Tiga Fokus Utama RKPD Kepala Daerah Balikpapan 2026

Pemkot Balikpapan
Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo dan Sekdakot Balikpapan Muhaimin melaksanakan pembahasan dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Balikpapan 2026. Selasa (11/3/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan melaksanakan pembahasan dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Balikpapan 2026. Dimana dalam pembahasan ini ada tiga prioritas utama pembangunan kepala daerah.

Rapat pembahasan dan konsultasi publik dipimpin langsung Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo dan Sekdakot Balikpapan Muhaimin yang diikuti OPD dan stakeholder terkait di Aula Balai Kota Balikpapan, Selasa (11/3/2025).

“Dalam penyusunan RKPD 2026 ini, kami fokus pada beberapa sektor utama. Di antaranya penanganan banjir, peningkatan pendidikan, dan penyediaan air bersih,” ujar, Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo.

Dikatakannya, tiga hal utama ini adalah komitmen wali kota dan wakil wali kota sedari awal janji politik. Bagus menambahkan, untuk penanganan banjir, pihaknya telah dilakukan pemeriksaan di beberapa lokasi di Balikpapan.

“Termasuk wilayah hulu Sungai Ampal untuk pembangunan bozem baru dan normalisasi sungai di bagian hilir,” jelasnya.

Dan untuk bidang pendidikan, Bagus menjelaskan, Pemprov Balikpapan masih membutuhkan tambahan unit sekolah baru (USB), terutama untuk jenjang SMP dan SMA.

“Kami saat ini berupaya memperoleh dukungan anggaran dari bantuan keuangan provinsi. Sehingga mampu mendukung pembangunan USB tersebut,” tegasnya.

Sedangkan yang ketiga dalam RKPD 2026 yakni penyediaan air bersih. Bagus menambahkan, rencananya Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) akan meningkatkan produksi air bersih agar bisa melayani kebutuhan masyarakat.

“Tapi ini kami perlu upaya suplai air baku dari luar daerah. Mengingat Balikpapan telah mengalami defisit air baku sekitar 920 liter per detik. Saat ini paling potensial dari Sungai Mahakam dan Bendungan Sepaku Semoi,” jelasnya.

Bagus berharap, pihak-pihak terkait dapat membantu percepatan realisasi kebijakan pembangunan tersebut. Sehingga Balikpapan semakin menjadi kota yang nyaman dihuni.

“Mendorong konsep pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis partisipasi masyarakat,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar