PASER, Gerbangkaltim.com – Persoalan limbah yang mencemari sungai membuat nelayan di Kabupaten Paser mengalami kesulitan untuk memperoleh hasil tangkap ikan yang sehat.

Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Paser Sisman menilai kualitas air sungai sudah tercemar, di antaranya sungai Telake, seratai dan sungai Kandilo.

“Apakah limbahnya dibuang sesuai dengan SOP? Maka jika tidak perikanan yang terkena imbasnya di sungai Telake,” kata Sisman di Tanah Grogot, Selasa (11/02/2020).

Informasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), limbah tersebut kata Sisman berasal dari limbah hasil pembakaran, pemupukan, hingga limbah yang berasal dari drainase.

“Limbah drainase yang tidak jelas isinya,” kata Sisman.

Sisman menambahkan, saat ini air di sungai Kandilo, tidak memungkinkan bagi ikan untuk berkembang dengan baik.

Sehingga hal itu berdampak pada kualitas dan kuantitas hasil tangkap nelayan.

“Pendapatan nelayan yang sudah memperoleh bantuan kapal dari pemerintah, hasil tangkap ikannya pun akan akan turun drastis,” ujar Sisman.

Diakuinya permasalahan pencemaran air sungai kerap dibahas setiap pertemuan. Namun katanya, hingga saat ini belum ada solusi terkait permasalahan tersebut.

“Ya, sering tapi tidak ada action plan-nya (rencana aksi/red),” ucap Sisman.

Sisman mencontohkan, sungai Seratai yang sudah 10 tahun belakangan ini tercemar limbah.

Kata dia ikan di sungai tersebut selama 10 tahun ini banyak yang mati.

“Kalau di sungai Seratai sudah tidak ada ikan, Ikan pun mati, mungkin sudah 10 tahun ini. Tingkat keasaman air mempengaruhi perikanan di sungai,” ujar Sisman.

Dinas Perikanan lanjut Sisman saat ini sedang menyusun pola untuk solusi terhadap permasalahan tersebut.

“Apakah nanti kita kembangkan pola keramba. Kami masih susun pola solusinya,” pungkas Sisman. (Jya)

Share.
Leave A Reply