Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pasca mundurnya Ketua DPW Partai NasDem Kaltim Isran Noor, DPP Partai NasDem Pusat bergerak cepat dengan menunjuk Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Kalimantan H Syarief Abdullah Al Kadrie untuk menjadi Ketua DPW Partai NasDem Kaltim menggantikan Isran Noor.

“Bagaimanapun juga kami berterima kasih kepada pa Isran Noor yang telah beberapa tahun memimpin NasDem di Kaltim dengan berjalan baik, kalau kemudian beliau mengundurkan diri, maka kita juga hormati keputusan itu, dengan harapan silaturahmi tetap bisa berjalan dan pada saatnya kelak pa Isran bisa kembali bersama kita,” ujar Sekjen DPP Partai NasDem Hermawi F Taslim didampingi Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Kalimantan H Syarief Abdullah Al Kadrie usai memimpin Rapat Pleno DPW Partai NasDem Kaltim dan DPD Partai NasDem se Kabupaten-Kota di Balikpapan, Rabu (22/11/2023).

Dikatakannya, karena ia saat ini berada di Kaltim, ada banyak pertanyaan mengapa di Visi dan Misi Pasangan Capres dan Cawapres Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar  (Amin) yang diusung Partai NasDem tidak dicantumkan tentang IKN.

“Visi dan Misi Amin ini kita susun bersama-sama, Anies, Muhaimin dan tiga partai pengusungnya, dan waktu itu kita sepakat tidak memasukan IKN. Karena IKN sudah given, IKN sudah selesai dan sudah menjadi Undang-Undang, dimana sekarang tinggal melaksanakan fisiknya saja,” tegasnya.

Dikatakannya, IKN tidak perlu masuk dalam visi dan misi, karena saat ini IKN tinggal melaksanakan saja.

“Siapapun yang jadi presiden dan wakil presiden harus melaksanakan IKN, karena itu perintah Undang – Undang. Jadi jangan dibalik, oh karena tidak ada IKN di dalam visi dan misi-nya, lalu kita tidak setuju IKN, diman IKN itu ada NasDem dan PKB di dalamnya, kita ikut dalam semua tahapan persidangan IKN di DPR kita ikut, sampai disahkan bahkan sampai di revisi,” ungkapnya.

Dikatakannya, ia menduga meskipun Presiden Jokowi ingin buru-buru dalam pembangunan IKN, namun yang pasti siapa pun presiden dan wakil presiden yang akan datang dapat dipastikan akan mengerjakan IKN karena itu proyek yang besar.

“Dimana-mana, di Dunia, tidak ada pembangunan ibu kota tuntas dalam waktu 5 tahun, karena banyak infrastrukturnya, gedung-gedung pemerintah dan seterusnya,” paparnya.

Jadi supaya publik di Kaltim tahu, katanya, bahwa Amin bahwa IKN itu sudah Given, sudah selesai secara konsep dalam sebuah undang-undang dan tinggal dilaksanakan saja, sehingga tidak perlu masuk dalam visi.

“Kalau masuk dalam visi dan misi, orang bisa salah menduga, bisa dinilai mempersoalkan IKN. Yang benar adalah siapa pun presiden dan wakil presiden terpilih harus menuntaskan pembangunan IKN,” katanya.

Dikatakannya, saat ini Partai NasDem tengah berpacu dengan waktu, sehingga dengan penuh pertimbangan, termasuk masukan dari internal Partai NasDem. DPP Partai NasDem menginginkan partai NasDem di daerah termasuk di Kaltim, untuk mengerahkan seluruh energinya untuk pelaksanaan Pilpres dan Pileg Pemilu 2024.

“Oleh karena itu, untuk sementara, kita menunjuk H Syarief Abdullah Al Kadrie, Korwil Kalimantan untuk menjadi ketua. Kita berharap, beberapa saat setelah pemilu atau pergerakan hasil pemilu berhenti, kita sudah bis abaca, maka setelah itu kita sudah bisa tentukan Ketua DPW Partai NasDem Kaltim yang permanen,” ujarnya.

Sehingga bisa dipastikan, lanjutnya, H Syarief Abdullah Al Kadrie akan memimpin DPW Partai NasDem Kaltim hingga bulan Februari 2024 mendatang.

Diakuinya, ada masukan dari pengurus DPW NasDem Katim dan DPD NasDem Se Kaltim agar yang menggantikan Isran Noor adalah dari pengurus NasDem yang ada di Kaltim.

“Masukan ini, saya anggap untuk pemilihan Ketua DPW Partai NasDem Kaltim yang permanen setelah pemilu, kita perhatikan,” tegasnya.

Ada banyak nama yang diajukan, dimana setidaknya ada 7 nama. Taslim menambahkan, 2 nama merupakan politis senior dari luar struktur DPW, dan 5  naman yang ada di struktur DPW Partai NasDem Kaltim, termasuk ada anak mudanya juga.

“Untuk nama-namanya, saya tidak bisa sebutkan. Dimana untuk penentuan ini kami rapat dua kali di DPP, sampai kita putuskan H Syarief Abdullah Al Kadrie. Awalnya, H Syarief Abdullah Al Kadrie  keberatan karena tugasnya banyak, tapi kami mengatakan tugasnya nantinya akan lebih kepada supervisor, dimana datang dan melihat, tinggal  komando saja karena pada prinsipnya NasDem Kaltim ini sudah jalan,” tukasnya.

Hal ini, katanya, hal yang biasa dimana tradisi di DPP, jika ada hal transisi seperti ini, maka akan diturunkan pengurus yang ada di DPP.

“Di Jatim orang DPP, di Jateng juga orang DPP, karena transisinya itu,” paparnya.

Dikatakannya, Partai NasDem optimis secara nasional akan mampu merebut 100 kursi di DPR RI, dimana dengan catatan DPW Partai NasDem Kaltim juga bisa menyumbangkan setidaknya 2 kursi untuk DPR RI.

“Nanti setelah H Syarief Abdullah Al Kadrie berkordinasi dengan pengurus yang ada disini, ia akan mempresentasikan hasilnya ke DPP. Setelah itu kita kerja sama-sama,” imbuhnya.

Taslim juga masih belum mengetahui, apakah nantinya Tim dari DPP Partai NasDem juga nantinya akan datang ke Kaltim untuk melaksanakan bedah dapil.

“Dimana dibedah dapil ini, semua caleg akan ditanya, orang per orang, kamu modal suaranya berapa, dimana saja, saksinya sudah berapa, jaringannya apa saja. Hal ini sudah dilakukan dibeberapa tempat, hari Sabtu dan Minggu (25-26/11/2023), kita akan lakukan di Jatim,” ulasnya.

Dikatakannya, di Pulau Kalimantan ini, DPP Partai NasDem optimis semua Dapil akan terisi oleh caleg dari Partai NasDem.

“Saat ini hanya Kalsel yang belum terisi. Namun di Kalsel dengan formasi yang ada saat ini, kita pastikan akan terisi. Jadi Kalimantan ini salah satu wilayah yang jadi andalan NasDem di Pemilu 2024,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply