Para Paskibraka Duta Pancasila diharapkan dapat senantiasa menjaga kedamaian di tengah Keberagaman sesuai dengan Pancasila”   (Romo Benny Susetyo- Stafsus Dewan Pengarah BPIP)

DENPASAR, GERBANGKALTIM.COM– Untuk menanamkan kembali nilai Pancasila di dalam masyarakat khususnya kepada para pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) yang lebih lanjut akan menjadi Duta Pancasila, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Direktorat Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Melaksanakan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Paskibraka Tahun 2022 pada   tanggal 11-12 Mei di Denpasar Bali.

Direktur Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Sadono Sriharjo menyatakan bahwa Tujuan kegiatan adalah terlaksananya “Pembinaan Ideologi Pancasila bagi Paskibraka Tahun 2022”, menggunakan Learning Management System bagi seluruh Paskibraka Tahun 2022 sehingga memenuhi persyaratan dalam pengangkatan sebagai Purnapaskibraka Duta Pancasila setelah pelaksanaan tugas pada peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2023 mendatang.

Kegiatan Pembinaan ideologi Pancasila di Denpasar Bali ini antara lain menghadirkan Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah Antonius Benny Susetyo dan Dewan Pakar Bidang Strategi Luar Negeri Darmansyah Djumala sebagai Pembicara.

Untuk kesempatan Pertama, Darmansyah Djumala  Dewan Pakar Bidang Strategi Luar Negeri Dari Badan yang dikepalai Oleh Profesor Yudian Wahyudi ini menjelaskan mengenai sejarah lahirnya Pancasila dan bagaimana pentingnya Pancasila dalam usaha menjaga persatuan kesatuan dan keutuhan bangsa salam menghadapi gangguan baik dari dalam maupun Luar Negeri.

Acara  ini mengundang 9907 peserta baik secara daring dan luring yang berasal dari 13 Provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi DIY, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Kalimatan Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Utara, dan Provinsi Gorontalo.

Staff khusus Ketua Dewan Pengarah Antonius Benny Susetyo menyatakan bahwa seperti  Para Paskibraka yang berasal dari berbagai unsur, negara Indonesia terdiri dari banyak unsur Agama, Suku dan Kelompoknya Masyarakat serta Identitas, dengan kenyataan ini sesungguhnya indonesia memiliki banyak kerentanan berupa gesekan gesekan akibat perbedaan, namun berkat Pancasila dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya Bangsa Indonesia  tidak hanya masih bersatu tapi juga bersama sama senantiasa berusaha menjadikan kehidupan bangsa dan negara ini berkembang ke arah yang lebih baik dalam bingkai kebhinekaan.
“Karenanya Para Paskibraka Duta Pancasila diharapkan dapat senantiasa menjaga kedamaian di tengah Keberagaman sesuai dengan Pancasila, ” kata Doktor komunikasi Politik ini.

Lebih lanjut ia menyatakan bahwa suka atau tidak dalam perkembangan era digital dan globalisasi sekat sekat budaya makin tipis dan runtuh ini menyebabkan dengan bebasnya banyak Paham, ide dan budaya yang masuk ke Indonesia tanpa bisa lagi ditolak, karenanya Para Paskibraka Duta Pancasila  diharapkan senantiasa berpegang pada nilai nilai pancasila.

“Walaupun banyak mendapatkan ujian  diharapkan dapat tetap teguh dipegang oleh seluruh masyarakat Indonesia. Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia ini sedang diuji oleh paham paham asing yang berujung pada eksklusivisme, radikal dan merasa dirinya yang paling benar, hal ini diperparah dengan era digital dimana informasi tidak lagi tersaring , ” papar Benny.

Benny menutup Paparannya dengan menyatakan bahwa para Paskibraka  Duta Pancasila  hendaknya senantiasa menjadi pendamai dan penjaga nilai nilai kemanusiaan, jangan terjebak pada narasi narasi negatif dan berita hoaks, hendaknya kita dapat menjadi komunitas pemutus kata bukan komunitas pengiya kata .

“ kita  harus menggunakan media sosial dengan baik dan memenuhi ruang digital dengan konten konten positif yang merawat perdamaian,serta persatuan dan kesatuan di tengah Keberagaman, ” katanya.

Para Paskibraka Duta Pancasila, kaya!Benny hendaknya dengan bijak dapat menggunakan Sosial Media sebagai sarana saling membantu, saling menghormati, saling mengulurkan tangan menjalin kasih dalam perbedaan dan kebhinekaan hingga pembumian Pancasila.
“tidak hanya berhenti di ruangan ini namun Juga benar benar menjadi gerakan berkesinambungan yang menyentuh seluruh unsur Masyarakat indonesia”  ujar Benny. (*/gk)

Share.
Leave A Reply