Reses Sabarudin, Warga Manggar Baru Pertanyaan Tentang MBR dan Pendidikan

DPRD
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Sabarudin Panrecalle menggelar reses pada masa sidang II tahun 2023 di Gang Kencana RT.31 Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan, Jumat (9/6/2023).

Balikpapan, Gerbangkaltim,com – Ratusan warga Gang Kencana RT.31 Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan mengikuti kegiatan reses pada masa sidang II tahun 2023 Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Sabarudin Panrecalle.

Kegiatan ini dihadiri perwakilan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan ketua RT serta warga RT 31 Kelurahan Manggar Baru.

Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Sabarudin Panrecalle mengatakan, ada sejumlah aspirasi disampaikan dalam reses ini diantaranya terkait persoalan pendidikan, perbaikan jalan hingga sambungan air bersih melalui program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Ada juga warga yang mengusulkan tentang Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan Timur agar dimanfaatkan sebagai gedung SMP Negeri di wilayah Manggar Baru

“Usulan ini bagus sebenarnya, dimana rusunawa inikan anggaran dari Pemerintah pusat yang perlu kita pararelkan bersama-sama, apalagi itu bantuan dari pusat,” ujarnya, Jumat (9/6/2023).

Sabaruddin menambahkan, pemikiran menfaatan rusunawa ini karena selama ini kurang diminati.

“Dari pada tidak dimanfaatkan, kami coba mencari aturan itu, mencari regulasinya. Kalau bisa kita usulkan menjadi sekolahan, saya pikir itu salah satu ide, tapi memang desainnya sudah berbeda,” jelasnya.

Dalam reses ini juga, warga mempertanyakan tentang persyaratan dari program MBR yang dikeluarkan oleh PTMB.

“Kita akan evaluasi bersama-sama, karena MBR ini sangat berpotensi terjadi konflik dimana-mana. Ada seyogyanya bisa menerima dan ada yang tidak bisa menerima, sehingga inilah yang memicu kepada masyarakat,” tegasnya

“Banyak pertanyaan, bahwa kenapa kami harus layak menerima, kemudian kenapa kami tidak diterima. Ini bahan evaluasi kita bersama-sama untuk memperbaiki kedepannya, apalagi PDAM ini untuk kepentingan orang banyak,” tambahnya.

Ditambah lagi, kata Sabaruddin, air PDAM yang belum teralirkan turut menjadi problem dari tahun ke tahun.

“Katakanlah di depan rumahnya yang sudah teralirkan. Di depan rumahnya saja, yakni bersebelahan dengan jembatan saja itu tidak bisa disambung pipa PDAM untuk warga. Saya pikir ini persoalan komunikasi saja, yang perlu kita sampaikan ke Pemerintah,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar