Pemkot Balikpapan Perkuat Ketahanan Pangan Jelang Nataru dengan Strategi 4K

ketahanan pangan
Kepala Disdag Kota Balikpapan, Haemusri Umar.

Gerbangkaltim.com, Balikpapan — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas bahan pokok menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Menghadapi potensi lonjakan permintaan dan gangguan distribusi akibat cuaca ekstrem, Disdag menerapkan strategi 4K yang meliputi Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga, dan Kerja sama antar daerah.

Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri Umar, menjelaskan bahwa strategi ini menjadi pedoman utama bagi seluruh pemangku kepentingan dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Menurutnya, empat elemen tersebut penting untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok secara aman.

“Kami menjadikan strategi 4K sebagai fondasi agar pasokan tetap aman dan harga terkendali. Ini penting terutama memasuki akhir tahun ketika konsumsi masyarakat meningkat,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).

Pada aspek ketersediaan, Disdag memperluas jaringan kerja sama dengan daerah pemasok di luar Kalimantan Timur. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kontinuitas pasokan serta mencegah potensi kelangkaan bahan pokok. Para distributor juga diarahkan melakukan penambahan stok lebih awal sebelum memasuki masa puncak permintaan Nataru.

Sementara itu, pemantauan distribusi terus diperketat, terutama jalur pengiriman dari Jawa dan Sulawesi yang rentan terhadap cuaca buruk. Pemerintah turut memperkuat pemantauan harga harian di pasar tradisional guna memastikan keterjangkauan harga untuk seluruh lapisan masyarakat.

Haemusri menyebutkan bahwa sejumlah komoditas seperti cabai, bawang, dan daging ayam berpotensi mengalami kenaikan harga akibat tingginya konsumsi. Namun, ia memastikan bahwa pasokan saat ini masih dalam kondisi aman.

“Kenaikan harga yang mungkin terjadi lebih disebabkan oleh lonjakan permintaan, bukan karena kurangnya pasokan. Ini pola tahunan yang terus kami antisipasi,” tambahnya.

Selain itu, Disdag aktif berkoordinasi dengan pelaku usaha dan ritel modern untuk menjaga stabilitas pasokan. Data pemantauan harga harian akan menjadi acuan dalam menentukan langkah intervensi apabila terjadi lonjakan harga yang tidak wajar.

“Fokus utama kami adalah memastikan daya beli masyarakat tetap stabil dan perayaan Nataru berlangsung dengan aman dan nyaman. Stabilitas harga menjadi prioritas,” tegas Haemusri.

Sumber: Dinas Perdagangan Kota Balikpapan

Tinggalkan Komentar