Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim melakukan relokasi buaya di Perairan Kawasan Guntung, Bontang, Kalimantan Timur. Dimana buaya ini diduga kuat sebagai Buaya Riska, yang merupakan objek utama dari Ambo yang terkenal dari konten YouTube @FitrianiRISKA.

Kepala BKSDA Kaltim, M Ari Wibawanto mengatakan pihaknya telah mengevakuasi satu ekor buaya yang ada di Kawasan Guntung, Bontang, Kaltim. Dan diduga buaya ini adalah buaya Riska yang akrab dengan PA Ambo

“Relokasi ini sesuai dengan permintaan masyarakat bahwa sudah ada surat pernyataan semua pihak di Kelurahan Guntung untuk mengevakuasi buaya di situ, termasuk Riska,” ujarnya, Jumat (7/10/2023).

Ari mengatakan, buaya ini direlokasi ke Lembaga Konservasi Penangkaran Buaya Teritip Balikpapan karena BKSDA belum memiliki penangkaran sendiri untuk buaya. Pihaknya juga sudah berkordinasi dengan pengelola dan menyanggupi untuk menampung buaya Riska.

“Pengelola menyatakan sanggup untuk memelihara, memberi makan dan cukup layak untuk dititipkan di sana dulu sambil menunggu lokasi pelepasannya,” jelasnya.

Relokasi yang dilakukan ini, lanjut Ari sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dengan melakukan evakuasi buaya jika mengancam keselamatan nyawa manusia, termasuk bila ada kesepakatan dari warga dan pemerintah setempat.

“Posisi kita serba susah juga, satwa ini dilindungi negara. Setiap orang tidak boleh memelihara (buaya), membunuh (buaya) sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990. Dan disebutkan juga jika sudah mengancam keselamatan manusia dan bisa dilakukan tindakan apapun termasuk salah satunya adalah melakukan evakuasi. Kita juga melakukan evakuasi sesuai permintaan masyarakat,” tukasnya.

 

 

Manajer Operasional Lembaga Konservasi Penangkaran Buaya Teritip Balikpapan, Arif Anggoro membenarkan, pihaknya sudah menerima seekor buaya dari Bontang dengan panjang 4 meter 42 centimeter

“Jadi kami terima titipan buaya dari manapun, sudah masuk ke lembaga konservasi, harus dikarantina selama 3-7 hari,” ujarnya.

Dimasa karantina ini, lanjutnya, Pa Ambo yang berkawan dengan buaya Riska sempat mengunjungi buaya tersebut di kendang karantinanya untuk memastikan buaya Riska dalam keadaan baik saja.

“Selama berinteraksi, belum mau makan. Karena Pak Ambo datang itu baru hari kedua, mungkin masih jetlag,” ujar Arif.

Namun demikian, Arif mengatakan, kondisi tersebut masih dalam batas wajar dan aman mengingat buaya memiliki kemampuan ‘berpuasa’ hingga berbulan-bulan.

Dikatakan Arif, buaya Riska ini berada di kendang pembesaran nomor 5 dengan ukuran 6 x 12 meter selama masa karantina dan seterusnya. Dan selama berada di masa karantina ini, pengunjung akan dibatasi untuk menghindari stres pada buaya.

“Cuma bedanya kalau masa karantina ini tidak boleh terlalu banyak orang. Takutnya stres, sakit, sampai nggak mau makan,” jelasnya.

Share.
Leave A Reply