LPTQ Kaltim Tinjau Kesiapan Arena MTQ Tingkat Provinsi di Kutai Timur

Gerbangkaltim.com, Sanggata — Menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-45 tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang akan digelar pada 10–18 Juli 2025 di Sangatta, Kutai Timur, LPTQ Kaltim melakukan tinjauan langsung ke lapangan guna memastikan kesiapan teknis dan logistik dari panitia daerah.

Peninjauan dipimpin oleh Ketua II LPTQ Kaltim, Dasmiah, bersama rombongan yang terdiri atas Ketua III Jauhar Efendi, Penanggung Jawab Dewan Hakim Bambang Iswanto, Wakil Sekretaris Etty, serta tim sekretariat. Mereka disambut Ketua I LPTQ Kutim, Ahmad Barkati, yang juga Kepala Kemenag Kutai Timur, serta Ketua IV Abdul Latif.

Kegiatan diawali dengan inspeksi ke arena utama, yaitu Kompleks Perkantoran Bupati Kutai Timur di Bukit Pelangi, lokasi pembukaan dan penutupan MTQ. Dalam rapat koordinasi di lokasi, disepakati bahwa gladi bersih upacara pembukaan akan dilakukan pada 12 Juli malam, untuk memastikan seluruh perangkat acara siap, termasuk tata suara, pencahayaan, personel tari kolosal, dan devile kafilah.

“Progres pembangunan venue lomba saat ini telah mencapai lebih dari 50 persen, dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada H-1,” ujar Ahmad Barkati.

Dasmiah menegaskan pentingnya kesiapan penuh pada saat gladi, mencakup seluruh perlengkapan dan personel pendukung acara. Sementara itu, Jauhar Efendi menambahkan bahwa gladi bersih menjadi momen krusial untuk mengatur durasi dan kesiapan pelaksana teknis acara pembukaan.

Peninjauan dilanjutkan ke hotel dan penginapan yang akan digunakan oleh dewan hakim, tamu VIP, serta panitia provinsi. Bambang Iswanto menyebutkan jumlah dewan hakim mencapai 130 orang, termasuk panitera dan pengawas. PT Kaltim Prima Coal (KPC) juga menyediakan wisma layak untuk tamu VVIP dan VIP.

Sebagai bagian dari penyambutan tamu MTQ, LPTQ Kaltim juga melakukan survei lokasi city tour, salah satunya Pantai Teluk Lingga di Sangatta Utara. Meski menawarkan panorama menarik, akses jalan ke lokasi masih berupa tanah bercampur batu sejauh dua kilometer.

Sumber: Humas LPTQ Kalimantan Timur