Oleh: R. Wartono*

“Dalam politik segala kemungkinan bisa saja terjadi. Sejarah Pilkada pernah menyisakan pengalaman buruk bagi petahana yang dikalahkan pendatang baru.”

PEMILIHAN Bupati dan Wakil Bupati Paser periode 2024-2029 tinggal hitungan bulan. Namun hingga kini, selain calon petahana Fahmi Fadli yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), belum bermunculan para kandidat lain sebagai penantang petahana. Apakah calon petahana dengan visi PASER MAS terlalu tangguh …?

Meski telah beredar nama -nama yang bakal maju sebagai calon bupati Paser seperti Syarifah Masitah Assegaf (Wabup Paser), Sultan Paser Aji Muhammad Jarnawi maupun M. Nasir. Namun mereka baru sebatas rumor belum merupakan pernyataan resmi partai politik pengusung maupun pernyataan yang bersangkutan.

Partai Golkar misalnya, yang sejak awal telah merekomendasikan Syarifah Masitah Assegaf sebagai calon bupati Paser, namun partai berlambang pohon beringin ini nampaknya belum juga  percaya diri dengan kadernya itu. Indikasinya, partai Golkar Paser memberi kesempatan calon-calon lain yang berminat menjadi calon orang nomor satu di Kabupaten Paser dengan membuka pendaftaran bakal calon bupati. Bimbang ya..?

Jika perhelatan pemilihan kepala daerah dilaksanakan bulan November, maka waktu tersisa untuk calon bupati dan wakil bupati hanya enam bulan untuk meningkatkan  elektabilitas. Rentang waktu  yang kurang efektif untuk memenangkan  pertarungan politik.

Berbeda dengan calon dari petahana yang memiliki waktu panjang  untuk mempertahankan dan meningkatkan elektabilitasnya dengan kerja nyata melalui program pembangunan yang dilaksanakan selama menjabat kepala daerah.

Jika melihat kondisi demikian, maka secara hitung-hitungan politik, dipastikan petahan bakal berlanjut lima tahun kedepan. Fahmi Fadli akan menjadi sosok “pejantan” tangguh di Pilkada Paser  2024.

Sebagai petahana, Fahmi Fadli memiliki dua kekuatan yang bisa menopang keberlanjutan kekuasaannya untuk  lima tahun ke depan.

Pertama, mesin politik. Sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Paser, Fahmi Fadli dinilai berhasil mendulang suara tertinggi di Pemilu legislatif 2024 dengan perolehan 12 kursi DPRD Paser, meningkat dua kali lipat dibandingkan perolehan pemilu  legislatif 2019 yang memperoleh 6 kursi. Kenaikan kursi PKB di DPRD Paser merupakan pencapaian tertinggi se-Kalimatan Timur. Jika pola kerja mesin politik ini berlanjut pada saat Pilkada,  peluang kemenangan Fahmi Fadli terbuka lebar.

Kedua, mesin birokrasi. Bupati adalah pemimpin birokrasi tertinggi di daerah. Dengan jabatan bupati ini, Fahmi Fadli leluasa menggerakkan seluruh sumber daya birokrasi melalui program- program pembangunan yang dilaksanakan perangkat daerah. Keberhasilan program pembangunan yang dinikmati masyarakat selama kepemimpinannya, akan berpengaruh pada tingkat keberhasilan untuk melanjutkan visi PASER MAS lima tahun ke depan. Mesin birokrasi ini  tidak dimiliki calon lainnya selain calon dari petahana.

Kedua modal yang dimiliki calon petahana tentu membuat para kandidat lain berpikir dua kali. Namun demikian,  dalam politik segala kemungkinan bisa saja terjadi. Sejarah Pilkada pernah menyisakan pengalaman buruk bagi petahana yang dikalahkan pendatang baru. Pada Pilkada Tahun 2005 , HM Ridwan Suwidi terpilih sebagai Bupati Paser mengalahkan petahana saat itu, Yusriansyah Syarkawi.

Jadi kembali ke awal, siapakah penantang Fahmi di Pilkada Paser 2024?

*Jurnalis Freelance

Share.
Leave A Reply