Solar Subsidi Langka, Sopir dan Mahasiswa Berunjukrasa Ke Pertamina

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Ratusan warga yang merupakan aliansi antara Sopir Truk Angkutan dan Mahasiswa yang berasal dari Pergerekan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi unjukrasa menyusul langkanya BBM jenis Solar Bersubsidi di Balikpapan Kalimantan Timur.
Aksi yang menggunakan sedikitnya sebanyak 36 truk angkutan ini bergerak hendak menuju Kantor PT Pertamina MOR V Balikpapan, namun massa pengunjukrasa dihadang aparat keamanan di Jl Yos Sudarso, Pintu V Pertamina, Balikpapan Kota.
Akhirnya para pengunjukrasa terpaksa melakukan aksiny di lokasi ini dengan secara bergantian berorasi.
Ketua DPW PMII Kaltimra, Zainuddin mengatakan, aksi ini dilakukan karena melihat pertamina tidak serius dalam mengatasi kelangkaan bbm jenis solar yang terjadi saat ini.
Pasalnya kelangkaan yang terjadi sudah bertahun-tahun terjadi namun tidak ada solusi.
“Dan parahnya dalam beberapa minggu ini, para sopir terpaksa harus antre 2-3 hari hanya untuk mendapatkan jatah pengisian bbm untuk truk mereka,”ujarnya.
Dalam aksi ini sedikinya, ada 6 tuntutan yang disampaikan para pengunjuk rasa mendesak Pertamina menuntaskan persoalan kelangkaan solar, mendesak Kapolda Kaltim memberantas mafia solar, meminta Pertamina membuka data distributor solar subsidi dan nonsubsidi, mencabut izin SPBU nakal, menambah titik SPBU dan kuota solar subsidi dan mencopot GM Pertamina karena gagal mengatasi kelangkaan solar.
Sementara itu mewakili GM PT Pertamina MOR VI Balikpapan, Sales Manager Pertamina area Kaltim, Gusti mengaku, bahwa penyaluran solar ke SPBU dilakukan setiap hari dan beberapa tempat bahkan sudah ditambah kuotanya.
“Sudah kami tambah kuota solar di SPBU, jadi sopir yang sering antri di SPBU Km 15 ini pasti sudah tahu dan bisa dibuktikan dengan cek langsung di lapangan,” ujar Gusti dihadapan pendemo di pintu Itu Jalan Yos Sudarso, didampingi Manager Humas patra Niaga Balikpapan August Susanto Satria, Humas RUV Balikpapan Ely Chandra P, Rabu sore (23/3/2022).
Kata Gusti, SPBU di Balikpapan yang melayani solar memang hanya ada 4, hal ini dilakukan pembatasan untuk menghindari kemacetan akibat antrian di SPBU juga fokus pada saat monitoring di lapangan.
“Pengaturan ini dari berbagai instans. Jadi hanya fokus di 4 SPBU tersebut untuk solar, namun kedepan kami akan menambah SPBU lagi di Km 13 untuk melayani penjualan solar,” jelasnya.
Rencananya, SPBU km 13 jalan Soekarno Hatta ini akan operasi dalam satu bulan kedepan.
”Saat ini masih pengecekan secara teknis, ” ujarnya.
Selain itu, di Balikpapan juga sudah menggunakan kartu kendali, sehingga tidak ada konsumen yang bisa membeli dari batas limed yang sudah ditentukan.
“Begitu juga di Samarinda juga bertahap sudah menggunakan kartu kendali, ini upaya pertamina bersama pemda dalan penanganan solar ini,” ungkapnya.
BACA JUGA