PASER, Gerbangkaltim.com -hari belakangan ini, Dody Ismanu, Kepala Desa Tapis dibikin pusing tujuh keliling. Pasalnya, dalam waktu bersamaan silih berganti laporan datang dari beberapa ketua RT yang mendatanginya.

Kasus yang dilaporkanpun seragam, yaitu soal keluhan warganya akibat ‘ulah’ ayam yang masuk ke halaman rumah warga lainnya.

“Kalo si ayam cuman numpang selfi lalu pergi mungkin tidak masalah, ini meninggalkan kotoran, jelas aja pemilik rumah marah, ” kata Dody sembari tertawa.

Kata Dody, meski soal ayam ini masalah sepele, namun jika terus ‘disepelekan’ bisa menjadi masalah besar. Beruntung, warga Tapis yang menjadi korban ulah ayam, sebagian besar cukup berpendidikan sehingga menghindari cara-cara yang bisa memicu keributan dengan pemilik ayam. Rupanya motto Pegadaian, “mengatasi masalah tanpa masalah” masih menjadi pilihan solusi warga korban ulah ayam.

“Warga Tapis rata rata berpendidikan tinggi, jadi mereka paham bagaimana menyelesaikan masalah tanpa muncul masalah baru, warga lapor ke ketua RT, lalu diteruskan lapor ke Desa, ” kata Dody.

Sebagai kepala desa, kata Dody, dirinya punya tanggung jawab menciptakan suasana kehidupan warganya yang guyup rukun, tenggang rasa sesama warga dan damai serta saling menghormati.

Diakui Dody, meski statusnya desa, tetapi Desa Tapis seperti kota, penduduknya modern, sebagian besar warganya berstatus ASN, rumah- rumah pejabat pemda Paser juga ada di sana.

“Meski seperti kota, tapi suasana Desa masih nampak, masih ada hewan piaraan warga seperti ayam, kambing, bebek yang bebas dilepas dan berkeliaran , ” katanya.

Karena itu untuk mengatasi masalah hewan piaraan yang mengganggu warga lainnya pemerintah Desa tapis menerbitkan surat edaran yang isinya himbauan kepada pemilik ayam mengkandangkan hewan peliharaannya agar tidak mengganggu warga lainnya. Semoga bisa.(**)

Share.
Leave A Reply