Ratusan Umat Muslim Balikpapan Gelar Aksi Bela Palestina

Palestine
Ratusan umat muslim Kota Balikpapan yang tergabung dalam Aksi Bela Palestina melakukan aksi unjukrasa damai di simpang tiga Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Kota, Sabtu (21/10/2023).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Ratusan umat muslim Kota Balikpapan yang tergabung dalam Aksi Bela Palestina melakukan aksi unjukrasa damai di simpang tiga Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Kota, Sabtu (21/10/2023).

Para pengunjukrasa dalam aski ini membawa spanduk dan poster yang bertuliskan “ Bebaskan Palestina Dari Penjajah Zionis Yahudi, Selamatkan Al Aqsha Dengan Jihad dan Khilafah”.

“Dalam aksi ini, kami dari Lembaga Bantuan Hukum Pembela Islam Terpercaya (Pelita) memacakan 4 pernyataan sikap mayarakat muslim Kota Balikpapan, “ ujar Kordinator LBH Pelita, Abdul Rais.

Berikut pernyataan sikap muslim Kota Balikpapan :

PERTAMA, Bahwa kami sangat mengecam atas tindakan biadab israel dan mengecam pemimpin-pemimpin negeri-negeri muslim yang tidak memiliki keberanian mengirimkan segala daya upaya untuk membantu rakyat Palestina termasuk keberanian mengirimkan militer;

KEDUA, Bahwa yang terjadi bukanlah konflik, melainkan penjajahan zionis yahudi terhadap rakyat palestina dengan cara mengambil, merampok dan menggusur tanah air serta mengusir rakyat Palestina. Solusi 2 (dua) negara israel dan palestina sangat tidak layak digaungkan, hanya orang yang berputus asa dan tidak memiliki keberanian yang rela hidup berdampingan dengan penjajah;

KETIGA, Bahwa penjajahan zionis yahudi bermula pasca melemah dan runtuhnya Khilafah Ustmani/Ottoman Turki. Penjajahan dimulai dari peristiwa Perjanjian Sykes-Picot pada 1916 antara Inggris dan Prancis. Inggris dan Prancis membagi peninggalan Khilafah Utsmaniyah / Ottoman Turki di wilayah Arab. Pada perjanjian tersebut ditegaskan bahwa Prancis mendapat wilayah jajahan Suriah, Lebanon, Afrika (Mesir, Ethiopia, Libiya dll) sedangkan Inggris memperoleh wilayah jajahan Irak dan Yordania. Sementara itu, Palestina khususnya old city dijadikan status wilayahnya sebagai wilayah internasional. Pada tahun 1917 Pemerintah Inggris melalui Menteri Luar Negeri, Arthur Balfour mengirimkan surat kepada pemimpin Yahudi Inggris, Lord Rotschild bahwa Pemerintah Inggris menyerahkan Palestina kepada Mereka;

KEEMPAT, Bahwa hari Senin, 16 Oktober 2023 Kami akan mengirimkan surat laporan kepada ICC (International Criminal Court) dan ICJ (International Court of Justice) mendesak untuk mengadili dan memberikan putusan yaitu Israel dan pemimpinya dinyatakan sebagai pelaku kejahatan perang; Membatalkan Perjanjian Sykes-Picot dan deklarasi Balfour dikarenakan bertentangan dengan hukum internasional; dan menyatakan Israel tidak sah sebagai negara berdasarkan Statuta Roma dan Pasal 5 Putusan (Resolusi) 1514 (XV) dalam sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa PBB, pada tanggal 14 Desember, 1960, memerintahkan: “Untuk menyerahkan segala kekuasaan kepada bangsa penduduk asli dari wilayah-wilayah jajahan itu, dengan tidak bersyarat apa-apapun, menuruti kemauan dan kehendak mereka itu sendiri yang dinyatakan dengan bebas, dengan tiada memandang perbedaan bangsa, agama atau warna kulit mareka, supaya mareka dapat menikmati kemerdekaan dan kebebasan yang sempurna.”

Rais mengatakan, sesuai konstitusi Indonesia UUD 1945, dimana segala bentuk penjajahan diatas dunia harus dihapuskan. Dimana saat ini Negara Israel melakukan penjajahan terhadap bangsa Palestina.

“Aksi penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, membuat tidak ada berkesudahannya tragedi kemunisaan di Tanah Palestina,” tegasnya.

Dikatakannya, dari Kota Balikpapan Indonesia, umat muslim dikota ini memiliki ghiroh dan iman untuk menentang aksi penjajahan tersebut.

“Untuk itu kami minta PBB, melalui Kota Balikpapan ini untuk menyudahi penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Bangsa Palestina,” ucapnya berapi-api.

Sementara itu, Juru Bicara Aksi Ustad Nazaruddin mengatakan, permasalah di Palestina ini tidak akan selesai, jika tidak di kembalikan ke akar permasalahannya.

“Tanah Palestina harus dikembalikan ke kaum muslimin, dan kepimpinan umat dikembalikan kepada kepemimpinan Islam, dan pada saat itulah Islam akan mengayomi umat manusia,” paparnya.

Dikatakannya, umat muslim tidak membenci umat yang beragam lain. Dan Islam tidak diajarkan untuk memusuhi agama lain namun juga Islam mengajakan tidak boleh adanya penjajahan.

“Islam juga tidak mengajarkan penyembahan kepada manusia, penyembahan hanya kepada Allah SWT,” tegasnya.

Tinggalkan Komentar