Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Tim Kelurahan Batu Ampar Balikpapan Utara bersama pihak yang berselisih sepakat untuk membongkar selebar satu meter tembok yang menutup jalan rumah milik Joni di RT 51.

“Jadi sudah tidak ada komentar lagi di medsos, kalau sudah no coment saja, permasalahanya sudah selesai, sudah di buka satu meter selama satu bulan sambil kedua belah pihak bernegosiasi,” ujar Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Danang Aries Susanto, dilokasi pembonkaran, Rabu (8/9/2021).

Pembongkaran tembok ini sendiri langsung disaksikan Camat Balikpapan Utara Mahendra, Lurah Batu Ampar Mardanus, Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Danang Aries Susanto, pemilik lahan Rusdi dan Joni pemilik lahan yang akses jalannya tertutup, termasuk LPM setempat serta beberapa warga.

Pembukaan penutupan tembok selebar satu meter bagian dari kesepakatan yang di mediasi pihak Kelurahan Batu Ampar, Rabu siang.

Pemilik lahan yang menutup jalan warga, Rusdi mengatakan, pembongkaran ini karena rasa kemanusiaan. Kemudian dari hasil mediasi, ada 1 bulan untuk bernegosiasi

“Ini hasil kesepakatan mediasi kita bersama, 1 bulan kita berikan waktu. Dan setelah 1 bulan ini tidak ada mediasi dan negoisasi lagi, ” tegasnya.

Rusdi juga berharap tidak ada pemberitaan media sosial yang memperuncing situasi.

“Kita tidak usah saling menghujat di medos, Ini kan masalah pribadi. Itu saja, ” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Lurah Batu Ampar Mardanus usai dilakukan pembongkaran tembok selebar satu meter langsung menyerahkan hasil notulen rapat yang diambil pada mediasi yang dilakukan.
” Alhamdulillah sudah keliatan permasalahan-permasahan dan hari ini kesepakatan antara pak Joni dan pak Rusdi ahli waris haji Hasan. Itu tentu dalam notulen, ” ujarnya.

Empat poin yang dihasilkan untuk dijadikan alternatif solusi yakni ruislag atau tukar lahan untuk dijadikan jalan, membuat jalan alternatif melalui lahan pinjam pakai milik warga sekitar, menjual lahan dan membawa kasus ke pengadilan.

Sementara itu, Joni diwakilkan Suhartini anaknya mengakui lega dengan pembukaan tembok selebar satu meter dalam waktu selama 1 bulan tersebut.

”Karena di dalam ada anak-anak dan motor gak bisa ngapa-ngapain kita selama ditutup, ” ujarnya.

Pihak nya belum tahu terhadap 4 poin yang dihasilkan. ” Nanti kita pikirkan lagi. Saya pusing dan lega sudah bisa dibuka, ” tutupnya.

Share.
Leave A Reply