Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan adanya potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di wilayah Kaltim. Hal ini sebagai dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi selama periode 17-21 Oktober ini.

Karena itu, BMKG melalui Stasiun Balikpapan mengimbau masyarakat dan semua pihak terkait untuk selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, Pemkot Balikpapan juga tidak henti-hentinya mengingatkan warga untuk berhati-hati dengan potensi terjadinya bencana akibat cuaca ekstrim.

“Kita di imbau untuk saling mengingatkan,” ujarnya, Selasa (18/10/2022)

Rahmad Mas’ud juga mengingatkan warganya khususnya yang tinggal di daerah berbukit untuk waspada tanah longsor. Termasuk yang tinggal daerah rawan banjir saat hujan dengan intensitas tinggi.

“Jadi kita sampaikan ke semua warga kita khususnya yang ada di pemukiman yang di bukit-bukit tetap waspada dan tentunya juga di daerah sekitar-sekitaran rumah kita,” tegasnya.

Wali Kota Balikpapan ini juga mendorong warga untuk aktif melakukan kerja bakti membersihkan selokan atau parit-parit yang bisa menyebabkan banjir. Bahkan dia siap memfasilitasi alat dan tenaga.

“Kalau gotong royong sampaikan kepada kami mungkin nanti dari dinas kami yang akan ke tempat ibu menggunakan fasilitas seperti truknya, atau tenaga-tenaga untuk mengangkut sampah,” paparnya.

“Insya Allah nanti saya ajakan langsung perintahkan untuk langsung menuju ke tempat ibu atau bapak untuk kerja bakti bersama untuk mengatasi permasalahan-permasalah, khususnya banjir.” Tambahnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Erika Mardiyanti mengatakan, Bencana hidrometeorologi itu, seperti banjir di Kota Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser kembali bisa terjadi.

“Hal ini karena adanya daerah belokan angin disertai pertemuan angin (konfluen) di sekitar wilayah Kaltim, ditambah masih hangatnya suhu permukaan laut di Selat Makassar sehingga mendukung peluang pembentukan sejumlah titik awan hujan, khususnya pada periode tersebut,” ujarnya.

Kondisi ini menyebabkan cuaca pada periode tersebut berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan dapat disertai petir dan angin kencang.

Share.
Leave A Reply