Balikpapan, Gerbangkaltim,com – Pemkot Balikpapan melalui Bagian Perekonomian Setkot Balikpapan berencana akan mengirimkan surat kepada PT Pertamina (Pesero) agar bisa menambah jumlah SPBU d Kota Balikpapan. Pasalnya, sebanyak 14 buah SPBU di Kota Balikpapan sudah dianggap tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan BBM warga Kota Balikpapan yang terus bertambah.

Kepala Bagian Perekonomian Sri Hartini Anugraha mengatakan, sebanyak 14 SPBU di Kota Balikpapan saat ini sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan BBM warga sehingga kerap terjadi antrean saat pengisian BBM.

“Jadi suratnya nantinya akan dibawa langsung oleh pak wali kota untuk memohon kepada Pertamina bagaimana mereka bisa investasi dari Pertamina. Karena kalau nunggu dari swasta agak susah. Jadi minta inisiatif dari pertamina untuk investasi buka SPBU disini,” ujarnya, Rabu (10/1/2024).

Sri Hartini menambahkan, antrian mobil yang terajdi di sejumlah di SPBU Kota Balikpapan saat ini, tidak lepas dari jumlah SPBU yang ada di Balikpapan yang masih sedikit, jika dibandingkan Kota Samarinda yang jumlahnya sudah mencapai sebanyak 34 buah SPBU.

“Untuk pembangunan SPBU ini kewenangan ada di Pertamina, nanti dijawab Pertamina. Pemerintah daerah memang tidak bisa membuka investasi (bangun SPBU),” tegasnya.

Sri Hatini menambahkan, jumlah penduduk Kota Balikpapan di tahun 2022 sudah mencapai 700 ribu lebih, namun di tahun 2023 kemarin hampir sudah lebih 800 ribu lebih menuju 1 juta penduduk.

“Petambahan jumlah penduduk ini tidak lepas dari banyak proyek strategis di Kaltim termasuk IKN. Dimana Kota Balikpapan mulai menuju sebagai kota Metropolitan. Jadi kalau SPBU yang ada kurang, ya kurang sekali,” tegasnya.

Sementara itu, Area Manager Commrel Patra Niaga Kalimantan Arya Yusa Dwicandra menyebutkan dengan luasan wilayah Balikpapan 500 km persegi lebih hanya ada 14 SPBU. artinya satu SPBU melayani sekitar 30-40 km persegi.

“Surabaya itu luasanya 350 km persegi. SPBU ada 110 artinya 1 SPBU melayani 3 radius km persegi itu rata-rata. Kita di Balikpapan 1 SPBU melayani radius 40 kilo. Artinya kita mau beli sudah habis duluan. Ideal 1 SPBU itu ya radiusnya 10 kilometer,” ujarnya.

Ditambah lagi kontur tanah di Balikpapan yang berbukit-bukit sehingga menyulitkan investor mencari tanah. Kalaupun dapat pastinya harga untuk membangun mahal mengingat ada biaya untuk meratakan lahan.

Namun Arya mengungkapkan saat ini akan beroperasi 1 SPBU di Kota Balikpapan pada bulan Maret mendatang. Disamping juga sedang mengusulkan izin pendirian Pertashop.

“Ada 5 Pertashop yang kita ajukan hadir di Balikpapan. masih proses,” ungkap Arya.

Terkait soal usulan SPBU 24 jam agar tidak terjadi antrian di SPBU. Apalagi di kota-kota besar sudah dilakukan pelayanan SPBU 24 jam. Menjawab hal itu, Arya menjelaskan hal itu sudah ditawarkan ke pengusaha SPBU. Hanya saja rata-rata, mereka belum berani membuka 24 jam.

“Lebih pada jaminan keamanan sebab rata-rata orang Balikpapan jam 10 malam sudah pada di rumah sudah tidur. Takut ini manfaatkan dalam tanda kutip oleh pengetap. Khawatir mereka dari jam 11 sampai jam 5 pagi. Itu sudah kita tawarkan ke pengusaha-pengusaha,” ujarnya.

Selain itu, pengoperasian SPBU 24 jam membutuhkan pekerja baru untuk shift tengah malam hingga pagi sehingga hal ini juga berpengaruh pada profit pengusaha SPBU.

“Harus nambah 1 shift. Kalau di Jakarta jam 12 sampai jam 5 pagi tambah ramai,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply