PNM Perkuat Pemberdayaan UMKM: Modal Finansial Saja Tidak Cukup

PNM Balikpapan
Pimpinan Cabang PNM Balikpapan, Joko Suprianto

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Permodalan Nasional Madani (PNM) menegaskan kembali komitmennya untuk tidak hanya memberikan pembiayaan kepada pelaku usaha ultra mikro, tetapi juga memperkuat kapasitas usaha melalui edukasi dan pendampingan.

Hal itu disampaikan Pimpinan Cabang PNM Balikpapan, Joko Suprianto, dalam kegiatan Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar dengan menghadirkan 500 emak-emak dari seluruh penjuru Kota Balikpapan di Aula Gedung Parkir Klandasan, Balikpapan Kota, Jum’at (21/11/2025).

Menurut Joko, PNM memandang bahwa pembiayaan tidak akan berdampak optimal tanpa peningkatan kualitas pengetahuan dan manajemen usaha para nasabah.

“Kami menyadari bahwa untuk menjalankan misi PNM, kami tidak bisa hanya memberikan pembiayaan. Harus ada edukasi, pendampingan, dan transformasi kapasitas usaha kepada nasabah,” ujar Joko.

Ia menjelaskan bahwa PNM menghadirkan modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial, yang dikemas melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU). Program tersebut mencakup pelatihan, pameran, klasterisasi usaha, serta studi banding di berbagai daerah dalam maupun luar negeri.
“Ini semua kami lakukan agar lahir para pelaku usaha yang mandiri, tangguh, hebat, dan berdaya saing,” tambahnya.

Data Nasional dan Kalimantan Timur

Hingga saat ini, PNM memiliki lebih dari 16 juta nasabah aktif di seluruh Indonesia. Angka tersebut menjadikan PNM sebagai salah satu lembaga pemberdayaan perempuan terbesar di dunia.

Joko menegaskan bahwa perkembangan angka tersebut bukan sekadar statistik, tetapi mencerminkan pertumbuhan ekonomi keluarga melalui usaha mikro yang dijalankan oleh ibu-ibu.

Di wilayah Kalimantan Timur, PNM mencatat ada 30 Unit Mekaar, 276 pendamping lapangan, 4.946 kelompok binaan, 72.262 nasabah aktif dengan Rp350 miliar total penyaluran pembiayaan dan Rp223,8 miliar outstanding pembiayaan

Sementara untuk Kota Balikpapan ada 6 Unit Mekar, 87 pendamping, 1.185 kelompok binaan, 14.621 nasabah aktif dan Rp58,17 miliar penyaluran pembiayaan serta Rp44,6 miliar outstanding.

“Angka-angka ini adalah bukti nyata bahwa usaha para ibu-ibu telah menjadi pilar ekonomi keluarga dan masyarakat,” ujar Joko.

UMKM Berdaya, Keluarga Sejahtera

Melalui kegiatan PKU Akbar, PNM ingin memastikan bahwa nasabah memperoleh tiga bekal utama:

1. Pengetahuan baru untuk memperbaiki tata kelola usaha

2. Semangat baru dalam membuka peluang dan inovasi

3. Keberanian baru untuk naik kelas dan menambah stabilitas ekonomi keluarga

“Kami percaya, ketika seorang ibu berdaya maka satu keluarga akan sejahtera. Dan ketika ribuan ibu berdaya, maka satu daerah akan tumbuh maju bersama,” tegasnya.

Joko juga menekankan pentingnya kecerdasan finansial sebagai pilar ketahanan ekonomi modern, baik bagi keluarga, komunitas, maupun bangsa.

Kolaborasi: Kunci Penguatan Literasi dan Inklusi Keuangan

Kegiatan PKU Akbar ini digelar melalui kolaborasi antara PNM, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah daerah, serta lembaga keuangan perbankan dan non-bank, seperti BRI, Pegadaian, dan BRI Life.

“Kolaborasi ini adalah kekuatan besar yang dapat mempercepat tercapainya target literasi dan inklusi keuangan nasional,” ujar Joko.

Ia menambahkan bahwa sinergi tersebut menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak cukup hanya dengan akses modal, tetapi juga perlu didukung oleh edukasi dan pendampingan yang berkelanjutan.

“Hari ini kita tidak sekadar membangun fondasi perubahan, tetapi meneguhkan langkah bersama untuk memperkuat ekonomi dari akar rumput,” tutup Joko.

Tinggalkan Komentar