PASER, GERBANGKALTIM.COM – Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) selama 1 Bulan telah menyelesaikan tugas dalam pembentukan Kelompok PEKKA di Kabupaten Paser.

Sebagai tindak lanjut pembentukan Kelompok PEKKA dilaksanakan Pelatihan TOT yang dilaksanakan di Ruang Rapat Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KB3PA) pada hari Sabtu-Minggu tanggal 8-9 Oktober 2022.

Peserta dari kegiatan pelatihan TOT ini sebanyak 12 orang terdiri dari perwakilan Perempuan Kepala Keluarga 6 Desa di Kabupaten Paser..
Ketua Federasi Serikat PEKKA Indonesia, Mahdalena dalam laporannya menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Paser yang diberikan untuk kelancaran tugas kami.

“Alhamdulillah, selama 1 bulan kami di Paser melakukan pendampingan di desa-desa telah terbentuk Kelompok PEKKA di 14 Desa di 4 Kecamatan, namun baru 6 Desa yang bisa mengikuti TOT karena 8 Desa belum mengikuti pelatihan penguatan Visi, ” kata Mahdalena.

Ia menambahkan, setelah kembali ke Jakarta, PEKKA akan datang kembali di Bulan Desember untuk melaksanakan penguatan dan pendampingan bagi Kelompok PEKKA baru yang terbentuk, sekaligus untuk membuat Serikat PEKKA di Kabupaten Paser.

Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah Meningkatkan kapasitas SDM Serikat PEKKA dalam pengelolaa organisasi dan pemberdayan anggota dari masing-masing desa yang sudah terbentuk dan sudah dilaksanakan peltihan penguatan Visi, sehingga diharapkan akan terbentuk kelompok PEKKA baru di masing-masing desa.

“PEKKA dapat berkontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Paser” Kata Mahdalena.

Pelatihan dibuka dengan kata sambutan dari Kepala Dinas P2KBP3A diwakili Kabid PUG dan PP Kasrani.

Dalam sambutannya Kasrani menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Yayasan PEKKA sebagai Mitra Kemeterian PPA yang telah menunjuk Kabupaten Paser sebagai Kabupaten penerima Program PEKKA.

Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) adalah perempuan yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, ia merupakan tulang punggung bagi keluarganya, bukan  berarti mereka single parent,Tetapi bisa saja mereka memiliki suami namun suami mereka tidak mampu memberikan nafkah diakibatkan karena sakit yang permanen dan juga suami tidak bekerja atau mengganggur sehingga mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

“Sebuah kenyataan yang kita jumpai di tengah masyarakat saat ini adalah jumlah Perempuan Kepala Keluarga tersebut cukup besar dan 50% di antaranya adalah dari masyarakat kurang mampu dan dalam usia produktif (20-60 tahun). Mereka membutuhkan perhatian dan dukungan penuh dari Pemerintah, agar ikut berkontribusi dalam pembangunan di segala bidang sehingga terciptanya masyarakat sejahtera adil dan bermartabat.,” Ujar Kasrani

“Untuk itulah saya berharap Serikat PEKKA di Kabupaten Paser bisa memberikan usulan program kepada Dinas P2KBP3A dalam rangka memberdayakan anggota diberbagai bidang sehingga diharapkan mereka mampu mandiri untuk menunjang ekonomi keluarga,” jelas Kasrani.

“Saya berharap kepada peserta Pelatihan untuk dapat mengikuti pelatihan TOT ini dengan sungguh-sungguh sampai selesai. Sehingga bisa menambah kapasitas   saudara-saudara dan kepada Narasumber saya ucapkan terima kasih karena telah bersedia memberikan ilmu dalam Pelatihan TOT ini, semoga dengan belajar bersama ini dapat memberikan manfaat dan motivasi bagi Ibu- ibu untuk pemberdayaan keluarga menuju Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera),” ujar Kasrani mengakhiri sambutannya (erwe)

Share.
Leave A Reply