PEP Sangasanga dan Sangatta Lampaui Target Penjualan Gas, Dukung Komitmen Energi Nasional

PEP Sangasanga
PEP Sangasanga dan Sangatta Field sukses tingkatkan penjualan gas lewat PJBG dengan PLN Tanjung Batu, menyalurkan 8,019 MMSCFD per 22 September 2025.

Gerbangkaltim.com, Balikpapan – PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field dan Sangatta Field kembali mencatatkan kinerja gemilang di sektor hulu migas. Melalui sinergi dan inovasi, keduanya berhasil melampaui target penjualan gas bulan September 2025 setelah menyalurkan gas sebesar 8,019 MMSCFD kepada PLN Tanjung Batu berdasarkan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Capaian ini menambah pendapatan perusahaan sekitar Rp3,9 miliar per bulan di atas target penjualan yang telah ditetapkan.

Peningkatan kinerja ini tak lepas dari penerapan Facility Sharing Agreement (FSA) antara PEP Sangasanga Field, PEP Sangatta Field, dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) di bawah Subholding Upstream Pertamina Zona 9. Melalui kerja sama tersebut, distribusi gas menuju PLN Tanjung Batu menjadi lebih efisien tanpa perlu pembangunan pipa baru.

Manager Subsurface Development Area (SDA) 2 Zona 9, Ade Lukman, menilai keberhasilan ini sebagai bukti kolaborasi yang efektif. “Kerja keras dan kolaborasi antarlapangan berhasil mewujudkan potensi yang dulu dianggap sulit. Ini menjadi inspirasi untuk terus optimis dalam mengelola sumur-sumur mature,” ujarnya.

Tahun 2025 juga menandai dimulainya komersialisasi gas dari Lapangan Anggana dan South Kutai Lama di PEP Sangasanga Field. Sementara itu, PEP Sangatta Field mengalihkan sebagian gas operasional menjadi gas sales, sehingga aliran ke PLN semakin lancar. Pemasangan Booster Compressor Very Low Pressure (VLP) di wilayah Binangat turut membantu penjualan gas bertekanan rendah dari Lapangan Sambutan hingga melampaui target lebih dari 150 persen.

Senior Manager Subsurface Development & Planning, Supriady, menambahkan bahwa strategi keberlanjutan dalam eksplorasi menjadi kunci. “Kami terus berinvestasi dalam pengeboran untuk menambah cadangan gas dan menjaga keberlanjutan energi nasional,” katanya.

Sejak implementasi PJBG pada 2022, gas dari Sangasanga dan Sangatta Field tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan internal, tetapi telah menjadi sumber energi bernilai ekonomi tinggi. Langkah ini meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat pendapatan, serta mendukung ketahanan energi nasional sesuai visi pemerintah dalam Asta Cita Swasembada Energi.

Sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Kalimantan, Zona 9 yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) terus menjalankan operasi migas berkelanjutan berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Berbagai inovasi teknologi dan efisiensi operasional terus dilakukan untuk mewujudkan energi yang aman, andal, dan ramah lingkungan bagi Indonesia.

Sumber: Humas PT Pertamina Hulu Indonesia

Tinggalkan Komentar