Setetes Darah untuk Kemanusiaan: Semarak 75 Tahun Polairud di Paser

 

 

PASER, Gerbangkaltim.com – Di balik suasana pagi yang teduh, Senin (17 /11/2025), halaman Kantor Unit Donor Darah Kabupaten Paser berubah menjadi ruang penuh kepedulian. Tepat pukul 09.00 WITA, satu per satu anggota Polres Paser, masyarakat, dan para relawan datang dengan senyuman – bukan untuk menerima, melainkan untuk memberi: Setetes darah bagi mereka yang membutuhkan.

Mereka datang bukan hanya membawa tubuh dan tenaga, tetapi juga niat tulus. Di antara mereka tampak anggota Polres Paser, Bhayangkari, hingga masyarakat umum. Tercatat 75 peserta mendaftarkan dirinya, meski akhirnya hanya 39 kantong darah yang berhasil terkumpul. Sisanya harus bersabar – sebab tekanan darah tinggi, rendah, atau kondisi fisik tertentu membuat mereka belum bisa berbagi hari ini. Namun semangat mereka tetap tak surut.

Bukan Sekadar Seremoni

Kegiatan ini bukanlah acara seremonial biasa. Ia adalah ungkapan syukur dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Polisi Air dan Udara (Polairud) – sebuah momentum yang dirayakan bukan dengan pesta mewah, melainkan dengan aksi nyata yang menghidupkan solidaritas.

Kapolres Paser, AKBP Novy Adi Wibowo, S.I.K., M.H., hadir langsung memantau jalannya kegiatan. Terlihat pula Kepala BKK Wilayah Tanah Grogot H. Arzan Khoir, S.KM., perwakilan Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan, Pos AL Tanah Grogot, hingga Sat Brimob Kompi C Pelopor Polda Kaltim. Semua tampak melebur dalam satu tujuan: kemanusiaan.

Di dalam ruangan, para peserta menjalani proses registrasi yang kini semakin modern melalui sistem online. Setelah itu, mereka mengisi formulir, dicek tekanan darahnya, hingga melalui skrining kesehatan oleh tenaga medis. Suasana terasa hangat, tak hanya karena aktivitas donor, tetapi juga karena percakapan ringan penuh keakraban di antara panitia dan peserta.

Setetes Darah, Sejuta Harapan

Tak ada yang tahu kepada siapa darah itu nanti mengalir. Mungkin untuk seorang ibu yang melahirkan, seorang korban kecelakaan, atau pasien thalassemia yang setiap bulan bergantung pada transfusi darah. Yang jelas, setiap kantong darah mengandung harapan – harapan untuk menyelamatkan nyawa.

Meski hanya terkumpul 39 kantong darah, tak sedikit pun mengurangi makna acara ini. Justru angka itu menjadi simbol bahwa berbagi tak harus banyak, asal dilakukan sepenuh hati.

Lebih dari Sekadar Tugas, Ini Adalah Cinta

Polres Paser menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini tak berhenti pada perayaan hari besar saja. Donor darah bukan hanya agenda sosial, tetapi panggilan nurani. “Kami ingin terus berkontribusi, bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga hadir dalam setiap denyut kehidupan masyarakat,” ujarnya penuh ketulusan.

Di penghujung acara, tepat pukul 13.30 WITA, pintu ruangan donor perlahan ditutup. Namun, apa yang tertinggal bukan hanya form, jarum, atau kantong darah. Ada rasa bangga, haru, dan kehangatan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.(geka)

Tinggalkan Komentar