Balikpapan,Gerbangkaltim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DISDIKBU) Kota Balikpapan akan melaksanakan  Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di bersamaan dengan tahun ajaran baru 2021-2022 atau mulai bulan Juli 2021 mendatang. Namun demikian, PTM harus mengikuti empat indikator yang sudah ditetapkan Satgas COVID-19 Kota.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan,  Muhaimin mengatakan,  jadwal PTM tidak akan berubah dan untuk  merealisasikan hal itu, pihaknya tengah berusaha mencukupi kuota vaksinasi para guru dan tenaga pendidik. Sejauh ini ada 2.750 guru dan tenaga pendidik yang sudah mengikuti vaksinasi pelayanan publik.

“Besok ada seribu guru lagi yang akan divaksin. Berarti sudah ada 3.750 orang dari 9.160 orang yang kita usulkan,” ujar Muhaimin, Senin (5/4/2021).

Muhaimin mengharapkan, sesuai target Pemkot Balikpapan, maka  sebelum bulan Juli 2021 mendatang, semua guru dan tenaga pendidikan atau tendik di Kota Minyak sudah selesai vaksinasi.

“Paling tidak, minimal 75 persen tendik itu sudah divaksin,” ujarnya.

Ia menyebut beberapa daerah sudah lebih dulu berinisiatif untuk melakukan PTM. Namun menurutnya, hal itu tergantung situasi dan kondisi di tiap daerah.

Sementara di Kota Balikpapan harus mengikuti empat indikator yang sudah ditetapkan sebelum melaksanakan PTM. Yakni metode PTM dilakukan secara terbatas hanya mengakomodir 50 persen kapasitas kelas. Sementara separuhnya lagi melaksanakan pembelajaran metode daring.

Indikator kedua terkait kesiapan sekolah soal memenuhi sarana dan prasarana protokol kesehatan (prokes) yang dibuktikan dengan Surat Keputusan (SK) Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan. Indikator ketiga yakni terkait dengan program vaksinasi para guru dan tendik. Sementara indikator keempat yakni disdikbud akan menilai kecukupan enam daftar periksa.

“Salahsatunya itu sekolah dekat dari fasilitas kesehatan,” jelasnya.

Tidak ingin gegabah, Muhaimin mengatakan, DISDIKBU Kota Balikpapan akan kembali melaksanakan simulasi kedua setelah Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, sebelum anak-anak benar-benar mengikuti metode PTM di sekolahnya masing-masing.

“Perwakilan dari masing-masing wilayah per kecamatan. Nanti jumlah SD, PAUD dan SMP berapa banyak (nanti diatur),” tutupnya.

Share.
Leave A Reply