Tim SAR Intensifkan Pencarian Anak Hilang di Simpang Pasir Samarinda, Masuk Hari Kedua

Basarnas Balikpapan
Proses pencarian terhadap seorang anak laki-laki berusia enam tahun bernama Eziekiel Jenoah Putra Sampurna, yang diduga terjatuh dan hilang di saluran parit besar Jalan Malang, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Gerbangkaltim.com, Samarinda — Upaya pencarian terhadap Eziekiel Jenoah Putra Sampurna, bocah laki-laki berusia enam tahun yang diduga terjatuh dan hilang di saluran parit besar Jalan Malang, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, terus dimaksimalkan oleh Tim SAR Gabungan.

Proses pencarian yang memasuki hari kedua (H.2) pada Rabu (14/5) dipimpin langsung oleh Komandan Tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Ari Triyanto. Ia menjelaskan bahwa fokus pencarian dilakukan dengan menyisir aliran Sungai Simpang Pasir sejauh lima kilometer dari titik awal yang diduga menjadi lokasi kejadian.

“Tim gabungan melakukan pencarian melalui dua metode utama, yakni penyisiran jalur darat dan air menggunakan rubber boat, perahu fiber, serta perahu milik warga. Kami juga menggunakan metode rantai manusia di titik-titik rawan untuk menjangkau area sulit,” terang Ari kepada awak media, Rabu sore.

Hingga hari kedua pencarian, hasil yang diharapkan belum tercapai. Ari menyebut medan pencarian sangat menantang, terutama karena kondisi sungai yang keruh, arus yang cukup deras, serta belum adanya saksi mata langsung yang melihat saat kejadian berlangsung.

“Kendala terbesar adalah lokasi jatuhnya korban yang belum bisa dipastikan secara akurat. Tidak ada saksi mata yang menyaksikan langsung, sehingga tim hanya bisa mengandalkan perkiraan dan laporan terakhir dari warga sekitar,” ungkapnya.

Proses pencarian akan dilanjutkan pada Kamis (15/5) pagi, dengan skema pencarian yang sama dan potensi perluasan area jika diperlukan. Tim SAR gabungan terdiri dari unsur Basarnas, relawan kemanusiaan, BPBD, TNI/Polri, dan warga setempat yang turut membantu.

Kasus ini mengundang perhatian luas masyarakat Samarinda dan sekitarnya, mengingat usia korban yang masih sangat belia. Warga diimbau untuk tetap waspada, terutama dalam pengawasan anak-anak di sekitar daerah rawan seperti saluran air dan sungai.


Sumber: Basarnas Balikpapan

Tinggalkan Komentar