Kabarnya pada pilkada 2024, Fahmi Fadli akan menjadikan Katsul Wijaya sebagai calon pendampingnya, sebagai wakil bupati.

 

PASER, Gerbangkaltim – SEMPAT diisukan bakal digeser dari jabatan sekretaris daerah (Sekda) beberapa bulan setelah Fahmi Fadli dilantik sebagai Bupati Paser, nyatanya hingga tiga tahun kepemimpinan Fahmi Fadli, jabatan sekda tetap dipegang Katsul Wijaya. Ada maksud politik..?

Senin (4/12) Katsul Wijaya kembali dilantik sebagai sekretaris daerah oleh Bupati Paser Fahmi Fadli, di Hotel Kryad.

Pelantikan ini makin meneguhkan bahwa safari politik yang pernah dilakukan Katsul Wijaya saat melamar menjadi bakal calon Bupati Paser,dimana saat itu Fahmi Fadli juga ikut maju pada tahun 2019, ternyata tak membuat Fahmi Fadli sakit hati dan berpindah ke lain hati. Empong nama panggilan akrab Katsul Wijaya tetap dipertahankan sebagai sekda.

Makin santernya bakal diganti membuat Katsul tidak menempati ruang kerjanya di rumah Dinas jabatan sekda. Apalagi saat itu juga muncul nama calon penggantinya. Beberapa kepala perangkat daerah yang “kepincut” menjadi sekda mencoba mencari perhatian kepada Bupati, bahkan salah satu diantara mereka tidak malu-malu menyebut dirinya calon sekda penggantinya.

Masih menjadi pertanyaan, mengapa Bupati Fahmi Fadli mempercayakan kembali Katsul Wijaya menjadi sekda. Apakah alasan kepentingan politik..? Kabarnya pada pilkada 2024, Fahmi Fadli akan menjadikan Katsul Wijaya sebagai calon pendampingnya, sebagai wakil bupati.

Soal kabar ini, Wakil Ketua II DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman KA tak menampiknya meski ia juga tak mengiyakan.

“Bagus aja kalo digandeng jadi wakil bupati, pasangan yang ideal politisi menggandeng birokrat, ” katanya.

Namun AS Fathurahman, mantan sekda Kabupaten Paser berbeda pendapat dengan Abdurrahman KA.

Menurut AS Fathurahman , Katsul Wijaya merupakan sosok birokrat yang memiliki loyalitas yang baik kepada pimpinan baik sikap maupun kinerjanya.

Katsul Wijaya, kata Fathurahman, tipikal pejabat yang akomodatif terhadap kepentingan.

“Sikap akomodatif ini yang membuat dia disenangi pegawai maupun pimpinan, meski sikap ini juga memiliki kelemahan. Misalnya jika dia memiliki gagasan dan itu baik, maka dia mestinya meyakinkan, bukan lagi mempertimbangkan apakah gagasan diterima atau tidak, ” katanya.

Sementara Bupati Paser Fahmi Fadli mempercayakan kembali jabatan sekda kepada Katsul Wijaya karena dinilai mampu mengemban amanah.

“Sekda Paser Katsul Wijaya mampu memaksimalkan amanat yang diemban, mengubah konsep dan gagasan Kepala Daerah menjadi program dan kegiatan yang aplikatif, terukur, dan dapat dilaksanakan oleh seluruh pegawai dari Pejabat Tinggi Pratama, Admnistrator, Pengawas dan staf pelaksana, ” kata Fahmi dalam sambutan pelantikan. (GK)

 

Share.
Leave A Reply