PASER, Gerbangkaltim.comelum lama ini Gubernur Kaltim Isran Noor mengeluhkan bahwa infrastruktur, jalan dan jembatan masih banyak rusak di Kaltim.

Demikian pula jalan rusak juga terjadi di Kabupaten Paser, dilansir dari Antara Kaltim Sabtu 04 Juni 2022, DPUTR Kabupaten Paser perbaiki jalan penghubung tiga desa di Kecamatan Longkali melalui dana tanggap darurat.

Hal ini diungkapkan Kabid Bina Marga DPUTR Paser Try Evi Herawati “hingga saat ini sudah tiga kilometer yang diperbaiki dari enam kilometer jalan yang diperbaiki” dilansir dari Antara Kaltim Sabtu 04/06/2022.

Ia pun menambahkan masih banyak ruas jalan desa yang perlu dilakukan perbaikan, DPUTR akan segera menindaklanjuti dengan gelar rapat internal, “ke depan jalan rusak dapat diperbaiki secara permanen, yang segera diperbaiki dengan metode tanggap darurat”, ucapnya.

Muchtar Amar, SH selaku Pemerhati Politik dan Hukum (PATIH) di Tana Paser Senin 06/006/2022 kepada awak media menyampaikan “persoalan jalan rusak tuai pro-kontra, ada warga mendapatkan ‘cuan’ dari ‘fenomena’ jalan rusak, namun tidak sedikit juga yang keluhkan kondisi jalan rusak”.

“pro-kontra perbedaan sikap warga atas jalan rusak ini kesemuanya merupakan aspirasi masyarakat yang patut dperhatikan secara konfrehensif oleh pemegang kebijakan, pastinya jalan yang baik dapat meningkat kesejahteraan dan perekonomian masyarakat”, tuturnya.

Realita di lapangan, ada masyarakat yang memanfaatkan ‘fenomena’ jalan rusak untuk mengais rejeki, di jalur jalan negara di Kecamatan Muara Komam – Batu Sopang misalnya, kerap kali ada warga manfaatkan jalan rusak untuk meminta sumbangan dari pengguna jalan yang melintas atas dalih turut memperbaiki.

Lain hal jalan rusak di jalan poros Desa Tiwei – Belimbing misalnya, ‘fenomena’ jalan rusak justru menambah pundi-pundi rejeki warga yang memiliki mobil hiline atau hartop seperti milik Didi Junaidi warga desa Pait kerap digunakan untuk menarik mobil amblas, langsir TBS petani hingga digunakan team jaringan Internet XL ke desa Muara Lambakan belum lama ini.

Amar membeberkan “lumrah warga terbiasa mulai dahulu melihat potensi dari ‘fenomena’ jalan rusak menjadi peluang kais rejeki, awalnya mungkin sekedar bantu pengguna jalan yang melintas, namun akhirnya dijadikan sampingan rutinitas”.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Keliling (APPDELING) Paser Abdul Hadi pernah keluhkan jalan rusak jadi sebab turunnya daya beli dagangan mereka, menurut mereka sulitnya melintasi jalan rusak sebabkan warga kurang aktifitas keluar ditambah beban kebutuhan warga saat ini pun meningkat, sehingga penghasilan pedagang pun menurun sementara biaya produksi pedagang kian meningkat.

“tidak sedikit warga keluhkan lewat postingan di-medsos, ada para pedagang tetap dan pedagang keliling di beberapa kecamatan keluhkan jalan rusak jadi sebab turunnya daya beli dagangan mereka, sulitnya melintasi jalan rusak sebabkan warga kurang aktifitas diluar ditambah beban kebutuhan warga saat ini pun meningkat, dan penghasilan pedagang pun menurun”, tambah Muchtar.

Dilansir dari Tribunkaltim.co Minggu 05/06/2022, lewat reses DPRD Paser petakan masalah dan wujudkan kesejahteraan masyarakat dengan aspiratif skala prioritas, “perencanaan pembangunan daerah melalui APBD digunakan sebesar-besarnya untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan didasarkan pada kepentingan masyarakat”, jelas Hendra Wahyudi selaku Ketua DPRD Paser.

Menurut Muchtar ‘PATIH’, “aspiratif menyikapi persoalan-persoalan masyarakat di Paser tidak hanya melalui kegiatan-kegiatan formal kelembagaan pemerintahan, idealnya harus ‘kolaboratif berkeadilan’, namun aspiratif juga lewat issue-issue strategis di media sosial, media lokal daerah/provinsi dan media nasional, issuenya kan lebih bebas aktif proporsional”, pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share.
Leave A Reply