Tim SAR Gabungan Temukan Seluruh Korban Kapal Ferry Tenggelam di Perairan Ujoh Halang, Kutai Barat
Gerbangkaltim.com, Kutai Barat – Upaya pencarian korban tenggelamnya kapal ferry di perairan Ujoh Halang, Kabupaten Kutai Barat, akhirnya membuahkan hasil. Tim SAR Gabungan dari Basarnas Balikpapan bersama unsur TNI, Polri, BPBD, dan relawan berhasil menemukan seluruh korban setelah dua hari melakukan operasi intensif di Sungai Mahakam. Dari total 28 penumpang, sebanyak 20 orang dinyatakan selamat dan 8 orang meninggal dunia.
Pada hari kedua operasi, Rabu (12/11/2025), Tim SAR melaksanakan briefing pagi pukul 07.00 Wita di Posko Muara Leban sebelum bergerak ke titik pencarian. Proses pencarian dilakukan melalui penyisiran permukaan sungai, pengamatan visual di sekitar lokasi tenggelamnya kapal, serta penyelaman terbatas oleh personel Basarnas dan Brimob Kompi 2 Pas Pelopor.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Balikpapan, Endrow Sasmita, S.E., M.M., mengonfirmasi bahwa delapan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di berbagai titik sepanjang aliran sungai. “Korban pertama atas nama Marselus Bouk alias Cello ditemukan sekitar pukul 06.00 Wita, diikuti penemuan korban lain seperti Anci Anwar, Dedy, Yanto, Ilham, Asmanu, dan Ira pada lokasi berbeda, dengan jarak hingga 13 kilometer dari titik kejadian,” ujarnya.
Upaya penyelaman sempat dihentikan pada sore hari akibat arus sungai yang deras, namun tim tetap melanjutkan pencarian melalui metode penyisiran. Pukul 22.19 Wita, korban terakhir bernama Pendy (30) berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di koordinat 0°04’21.3″S 115°39’45.0″E, sekitar 10,7 kilometer dari lokasi awal tenggelamnya kapal.
Setelah seluruh korban ditemukan, operasi SAR resmi ditutup. “Kami menyampaikan terima kasih atas kerja sama semua pihak yang terlibat, baik dari unsur TNI, Polri, BPBD, Dinas Perhubungan, tenaga medis, maupun masyarakat setempat,” kata Endrow.
Operasi ini turut melibatkan rubber boat, speedboat, drone thermal, serta peralatan selam untuk mendukung proses pencarian di wilayah sungai dengan arus kuat. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata koordinasi dan sinergi lintas lembaga dalam upaya penyelamatan dan evakuasi korban bencana di perairan Kalimantan Timur.
Sumber: Basarnas Balikpapan
BACA JUGA
