PASER, Gerbangkaltim.com – Sejak pertama tinggal di kabupaten Paser pada tahun 2009, Sastrowanto mengawali kiprahnya sebagai guru seni dan dosen di beberapa perguruan tinggi, dan berkarya teater hingga Film. 

Berawal dari kepeduliannya terhadap dunia seni dan budaya yang menurutnya minim fasilitas, pria bernama asli Suwanto ini mulai mendirikan taman budaya bagi komunitas seni sebagai wadah berkreasi dan unjuk gigi menampilkan karya-karya mereka.

Kang Wanto, demikian beberapa orang memanggilnya, merasa terpanggil dan peduli dengan komunitas seni dan budaya di Kabupaten Paser, apalagi saat melihat minimnya fasilitas panggung tempat mengapresiasikan kesenian dan kebudayaan.

“Saya berfikir segera ada taman budaya atau gedung kesenian di Paser ini, jadi sebelum dibangunkan oleh Pemerintah Daerah maka saya buat taman ini berfungsi juga sebagai Taman Budaya,’ kata alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini, Sabtu (25/5/2024).

Dengan konsep menyatu dengan alam, pria yang juga akrab dipanggil Kang Wanto ini ingin membuat taman budayanya sebagai tempat edukasi dan literasi lingkungan hidup.

Bersama Suprianto, seorang seniman rupa yang biasa dipanggil pak de Pri, dan Sukarmadi, seorang tokoh teater di Kabupaten Paser, Kang Wanto mendirikan taman budaya di tempat tinggalnya yang di pinggiran kota.

Lokasinya masih di wilayah dekat hutan yang tepatnya berada di jalan Pelopor, Desa Jone, Kecamatan Tanah Grogot. Hanya sekitar 6,8 kilometer atau 14 menit dari pusat kota Tana Paser, Sastrowanto pemilik kawasan wisata Taman selfi Ilalang ini menggandakan fungsi taman selfi miliknya sekaligus sebagai taman budaya.

“Tempat ini juga wahana yang asik sebagai berkumpul ngopi sembari diskusi untuk menuangkan ide dan gagasan bagi Seniman Paser. Karena sudah ada panggung dan ruang terbuka hijau yg teduh dan nyaman untuk berproses,” kata Kang Wanto.

Menurut Sudirman, salah satu budayawan di Kabupaten Paser sekaligus Ketua Lembaga Adat Paser Borneo, apa yang dilakukan Kang Wanto ini demi kemajuan kesenian dan kebudayaan di daerah.

“Ini ide gila dan luar biasa, karena seorang pribadi yang berfikir jauh kedepan untuk mengembangkan seni dan budaya di Paser,” ujarnya.

Sudirman sangat mendukung apa yang dilakukan Kang dan berharap dapat menginspirasi bagi kaum muda Paser.

Yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah adalah akses jalan yang belum memadahi sehingga perlu mendapatkan perhatian untuk ditingkatkan lebih baik. (Jya)

 

Share.
Leave A Reply