Sky Air Terbakar di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, 7 Penumpang Meninggal Dunia
Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Suasana mencekam sempat terjadi di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Kamis (30/10) malam.
Kobaran api, teriakan panik, dan kepulan asap memenuhi area landasan saat sebuah pesawat tergelincir dan terbakar hebat.
Namun, insiden itu bukan kejadian sebenarnya, melainkan bagian dari Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) atau Full Scale Exercise yang digelar PT Angkasa Pura Indonesia Regional VI.
Dalam skenario simulasi, sebuah pesawat Sky Airline rute Cengkareng–Balikpapan dengan 117 penumpang dilaporkan mengalami gangguan mesin sesaat sebelum mendarat.
Pilot kemudian menghubungi menara pengawas (ATC) sekitar pukul 19.55 WITA untuk meminta prosedur darurat. Tak lama berselang, pesawat dikabarkan tergelincir di runway 07 dan terbakar di sisi kanan badan pesawat.
Petugas Rescue and Fire Fighting (RFF) bandara segera bergerak cepat melakukan pemadaman menggunakan foam untuk menekan kobaran api. Kepulan asap tebal sempat menutupi area runway, sebelum akhirnya api berhasil dipadamkan.
Tim gabungan kemudian melakukan proses evakuasi terhadap korban selamat maupun korban luka berat hingga meninggal dunia.
Berdasarkan skenario latihan, sebanyak tujuh orang dinyatakan tewas akibat kecelakaan tersebut.
General Manager Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Iwan Novi Handono, menjelaskan latihan malam itu merupakan Aircraft Accident Exercise, bagian dari pengujian kesiapan seluruh unsur dalam menghadapi kondisi darurat di lingkungan bandara.
“Kami menggelar latihan skala penuh atau full scale exercise, melibatkan seluruh unsur di bawah koordinasi Airport Emergency Committee (AEC). Tujuannya untuk menguji dokumen prosedur, kemampuan sumber daya manusia, hingga kesiapan peralatan,” ujarnya.
Simulasi ini juga melibatkan berbagai pihak eksternal, antara lain TNI AU, TNI AD, Kepolisian, Basarnas, BPBD, KKP, serta rumah sakit-rumah sakit di Balikpapan. Seluruh unsur berperan aktif dalam proses pemadaman, evakuasi korban, hingga pengaktifan Emergency Operation Center (EOC).
Iwan menegaskan, hasil pantauan selama latihan menunjukkan seluruh tahapan berjalan sesuai prosedur.
“Alhamdulillah, semua sesuai standar operasional. Baik dari sisi komando, koordinasi, maupun eksekusi di lapangan berjalan lancar. Kami para pimpinan juga melakukan pemantauan langsung dari EOC,” jelasnya.
Meski berjalan sukses, evaluasi tetap akan dilakukan untuk menyempurnakan sistem penanganan darurat di masa mendatang.
“Setiap latihan pasti ada evaluasi. Kami akan meninjau aspek komunikasi, kesiapan peralatan, serta koordinasi antar instansi agar ke depan semakin baik,” tambahnya.
Simulasi yang berlangsung hingga pukul 24.00 WITA itu menjadi ajang penting bagi Bandara SAMS Sepinggan dalam memastikan kesiapsiagaan seluruh unsur menghadapi kemungkinan terburuk di dunia penerbangan.
Melalui latihan rutin ini, Angkasa Pura Indonesia menegaskan komitmennya menjaga keselamatan, keamanan, dan keandalan layanan bandara bagi masyarakat.
BACA JUGA
