjak itu vakum karena adanya Pandemi Covid-19.
Dikatakannya, ada 9 indikator yang akan dinilai diantaranya sehat mandiri. Jadi disini pihaknya menampilkan bahwa di Balikpapan sudah ada Peraturan Wali Kota penyelenggaraan Kota Sehat dalam era adaptasi kebiasaan baru. Termasuk, indikator perumahan pemukiman dan lingkungan hidup, yang memiliki penilaian bobot terbesar hampir 80 persen.
“Bagaimana rumah sehat, memiliki jamban dan kelurahan ini sudah ter deklarasi bebas buang air besar. Bagaimana pengelolaan sampah, bagaimana dengan air sehat, bagaimana pengelolaan limbah. Itu semua ada tatanan dua yang kita tampilkan.Kemudian tatanan pendidikan, bagaimana prestasi Adiwiyata dan UKS,” ungkapnya.
Dikatakannya, tidak hanya itu, tatanan pasar, tatanan rumah ibadah, kemampuan tanggap bencana menjadi bagian dari penilaian. Memang, indikator penilaian Kota Sehat luas, sehingga seluruh lintas sektor dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus terlibat.
“Kami berharap semua OPD dan lintas sektoral saling mendukung dan mempertahankan di tahap kedua ini, agar bisa lolos pada tahap ketiga. Nantinya tahap ketiga tim penilai akan datang untuk melihat kondisi lapangan,” tutupnya.
BACA JUGA