Balikpapan, Gerbangkaltim.com – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan menggelar latihan kedaruratan skala besar yang diskenariokan dengan seperti kejadian yang sebenarnya dan dipantau langsung oleh pertamina pusat.

Kedaruratan yang disimulasikan ini, meliputi kebakaran yang terjadi di dua tangki (KPI) Unit Balikpapan dan unjuk rasa yang dilakukan ratusan warga akibat penutupan jalan akibat musibah kebakaran yang terjadi.

Ditandai dengan sirine Panjang tanda terjadi kebakaran di (KPI) Unit Balikpapan yang berdampak dengan penutupan Jl Yoes Sudarso, hingga warga sekitar melakukan aksi unjukrasa yang berakhir dengan bentrok dengan petugas pengamanan.

Saling dorong antara pengunjukrasa dan lempar benda tak terelakkan. Petugas terpaksa menembakan meriam air atau water canon hingga gas air mata dilakukan petugas kepolisian untuk membubarkan massa yang kian beringas, bahkan anjing pelacak dikerahkan untuk membubarkan massa aksi.

Musibah kebakaran berhasil ditangani setelah 4,5 jam terjadi, namun terdapat[at 3 orang pekerja yang menjadi korban, dimana 2 orang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dan 1 orang ditangani Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).

Sedangkan akibat musibah ini, distribusi BBM tidak terganggu dan berjalan normal.

General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Wahyu Sulistyo Wibowo mengatakan, latihan kedaruratan skala besar yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan di internal Pertamina maupun dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para stakeholder.
“Pertamina tentu lebih konsen pada kondisi di dalam, tapi bilamana ada gangguan dari luar, tentunya kita membutuhkan dukungan dari Forkopimda yang ada di sini,” ujar Wahyu, Senin (6/12/2021).

Simulasi ini, katanya, tidak hanya disaksikan Pemkot Balikpapan yang diwakili Asisten Tiga Sekot Balikpapan Arbain Side, Kapolresta serta Dandim 0905 Balikpapan. Namun juga oleh jajaran direksi serta komisaris Pertamina yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Nanti, kekurangan apa yang ada di sini nanti jadi pengalaman di unit operasi yang lain termasuk kolaborasi dengan Forkopimda,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Thirdy Hadmiarso ingin simulasi menjadi prosedur operasi standar di kedua belah pihak.

“Mulai dari koordinasi, hingga pencegahan. Sehingga kami mengupayakan proses penanganan dijalankan dengan baik,” ujar Thirdy.

Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Inf Faisal Rizal menambahkan, sinergi antara Pertamina dengan Forkopimda dikuatkan agar penanganan kondisi darurat berjalan sesuai prosedur.

“Bagaimana mengisolir permasalahan yang ada, kemudian memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kejadian yang sebenarnya. Termasuk kerawanan yang ditimbulkan,” jelasnya.

Simulasi kedaruratan skala besar merupakan upaya untuk mendukung keandalan kilang. Kesiapan dan kewaspadaan juga ditingkatkan guna menghadapi kemungkinan peristiwa yang tidak diinginkan.

Share.
Leave A Reply