Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara menargetkan akan meraup investasi sebesar Rp100 Triliun di Tahun 2024 ini. Pasalnya, berkaca dari investasi yang dilakukan di tahun 2023, dimana pihak swasta yang sudah menjadi investor dalam proyek pembangunan IKN tersebut.

Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono mengatakan, saat ini yang tidak kalah penting minat investor swasta untuk berpartisipasi menanamkan modalnya dalam pembangunan IKN cukup besar.

“IKN ini diminati banyak investor swasta, dimana investasi swasta ketimbang pemerintah,” ujarnya, Sabtu (6/1/2024).

Dikatakannya, dengan banyak investor swasta masuk ke IKN, maka harapannya setelah ini akan datang para investor internasional yang juga bisa turut terlibat dan berpartisipasi dalam pembangunan IKN.

“Terutama untuk hal-hal yang bersifat kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KBPU). Itu Insyaallah nanti akan kelihatan di situ,” jelasnya.

Ketertarikan investor untuk berinvestasi di IKN, lanjutnya, juga dikemas dalam ground breaking yang telah dilakukan sepanjang 2023 lalu.

Untuk tahun 2024 ini, Bambang menargetkan investasi untuk proyek pembangunan IKN aka nada sekitar Rp100 triliun yang bukan berasal dari APBN (non-APBN).

“Jumlah ini untuk investor domestik mau pun internasional atau asin,” tukasnya.

Dimana dalam bentuk kerjasama, proses kesepakatan dengan investor asing nampak berbeda dengan investor domestik. Pasalnya, investor asing mereka harus melakukan studi kelayakan lebih detail terlebih dahulu sebelum melanjutkan investasinya.

Untuk itu, kata Bambang, pihaknya tengah menunggu investor internasional yang tengah berproses dalam hal menanamkan modalnya di IKN.

“Karena mungkin mereka memang dari luar negeri. Tidak seperti investor domestik yang lebih mudah untuk mengecek lapangan, mengecek kondisi topografi, kontur dan sebagainya,” ucapnya.

Bambang juga menegaskan, sebuah investasi itu tidak semua yang terlaksana. Untuk itu, pihaknya saat ini tengah mencari format-format yang terbaik untuk kepentingan nasional.

Lantaran jumlah investor yang masuk ke IKN banyak, dengan sektor bidang yang bervariasi. Tentu harus disesuaikan antara tingkat profit dengan peluang di IKN.

“Kami tentu ingin melihat profit yang wajar dan kemudian juga yang paling menguntungkan untuk negara, dalam artian IKN,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply