Target Investasi Kota Balikpapan Tahun 20203 Sebesar Rp17 Triliun

Pemkot Balikpapan
Plt Kepala DMPTSP Kota Balikpapan Hasbullah Helmi

Balikpapan, Gerbangkaltim,com – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) Kota Balikpapan menargetkan investasi di Kota Balikpapan di tahun 2023 dimana sudah terealisasi sebesar 48 persen.

Plt Kepala DMPTSP Kota Balikpapan Hasbullah Helmi mengatakan, Kota Balikpapan secara geografis sangat diuntungkan sebagai tempat berinvestasi dimana dari target investasi, Kota Balikpapan tertinggi di Kaltim tahun 2022 sekitar 14 triliun tercapai.

“Kota kit aini diuntungkan karena adanya IKN yang akan mengundang para investor yang semakin ramai menanamkan modalnya,” ujarnya, Selasa (8/8/2023).

Dikatakannya, untuk perizinan Kota Balikpapan menerapkan pola 48 persen pembangunan dan 52 persen fasilitas lainnya seperti ruang terbuka hijau, fasum dan fasos.

“Untuk perumahaan baru 40 persen dan 60 persen. Jadi 40 persen sebagai PSU yang harus diserahkan ke Pemkot seperti Jalan, RTH, Bendali,” tegasnya.

Helmi menambahkan, penerapan pola 48 persen dan 52 persen bertujuan untuk menjaga konsistensi kawasan sesuai aturan. Dimana dalam hal investasi kita juga menyusun rancangan umum penanaman modal, karena ke depan ada panduan dan dasar hukum dalam menentukan investasi yang akan dilakukan.

“Hal ini termasuk mengupdate peta investasi dan akhir tahun diharapkan selesai sehingga investor tidak banyak tanya lagi,” tukasnya.

Dikatakannya, disisi lain Kota Balikpapan bukan hanya menjadi daerah tujuan investasi. Tapi, akan menjadi kota yang nyaman dihuni. Sehingga pendatang akan betah di Balikpapan.

“Dalam pandangan para investor hal tersebut menjadikan kota balikpapan yang menarik untuk menanamkan modal dan berinvestasi,” ungkapnya.

“Dan mungkin final menjadi kota yang nyaman dihuni atau atau mungkin jadi stay disini tidak memilih daerah lain,” tambahnya.

Menurutnya, sejumlah negara bahkan telah berkomitmen untuk berinvetasi, seperti Korea, Jepang, Taiwan dan negara lainnya. Namun yang perlu diantisipasi menyangkut infrastruktur jalan.

“Jalan utama kita, kalau sekarang kondisinya lalu lintas (lancar) , kita tidak bisa bayangkan dengan bertambahnya sekian juta orang,” terangnya.

Sehingga perlu ada antisipasi sedini mungkin, seperti diantaranya coastal road . Sehingga bisa memecah kemacetan dengan bertambahnya penduduk dan transportasi.

“Mungkin perlu di triger hal-hal lain, apakah coastal road sehingga itu bisa memecah under pressure jalan utama kita kepada daerah mungkin second road nya ,dengan adanya reklamasi, kita doakan semoga itu terwujud,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar