Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan mengelar dzikir dan doa bersama secara virtual untuk keselamatan dan keamanan masyarakat Balikpapan dari wabah COVID-19 bersama ulama dan umara.

“Kegiatan ini adalah kegiatan ikhtiar kami yang sudah kami jalanin, ini adalah zikir dan doa artinya memohon kepada Allah SWT,” ujar Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud usai kegiatan di aula rumah jabatan Wali Kota Balikpapan, Jumat sore (17/7/2021).

Mengingat pandemi Covid 19 di Indonesia khususnya di Kota Balikpapan masih meningkat, hingga Balikpapan ditetapkan pemerintah pusat untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat sejak 12-20 Juli 2021.

Wali Kota yang juga Ketua Satgas Kota Balikpapan mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan (Prokes). Memang dampak pelaksanaan PPKM darurat dirasakan seluruh warga Balikpapan baik dari sektor perekonomian, sosial termasuk para pelaku usaha.

“Tidak usah merasa punya khawatir berlebihan dan tidak usah takut, tetap menjaga pola makan, istirahat yang cukup, sering berjemur serta ikhtiar dan berdoa,” jelasnya.

Kegiatan tidak berhenti sampai disini, berdzikir dan berdoa akan berkelanjutan, Wali Kota Balikpapan akan memfasilitasi kegiatan ini setiap bulan untuk melakukan doa bersama di aula pemerintah kota, sesuai dengan slogan Balikpapan dalam bingkai Nadhatul Iman.

“Kami doa dan ikhtiar itu satu iringan, apa yang menjadi niat dan tujuan kami yaitu membebaskan Covid 19 dari negara kami khususnya Balikpapan,” imbuhnya.

Rahmad Mas’ud mengatakan, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim menyebutkan, dalam empat hari terakhir dari sebelumnya 599 kasus, turun, 565 kasus, turun 427 kasus dan hari ini 454 kasus.

“Tapi saya lihat trennya sudah mulai turun, kita berdoa dan saya menyampaikan kepada seluruh warga Balikpapan taati protokol kesehatan (prokes),” tegasnya.

Ia juga memahami keluhan masyarakat dengan diterapkannya PPKM Darurat selama lima hari terakhir. Karena pembatasan berdampak pada ekonomi dan sosial masyarakat.

“Saya tahu ini merasa tidak nyaman kita. Apalagi pelaku bisnis, dari kegiatan ekonomi, sosial ada pembatasan yang luar biasa,” katanya.

Namun kata dia, Instruksi Mendagri terkait PPKM darurat sebagai upaya untuk menekan kasus covod-19. Apalagi hingga kini sudah sebanyak 4.755 orang yang terpapar covid-19.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud juga mempunyai niat nadzar untuk mendirikan masjid, Ponpes dan Rumah Tahfidz sebagai bentuk ikhtiar dan doa sebagai penawar terhadap masalah dan musibah yang menimpa Kota Balikpapan.

“Insyahallah selesai sholat Idul Adha, saya akan nadzar membangun masjid sendiri sebagai doa dan iktiar saya,” jelasnya.

Sebagai orang muslim, katanya, ia mempunyai keyakinan untuk membangun rumah ibadah sebagai niat berbadzar yang diperuntukkan untuk menampung kaum dhuafa, fakir miskin.

“Termasuk kami akan membangun pondok pesantren dan rumah tafidz bagi orang yang tidak mampu,” ujarnya.

Rahmad menambahkan hikmah dari Covid ini memotivasi atau memicu untuk dapat membantu bagi warga yang kurang mampu. Dampak dari Covid dirasakan semua lapisan masyarakat terkhusus bagi warga yang kurang mampu.

Share.
Leave A Reply