Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan berkolaborasi bersama Bank Indonesia (BI) dan Bank BPD Kaltimtara dengan menggelar Pasar Murah Ramadan 1444 Hijriah, di Halaman Gedung Klandasan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Upaya ini dilakukan untuk menekan inflasi yang terjadi di Kota Balikpapan.

Sebanyak 22 stand yang diisi oleh 19 distributor mulai dari swalayan, Bulog, petani binaan DP3 Balikpapan, display dari TP PKK Balikpapan, BI dan Bank BPD Kaltimtara mengisi stand-stand tersebut. Pasar murah ini dilaksanakan selama 5 hari, mulai 3-7 April 2023 mendatang.

Di pasar murah ini juga disediakan counter penukaran uang dari BI dengan tujuan untuk mempermudah masyarakat untuk melakukan penukaran uang untuk uang pecahan baru.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, didampingi Ketua TP PKK Balikpapan Nurlena Rahmad Mas’ud bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Balikpapan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait membuka secara simbolis Pasar Murah Ramadan 1444 Hijriah yang ditandai dengan pengguntingan pita.

Rahmad Mas’ud mengatakan, pelaksanaan pasar murah Ramadan diharapkan bisa menekan inflasi di Kota Balikpapan, sehingga warga kota Balikpapan bisa berbelanja tanpa ada keluhan-keluhan adanya harga yang terlalu tinggi.

“Kita sama-sama berkolaborasi dan bersinergi untuk menjaga dan membangun kota Balikpapan, semoga pasar murah ini bisa membantu masyarakat dalam gejolak harga terhadap sembako. Hal Ini merupakan bagian ikhtiar kita, agar masyarakat tidak merasakan gejolak harga kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri,” ujarnya, Senin (4/4/2023).

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Bambang Setyo Pambudi mengatakan, Kota Balikpapan adalah kota dengan capaian inflasi tertinggi di wilayah Kalimantan.

“Di bulan Januari 2023, inflasinya 0,41 persen (mtm) kemudian Februari jadi 0,31 persen (mtm), yang merupakan inflasi kota Balikpapan tertinggi di Kalimantan,” ujarnya.

“Hal ini patut menjadi perhatian kita bersama, memang inflasi pada saat ini masih terjadi di beberapa kota dan daerah. Karena memang terjadinya gejolak harga khususnya di bahan pangan,” sambungnya.

“Khususnya di momen Ramadan yang mana Pemkot Balikpapan bersama Bank Indonesia menyelenggarakan pasar murah, dalam rangka salah satunya untuk pengendalian harga bahan pangan di Kota Balikpapan,” ungkapnya.

Bambang menambahkan, perlu adanya langkah-langkah strategis yang harus ditempuh oleh Pemkot Balikpapan, beserta stakeholder terkait untuk dapat mengendalikan bersama-sama kemungkinan inflasi yang bakal bisa terjadi di kota Balikpapan.

“Kami berharap segala upaya yang telah dilakukan ini, dapat mendukung masyarakat untuk menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan nyaman,” sambungnya.

Demikian, Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan kembali ke rentang kendali 3 persen plus minus 1 persen pada semester 2 tahun 2023.

“Sehingga pada semester 1 ini, kita perlu waspada dan perlu sigap agar inflasi di kota Balikpapan bisa kita kendalikan bersama-sama,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply