Seluruh Korban Kapal Ferry Muchlisa yang Tenggelam di Balikpapan Berhasil Ditemukan

korban tenggelam KMP Muchlisa
Proses evakuasi korban kapal tenggelam KMP Muchlisa di perairan Penajam-Balikpapan.(Foto:Basarnas-Balikpapan)

Gerbangkaltim.com, Balikpapan — Operasi pencarian korban tenggelamnya Kapal Ferry KMP Mukhlisa yang melayani rute Balikpapan – Penajam resmi ditutup pada Rabu (7/5/2025), setelah seluruh korban ditemukan oleh Tim SAR Gabungan.

Kepala Kantor SAR Balikpapan, Dody Setiawan, mengonfirmasi bahwa pada pukul 10.32 WITA, tim berhasil menemukan korban terakhir bernama Kahayu (22), dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah ditemukan di ruang dekat cardeck pada kedalaman 12 meter di bawah permukaan laut.

“Hari ini, korban terakhir telah ditemukan. Kemarin (6/5), korban atas nama Ilham juga berhasil dievakuasi,” ujar Dody.

Dalam insiden kecelakaan laut ini, total 44 orang berada di atas kapal, terdiri dari 21 Anak Buah Kapal (ABK) dan 23 penumpang. Sebanyak 42 orang berhasil diselamatkan, sementara dua korban dinyatakan meninggal dunia. Tidak ada lagi korban yang masih dalam pencarian.

Proses Pencarian Intensif Selama Tiga Hari

Operasi pencarian korban tenggelamnya kapal ferry dimulai sejak Senin (5/5/2025), dengan melibatkan Tim SAR Gabungan dari berbagai instansi. Hari ketiga pencarian diawali dengan briefing pada pukul 07.00 WITA, dilanjutkan penyelaman hingga kedalaman 14 meter serta pemanfaatan teknologi Remotely Operated Vehicle (ROV) dalam radius 50 meter dari lokasi bangkai kapal.

Meskipun tim penyelam menghadapi tantangan berupa jarak pandang terbatas di bawah air, semangat dan kerja sama tim tetap terjaga. “Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas profesionalisme dan dedikasi seluruh tim yang terlibat dalam operasi ini,” kata Dody.

Kronologi Hari Pertama Pencarian

Pada hari pertama operasi pencarian, tim gabungan mulai menyisir perairan Teluk Balikpapan tempat Kapal Ferry KMP Mukhlisa dilaporkan tenggelam. Data awal menunjukkan total 44 orang berada di dalam kapal saat kejadian.

Dua korban yang sempat dinyatakan hilang adalah Ilham, seorang Kelasi, dan Kahayu yang menjabat sebagai Mualim I. Upaya pencarian hari pertama berlangsung hingga pukul 21.00 WITA dan dilanjutkan keesokan harinya sesuai rencana operasi yang telah disusun.

Meski terkendala visibilitas air yang rendah, operasi SAR berjalan lancar dan aman dengan dukungan penuh dari posko gabungan yang berpusat di Pelabuhan Semayang, Balikpapan.

Pencarian di Hari Kedua

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan salah satu korban tenggelamnya Kapal KMP Muchlisa di perairan Teluk Balikpapan. Setelah hampir 24 jam hilang, jasad korban bernama Ilham, yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK), berhasil ditemukan pada Selasa (6/5/2025) siang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Balikpapan, Dody Setiawan, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan di dalam ruang istirahat kelas ekonomi di badan kapal.

“Sekitar pukul 13.59 WITA, tim penyelam berhasil menemukan korban di bagian dalam kapal. Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Balikpapan untuk proses identifikasi dan autopsi,” ujar Dody kepada awak media.

Saat ditemukan, Ilham masih mengenakan pakaian lengkap dan tubuhnya dalam kondisi utuh meskipun telah terendam air laut hampir sehari penuh.

Korban Baru Sebulan Bekerja di Kapal

Sementara itu, dari video yang dirilis Basarnas Balikpapan, tampak duka mendalam menyelimuti keluarga Kahayu Mutiara Purwati, salah satu korban tewas dalam insiden tenggelamnya Kapal Ferry KMP Muchlisa. Selain ibu korban juga tampak paman korban tampak ikut dalam kapal pencarian.

Menurut sang paman, Rohmato, Kahayu baru satu bulan bekerja di kapal tersebut. Selain itu, korban tengah menempuh pendidikan di sekolah pelayaran.

“Setahu saya, Kahayu baru sekitar satu bulan bergabung sebagai awak kapal. Dia dikenal sebagai pribadi yang periang dan memang sedang sekolah di bidang pelayaran,” ungkap Rohmato saat diwawancarai pada Rabu

Jenazah korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani proses otopsi. Setelah itu, pihak keluarga berencana memulangkan jenazah ke kampung halaman di Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah untuk dimakamkan.(*/arf)

Tinggalkan Komentar