Monev Program Imunisasi Penting Untuk Susun Program Ditahun Depan

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Kesehatan Kota (Dinkes) Balikpapan menggelar pertemuan monitoring dan evaluasi (monev) program imunisasi se Kota Balikpapan. Dimana hasil monev ini menjadi dasar menyusun perencanaan di tahun depan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, kegiatan monev capaian program imu¬nisasi di Kota Balikpapan ini pasti dilaksanakan setiap triwulan akhir tahun.
“Monev program imunisasi se Kota Balikpapan pasti dilakukan di akhir tahun, dimana ini akan menjadi program percepatan, jika ditemukan gap pada kegiatan imunisasi, dan hasil monev juga menjadi dasar menyusun perencanaan di tahun depan,” ujarnya, Selasa (24/10/2023).
Dikatakannya, monev dilakukan karena sangat penting dalam program imunisasi yang merupakan program prioritas yang sudah ada sejak dulu dan tetap harus dijalankan hingga sekarang.
“Walaupun ada program-program baru dan inovasi baru. Tapi program munisasi dasar lengkap, itu tetap menjadi ke¬wajiban,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Dio sapaan akbarnya, juga meminta kepada petugas di lapangan untuk melengkapi imunisasi yang belum lengkap.
“Jangan sampai nanti muncul (imu¬nisaai) HPV, PCV, kita lupa yang imunisasi dasar janga sampai ketinggalan,” ungkapnya.
Dio menambahkan, pihaknya akan menguatkan program imunisasi dasar yang lengap, termasuk mengejar untuk sasaran imunisasi yang baru.
“Semangat terus kita bersa¬ma-sama berjuang agar capa¬ian imunisasi di Kota Balikpa¬pan bisa menjadi yang terbaik, dalam mempertahankan panji-panji bidang kesehatan,” tukasnya.
Pemberian Imunisasi, katanya, yang saat ini menjadi perhatian adalah imunisasi dasar lengkap. Pasalnya, diawal harus dipastikan bahwa semua anak harus lengkap imunisasinya pada saat masih bayi.
“Pada saat bayi harus lengkap kita harus melanjutkan pemberian imunisasi pada usia balita dibawah 2 tahun,” tegasnya.
Dimana imunisasi lanjutan yang sementara masih rendah dan jadi perhatian baik di puskesmas dan DKK Balikpapan. Selain itu ada bulan imunisasi anak sekolah (bias) yang rutin dilaksanakan pada kelas, kelas 2 dan kelas 5 semua bisa diberikan dengan interval jarak 1 tahun.
“Cakupan-cakupan imunisasi mulai dari bayi, balita sampai bias menjadi bagian imunisasi rutin lengkap yang juga jadi harapan Kemenkes yang menjadi indikator keberhasilan imunusasi di daerah,” ungkapnya
“Dengan mendapat program bias, imunisasi wanita usia subur termasuk di dalamnya calon pengantin dan ibu hamil juga perlu dilakukan,” sambungnya.
Sebelum juga dilakukan minum tablet tambah darah (TTD) bersama para pelajar yang hadir. Ia mengungkapkan saat ini pihaknya telah menyalurkan 99,30 persen TTD di seluruh sekolah di Balikpapan.
“Namun remaja putri yang mengonsumsi TTD baru 61,56 persen, berdasarkan data Januari-September. Padahal TTD ini sudah hampir 100 persen tersalurkan. Jadi kami memohon bantuan pihak sekolah untuk sama-sama fokus mengawal aksi ini. Harapannya akhir tahun ini bisa 100 persen TTD yang terdistribusi bisa dikonsumsi,” jelasnya.
Dio menambahkan, masih ada 500 pelajar atau sekitar 22 persen yang men¬gidap anemia atau kekurangan zat besi. Dan ini berpengaruh terhadap penurunan sel darah merah atau hemoglobin.
“Bapak Wali Kota juga telah mencanangkan program memi¬num vitamin ini sepekan sekali di setiap hari jumat, semoga di akhir tahun ini dapat terealisasi hingga 100 persen,” terangnya.
Menurutnya, kurangnya asupan makanan bergizi seperti serat dari sayur mayur, daging dan telur serta buah juga berdampak pada anak kekurangan zat besi. Padahal, zat besi berper¬an penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu protein yang berfungsi untuk mengangkut dan mendistribusikan oksigen ke selu-ruh jaringan tubuh.
“Jika terus berlanjut kata dia, akan berdampak pada kasus kekurangan gizi atau Stunting pada anak maupun remaja. Un¬tuk itu program aksi bergizi yang diterapkan di seluruh sekolah ini menjadi salah satu cara ampuh untuk menekan kasus tersebut,” tutupnya.
BACA JUGA