Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyatakan menerima dengan hati lapang kritik warga yang yang mempersoalkan sejumlah hal, khususnya dampak dari proyek penanggulangan banjir di Jln MT Haryono, termasuk soal kemacetan jalan di sejumlah titik dan distribusi serta kualitas air PTMB yang masih belum maksimal.

Rahmad Mas’ud mengatakan, kepemimpinan tanpa kritik pun menurut dia tidaklah baik, karena hanya akan membuat pemimpin itu cenderung lupa diri.

“Saya selalu tersenyum ketika membaca dan menjawab komentar warga di media sosial. Ya inilah risiko pemimpin. Memang harus dikritik, agar selalu ingat bahwa kita bekerja untuk rakyat, selalu diawasi rakyat, digaji oleh rakyat. Maka, bekerjalah dengan baik. Ibadah ini, bos ku,” ujarnya, Senin (8/5/2023).

Walikota menambahkan, ia sudah berusaha untul ‘berlari kencang’ sejak dilantik pada 31 Mei 2021. Sejumlah program prioritas langsung ‘digeber’ untuk segera direalisasikan. Walau APBD 2021 belum sepenuhnya mengakomodir program kerja masa kepemimpinan Rahmad Mas’ud sebagai walikota.

“Khususnya proyek penanggulangan banjir, itu saya nekat, harus segera direalisasikan. Dananya terbatas, bikin multiyears. Memang tidak bisa diselesaikan hanya dalam satu tahun anggaran. Yang penting harus dimulai dari sekarang, segera,” ungkapnya.

Hal serupa juga, katanya, dilakukan dalam proyek penyediaan sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan.

“Kita bisa lihat sejumlah gedung sekolah sudah terbangun, rumah sakit, subsidi iuran BPJS kelas 3, bantuan seragam sekolah, kota Balikpapan yang lebih terang di malam hari,” tegasnya.

Selain kota yang lebih indah karena penambahan lampu penerangan, tambah Rahmad, pembenahan penerangan jalan juga menekan angka kriminalitas.

“Ada juga program yang sudah berjalan, yakni pembenahan sejumlah taman kota dan program lainnya. Masyarakat sudah merasakan manfaatnya,” ucapnya,

Rahmad Mas’ud menjelaskan, selama ini memang tidak menonjolkan dirinya dalam program-program tersebut. Ia lebih memilih yang lebih di depan itu adalah Pemkot Balikpapan. Ia selalu menghindari publikasi yang menonjolkan dirinya.

“Saya dikritik juga, kenapa jarang tampil, misalnya saat mengunjungi proyek pembangunan? Itu katanya harus diekspos. Saya diminta untuk muncul dan dipublikasi,” tukasnya.

Padahal, ia kerap turun langsung ke lapangan, bahkan tengah malam, untuk melihat dari dekat perkembangan pengerjaan proyek pembangunan. Namun ia menghindari pemberitaan.

“Ya, sekarang saya sudah mulai ada di pemberitaan Humas, Diskominfo, media-media mainstream. Karena memang masyarakat menginginkan publikasi itu. Saya ikut saran agar kegiatan saya diekspos,” paparnya.

Terpisah, Direktur Eksekutif Brand Politika Eko Satiya Hushada menjelaskan hasil survei yang pernah dilakukan akhir Juni 2022 lalu. Hal ini ia sampaikan terkait dengan Walikota Rahmad Mas’ud yang ‘berlari kencang’ sejak ia dilantik.

“Hasil dari lari kencangnya Pak Walikota itu tergambar di temuan survei opini publik yang kami lakukan Juni 2022 lalu. Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pak Rahmad Mas’ud sebagai walikota, itu mencapai angka 85,4%. Ini tingkat kepuasan yang sangat besar menurut kami. Survei itu dilaksanakan satu tahun sejak beliau dilantik. Artinya, baru satu tahun bekerja, warga sudah puas,” ujarnya.

Terhadap kritik yang belakangan ini muncul , kata Eko, adalah hal wajar. Namun kritik itu menurut Eko, bukan karena ketidaksukaan warga terhadap Walikota.

“Kritik itu menggambarkan besarnya harapan masyarakat terhadap Pak Walikota, agar segera menangani persoalan-persoalan kota,” jelasnya.

Jika berbicara tingkat kesukaan terhadap Walikota Rahmad Mas’ud, temuan survei Brand Politika adalah sebesar 92,1%. Ini juga merupakan temuan survei yang sangat menarik, karena figur walikotanya disukai nyaris 100%.

“Pak Rahmad Mas’ud adalah figur yang disukai warga Balikpapan hingga 92,1%, karena masyarakat puas dengan kinerjanya yang mencapai 85,4%. Sehingga beliau pun diharapkan kembali memimpin periode kedua mendatang,” jelas Eko.

Survei opini publik Brand Politika, lembaga survei dan konsultan political branding yang bermarkas di Jakarta ini, dilaksanakan pada 17 – 24 Juli 2022 lalu, di 6 kecamatan di Kota Balikpapan. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Jumlah sampel sebesar 500 responden, dengan margin of error sebesar ± 4.38%, pada tingkat kepercayaan 95%. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. (*/and)

Share.
Leave A Reply