Balikpapan, Gerbangkaltim,com – Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau pengembangan Kilang Pertamina Balikpapan pembangunannya sudah mencapai 72 persen. Ditargetkan pada kuartal ke tiga tahun 2024 mendatang, proyek strategis nasional itu sudah bisa beroperasi.

“Salah satunya kita lihat ini tangki, kemudian kita membangun RAVC salah satu unit proses untuk memproduksi gasoline kalau di pasaran itu pertamax, pertalite,” ujar Direktur Utama Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) Feri Yani usai penanaman pohon di area Gunung Sepuluh sebagai rangkaian kegiatan HUT ke 4 KPB , Sabtu (06/05/2023).

Feri Yani menambahkan, saat ini sejumlah alat berat yang bagian dari pengembangkan kilang sudah terpasang dan sudah mulai beroperasi. Dan dipastikan dalam pengoperasannya kilang ini menerapkan prinsip yang ramah lingkungan dan dan dengan standar emisinya mengikuti yang diterapkan dunia seperi negara-negara di eropa. Karena EURO cenderung turun.

“Kita sekarang ini kan menghasilam BBM Euro II, nah melalui pengembangan kilang ini akan beralih memproduksi BBM ke Euro V, dimana sulfurnya turun banyak,” tegasnya.

Direktur Utama Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) ini menambahkan, Kilang Balikpapan ini dalam pengoperasiannya nantinya akan menjadi satu dengan KPI Balikpapan dengan membutuhkan tambahan tenaga kerja sebanyak 600 orang.

“Kita rekrut 600 pekerja. Tapi sistemnya karena pengoperasian kilang itu kan harus yang pengalaman jadi sistemnya kita switch dengan refinery unit lain,” ungkapnya.

“Jadi yang sudah memiliki pengalaman yang cukup ditarik kemari dan yang baru kita rekrut kita akan switch kesana,” sambungnya.
Dalam pengembangan Kilang Balikpapan ini, katanya, termasuk di dalamnya pengembangan Kilang Lawe-Lawe yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)

“Saat ini kilang lawe-lawe progresnya sudah 70-80 persen, dan saat ini persiapan pemasangan pipa dari Lawe-lawe ke Balikpapan,” sebutnya.

Feri menjelaskan, selain pengembangan Kilang, di lawe lawe juga akan dipasangan Singel Point Moring (SPM) atau bouy mooring yaitu sarana bertambatnya kapal di laut, yang sekaligus berfungsi sebagai penyalur minyak dari atau ke kapal yang bertambat

“Satu lagi kita mau pasang SPM, tadi itu fasilitas untuk menerima minyak mentah dari luar akan dikirim ke Lawe-lawe untuk disimpan di tangki yang sedang dibangun,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply