Program Srikandi Movement PLN UIP KLT: Tingkatkan Kompetensi Kelompok Tani Wanita Tanjung Palas Hilir Olah Serai, Dongkrak Ekonomi Lokal

Program Srikandi Movement PLN UIP KLT
Melalui inisiatif bertajuk Srikandi Movement "Women Support Women", PLN menggelar pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani wanita di RT 10, Desa Tanjung Palas Hilir.

Gerbangkaltim.com, Tanjung Palas Hilir, 28 September 2024 – PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) kembali menegaskan komitmennya terhadap pemberdayaan perempuan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Melalui inisiatif bertajuk Srikandi Movement “Women Support Women”, PLN menggelar pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani wanita di RT 10, Desa Tanjung Palas Hilir. Fokus utama program ini adalah mengolah komoditas lokal serai menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Ketua Srikandi PLN UIP KLT, Yulina, menjelaskan bahwa program ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada indikator ke-5 tentang Kesetaraan Gender dan indikator ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif perempuan dalam kegiatan ekonomi yang produktif, sekaligus membuka peluang usaha baru berbasis potensi lokal.

“Sebelum ada pelatihan ini, serai yang dihasilkan oleh petani di RT 10 Tanjung Palas Hilir hanya dijual dalam bentuk mentah dengan harga sekitar Rp 5.000 per kilogram. Dengan pelatihan pengolahan serai yang kami lakukan bersama UMK Aromaku untuk pembuatan minyak serai dan UMK Soaptherapy untuk pembuatan sabun serai, kami ingin membantu kelompok tani wanita di sini mengolah serai menjadi produk bernilai tambah yang bisa meningkatkan penghasilan hingga 100% atau lebih,” terang Yulina.

Selama ini, RT 10 Tanjung Palas Hilir mampu menghasilkan 1,5 ton serai setiap 2-3 minggu sekali. Namun, tanpa pengolahan yang tepat, daun dan batang serai yang melimpah tersebut hanya dijual mentah ke pasar dengan harga rendah. Melalui program Srikandi Movement, Srikandi PLN UIP KLT mengajarkan kelompok tani wanita cara memanfaatkan daun serai menjadi minyak esensial dan batang serai sebagai bahan baku sabun. Dengan demikian, perempuan di desa ini memiliki peluang untuk memperluas usaha mereka, meningkatkan pendapatan keluarga, dan memperkuat ekonomi lokal.

General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar, menyampaikan bahwa program Srikandi Movement ini tidak hanya bertujuan memberdayakan perempuan secara ekonomi, tetapi juga untuk mendorong terciptanya usaha kecil menengah (UMKM) yang berkelanjutan di wilayah proyek PLN UIP KLT. Inisiatif ini sejalan dengan visi PLN dalam mencapai SDGs 5 dan 8.

“Inisiatif ini mendobrak batasan tradisional yang seringkali menghalangi perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam perekonomian. Dengan menyediakan akses pelatihan dan pendampingan yang relevan, kami berharap perempuan di Desa Tanjung Palas Hilir dapat lebih mandiri secara ekonomi dan berdaya saing tinggi,” ujar Raja.

Pelatihan ini didukung oleh tenaga ahli dan pelaku usaha yang telah berpengalaman di bidang pengolahan serai. Para peserta diajarkan berbagai teknik pengolahan untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi, baik dari segi pembuatan minyak serai maupun sabun serai. Produk-produk ini memiliki potensi pasar yang luas, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional.

Ketua Kelompok Tani Wanita Ping Bawing Uria mengungkapkan rasa syukur atas pelatihan yang diselenggarakan oleh PLN. Menurutnya, pelatihan ini memberikan wawasan baru bagi anggota kelompok tani wanita yang selama ini hanya menjual serai dalam bentuk mentah.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan pelatihan dari PLN. Dulu kami hanya menjual serai mentah tanpa tahu cara mengolahnya. Sekarang, dengan pelatihan ini, kami sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memanfaatkan serai menjadi produk bernilai tinggi. Ini sangat membantu meningkatkan perekonomian keluarga kami,” tutur Uria.

Selain pelatihan, PLN UIP KLT juga memberikan dukungan berupa peralatan pendukung seperti mesin destilasi untuk pembuatan minyak serai dan alat-alat pembuatan sabun. Setelah pelatihan, tim Srikandi PLN akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan keberlanjutan program serta melihat dampak positifnya terhadap kesejahteraan kelompok tani wanita dan masyarakat sekitar.

Ke depan, PLN UIP KLT berkomitmen untuk terus mengadakan program-program serupa di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan, sebagai bagian dari upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui pemanfaatan potensi lokal.

“Program Srikandi Movement ini bukan sekadar inisiatif pemberdayaan perempuan, tetapi juga langkah strategis untuk menciptakan keseimbangan antara kebutuhan energi dan kesejahteraan sosial masyarakat. Kami berharap program ini dapat menjadi inspirasi dan terus dikembangkan di wilayah lain,” tutup Raja Muda Siregar.

Sumber: PLN UIP Kalimantan Bagian Timur

Tinggalkan Komentar