Pertamina Hulu Mahakam Kembangkan Energi Alternatif dari Sampah, Jadi Rujukan Nasional

Gerbangkaltim.com, Balikpapan – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), terus memperkuat komitmennya dalam pengelolaan lingkungan melalui program Waste to Energy for Community (Wasteco) di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar, Balikpapan.
Program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ini berhasil memanfaatkan gas metana dari sampah organik sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan yang bermanfaat bagi rumah tangga dan pelaku UMKM.
Pada Rabu (20/8/2025), program Wasteco mendapat kunjungan wartawan nasional dan Key Opinion Leader (KOL) untuk melihat langsung proses pengelolaan sampah menjadi energi. Kehadiran mereka menegaskan posisi Wasteco sebagai proyek percontohan inovasi energi baru terbarukan di Indonesia.
Dampak Nyata untuk Lingkungan dan Masyarakat
Program Wasteco terbukti mampu menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 100.651,70 ton CO₂eq per tahun. Teknologi yang diadopsi PHM dalam mengolah metana bahkan telah mendapatkan Hak Paten dari Kementerian Hukum & HAM RI.
Dari total potensi 1,5 juta meter kubik gas metana per tahun di TPAS Manggar, sebanyak 820.800 meter kubik telah dimanfaatkan untuk 380 rumah tangga atau sekitar 1.520 jiwa. Pemanfaatan ini tidak hanya mengurangi penggunaan elpiji hingga 16.800 tabung per tahun, tetapi juga menekan biaya hidup masyarakat hingga Rp456 juta per tahun.
Selain memberi manfaat energi, program ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi dengan lahirnya 29 UMKM baru dan kelompok bank sampah yang melibatkan 113 warga dari tiga RT sekitar.
Dukungan Manajemen dan Pemerintah
Manager Communication, Relations & CID PHI, Dony Indrawan, menyebut Wasteco sebagai pelopor pemanfaatan gas metana dari sampah organik.
“Program ini bukan hanya soal energi, tapi juga keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan Wasteco menjadi bukti pentingnya kolaborasi semua pihak,” ungkapnya.
Sementara itu, Senior Manager External Communication & Stakeholder Relations PHE, Fitri Erika, menambahkan bahwa kesadaran lingkungan adalah kunci utama dalam menghadirkan inovasi. “Pengolahan sampah menjadi energi adalah langkah nyata menghadapi tantangan sampah perkotaan,” ujarnya.
Program ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Jadi Inspirasi Nasional dan Internasional
Keberhasilan Wasteco menarik perhatian dunia. Pada 2024, program ini diundang untuk tampil di konferensi United Nations Global Compact (UNGC) di New York, dan bahkan pernah dikunjungi langsung Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, pada April lalu.
Inovasi ini kini direplikasi di Bontang dan Bali, menjadikan Wasteco sebagai referensi bagi banyak pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam mencari solusi pengelolaan sampah dan penyediaan energi alternatif.
📌 Sumber: PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI)
BACA JUGA