Penajam Paser Utara, Gerbangkaltim.com – Persemian Mentawir yang dalam waktu dekat akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 90. Bahkan, sebanyak 3 juta bibit tanaman dari persemaian ini terutama dari jenis kayu-kayuan dan buah-buahan sudah mulai di tanam di kawasan IKN Nusantara.

“Progres pembangunan persemaian ini lebih kurang 90 persen, saat ini tinggal finishing saja,” ujar Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Mahakam Berau Rintan Nilaywati, Rabu (6/9/2023).

Ditambahkan Intan, dalam pembangunan Persemian Mentawir ini, BPDASHL Mahakam Beru bekerjasama dengan Indo Tambang Raya Megah (ITRM) dengan menggunakan pola Public Private Partnership (PPP) atau yang dapat disebut juga sebagai Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) yang merupakan suatu mekanisme dalam pembiayaan untuk melakukan pengadaan pelayanan pubik.

“Kemudian embung dibangun oleh Kementerian PUPR melalui BLWS 4 Kalimantan dan ada juga pembangunan yang dibiayai melalu APBN melalui BPDASHL Mahakam Berau,” ucapnya.

Rintan menjelaskan, untuk luas kawasan persemaian mencapai 120 hektar dengan luas persemaian 23 hektar dan 6 hektar untuk embung. Dimana dengan luasan tersebut, persemaian ini mampu memproduksi bibit tanaman sebanyak 15 juta bibit pertahun.

“Ini kamu sudah produski sebanyak 3 juta batang bibit yang sudah di distribusikan ke masyarakat Kaltim dan Kaltara, termasuk untuk kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di IKN Nusantara,” tegasnya.

Khusus untuk RHL di IKN Nusantara, katanya, bibit yang digunakan sebagian besar merupakan bibit kayu-kayuan dan buah yang meliputi kelompok meranti, kapur, blangeran, sungkai, mahoni dan untuk tanaman buah meliputi durian, mangga, rambutan, rambai, alpokat, nangka dan cempedak.

Rintan menjelasan dalam pembangunan persemaian Mentawir ini, pihaknya melibatkan masyarakat setempat untuk menjadi pekerja harian dalam persemian.

“Ini setiap hari ada 60-80 pekerja harian yang kita ambil dari warga setempat terutama Kecamatan Mentawir dan Kecamatan Samboja, mereka bekera dari pagi hingga sore,” jelasnya.

Pelibatan pekerja lokal ini, sambungnya, sebagai upaya untuk penggerekan perekonomian warga setempat.

Salah seorang pekerja persemaian asal Samboja, Irawati mengatakan, sudah 8 bulan ini bekerja di persemian dengan gaji harian. Dimana, dengan sistem roling diantaranya mengisi polybag, menyapih tanaman, membersihkan tanaman dan melakukan penyiriman.

“Ya, alhamdulillah upahnya bisa buat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan buat tambah-tambah biaya anak sekolah,” ucap janda dua anak ini.

 

Share.
Leave A Reply