1

Partai Golkar Punya Posisi Strategis dalam Pemilu 2024

Jakarta-GERBANGKALTIM.COM -Partai Golkar dinilai memiliki posisi strategis sebagai penentu dalam perhelatan Pemulu 2024 terutama dalam pelaksanaan pemilihan presiden. Hal itu karena modal sebagai partai yang menempati posisi 3 pada Pemilu 2019 lalu.

“Golkar sekarang ini mendekati posisi yang strategis dilirik oleh parpol lain yang mengusung calon presidennya. Itu Golkarnya bukan Airlangga,” kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti dalam diskusi Titik Temu yang diselenggarakan RKN Media baru-baru ini.

Dengan demikian, kata Ray, terdapat pemisahan dalam menyikapi Partai Golkar. Apalagi, dalam sebuah survei menyebut hampir mayoritas orang Golkar belum tentu memilih Airlangga sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden.

“Sebagai calon wakil presiden Airlangga hanya dia angka 2 persen. Mungkin sebagian orang Golkar atau pemilih Golkar sendiri tidak memilih Airlangga,” ujarnya.

Tetapi, menurut Ray, yang patut dicermati adalah Golkar sebagai partai berlabuh diantara koalisi partai pengusung calon ptesiden. Baik ke koaliisi parpol pengusung Prabowo Subianto ataupun Ganjar Pranowo.

“Itu ada atau nggak ada Airlangga di dalamnya. Itu yang saya sebut bedakan Golkar dengan Airlangganya,” ucapnya.

Ray mengungkapkan kehadiaran Airlangga jika menjadi calon presiden juga tidak menaikkan elektabilitas Partai Golkar.

Menurut Ray, yang paling mungkin Airlangga dipasangkan dengan Anies Baswedan.

“Misalnya Anies Baswedan tidak terlalu berminat dengan AHY ada Airlangga sebagai
pengganti yang notabene secara partai lebih kuat Partai Golkar dibandingakn Partai Demokrat,” terangnya.

Sedangkan mantan Anggota DPR fraksi Partai Golkar Poempida Hidayatullah mengungkapkan Partai Golkar merupakan kekuatan politik yang berada di tengah dan dapat menjadi penyeimbang dalam perpolitikan nasional.

“Jadi pendulumnya kemana berat kemana itulah dimana Golkar akan berlabuh akan docking di situ,” kata Poempida.

Saat ini, kata dia, banyak kekuatan politik yang ingin Golkar bergabung. Bukan tidak mungkin, menurut Poempida, ada pihak yang ingin menguasai Partai Golkar.
“Karena mungkin pimpinannya ini nggak bisa dipegang, dikontrol atau nggak bisa diatur misalnya gitu,” ujarnya.
Dengan kondisi ini, menurut Poempida, ada upaya membelah Partai Golkar. Pembaelahan itu dapat dilakukan dari dalam maupun dari luar partai berlambang beringin tersebut.
“Jadi memang cocok untuk dibelah, kira-kira seperti itu,” kata dia.

Menanggapi hal itu, Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Sirajuddin Abdul Wahab mengatakan, pembelahan Partai Golkar terjadi tidak hanya saat ini saja. Sebelumnya, Partai Golkar juga sempat dibelah saat periode Presiden SBY. Saat digelar MUnas Ancol, Abu Rizal Bakrie terpilih kembali menjadi ketua umum Partai Golkar.

“Instrumen lahirnya Munas Ancol karena instrumen istana yang bermain. Jadi itu pembelahan Golkar nampak dan ada dari luar,” kata Sirajuddin.

Namun, pola yang sama dilakukan pada periode Presiden Jokowi saat ini. Beredar sejumlah nama yang didapuk menjadi ketua umum Partai Golkar. Seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil Lahadalia. Kedua nama itu berasal dari dalam lingkaran istana.

“LBP dan Bahlil ini kan ibarat kopi ini 2 in 1 saja atau dua dalam satu kan gitu,” katanya.
Sirajuddin mempertanyakan upaya pembelahan Partai Golkar ini terjadi menjelang Pilpres. Dimana isu Munaslub Golkar semakin kencang.

“Ini kalau kita lihat lebih dalam lagi karena perilaku ketua umum hari ini yang tidak jelas jenis kelaminnya mau mendukung capres mana. Ini menjadi problem,” ucapnya. (*/gk)




Sehari Sebelum Ditutup Pendaftaran, Tujuh Parpol di Paser Daftarkan Bacaleg ke KPU

PASER, Gerbangkaltim.com – Sejumlah partai politik telah mendaftarkan bakal calon legislatif (caleg) ke KPU Paser.

Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM pada KPU Paser, Dyah Elly Kusrini mengatakan terhitung Sabtu, 13 Mei 2023, sudah ada tujuh parpol yang mendaftarkan bacalegnya.

“Hari ini hari terakhir pendaftaran dan kami masih tunggu parpol lain yang belum mendaftarkan bacalegnya,” kata Dyah, Minggu (14/5).

Ketujuh Parpol yang telah mendaftarkan bacalegnya tersebut antara lain PDIP, PKB, Nasdem, PKS, Hanura, Demokrat, dan Gerindra.

KPU hari ini masih membuka pendaftaran terakhir hingga pukul 23.59 WITA.

Saat pengajuan, jika ketum parpol kabupaten berhalangan hadir bisa diwakilkan oleh pengurus lain dengan menyertakan surat kuasa.

Dokumen surat pengajuan dan daftar bakal calon dapat diunduh di laman Silon.kpu.go.id.

KPU Paser akan memverifikasi berkas persyaratan dan akan mengembalikan jika belum memenuhi kelengkapan.

Dokumen yang dikembalikan bisa didaftarkan kembali hingga batas akhir pendaftaran. (GK)




BPIP: TATA KELOLA PEMERINTAHAN HARUS MENCERMINKAN PANCASILA

 

JAKARTA, Gerbang kaltim -Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, menyampaikan bahwa tata kelola pemerintahan harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila, demi mencapai cita-cita bangsa, seperti kesejahteraan masyarakat, dalam Workshop Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bandar Lampung dengan tema “Penerapan Ideologi Pancasila Dalam Tata Kelola Pemerintahan”, yang diadakan di Jakarta, Jumat (24/02/2023).

Hadir dalam acara ini pimpinan dan anggota DPRD Kota Bandar Lampung, seperti Ketua DPRD Kota Bandar Lampung Wiyadi, dan juga Wakil Rektor I Universitas Respati Indonesia, Tri Suratmi.

Dalam kata sambutannya, Tri menyampaikan bahwa tema diusung bersinanggungan dengan eskalasi suasana politik paska pemilihan umum serentak tahun 2024.

“Walau kita berbeda-beda, tetapi kita dalam satu payung, Pancasila. Pancasila itu adalah perekat kita,” katanya.

Wiyadi, dalam pembukaannya, menyatakan bahwa penyebarluasan Pancasila dan nilai-nilainya diperlukan sekali.

“Ini sudah dekat menghadapi pemilu 2024. Penyebarluasan Pancasila ini sangat dibutuhkan. Kami sadar BPIP tidak banyak (personil), sehingga kami adakan kegiatan ini. Kami bisa turun dengan modal yang diberikan oleh BPIP; kami bisa melakukan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila berdasarkan pada materi paparan hari ini,” imbuhnya.

Benny, sapaan akrab Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP ini, menyatakan bahwa ideologi Pancasila sebenarnya bukan ideologi yang diada-adakan, tetapi digali karena sudah tertanam lama dalam kehidupan dan budaya masyarakat Indonesia.

“Pancasila dari kita dan untuk kita. Lihat masa Kerajaan Majapahit; masyarakat berbeda agama dan aliran kepercayaan hidup harmonis saling membangun. Itulah yang digali Soekarno: bahwa kita sudah terbiasa hidup berbeda-beda tetapi menjadi satu. Pancasila adalah asli Indonesia, bukan bawaan dari negara atau kebudayaan lainnya,” jelas Benny.

“Indonesia dengan Pancasila bukan liberal. Liberal artinya kekuatan pasar; di Indonesia tidak. Pasar tunduk pada negara, karena hakekatnya negara melindungi masyarakat. Cita-cita bangsa dapat diraih lewat Pancasila, dan masyarakat sejahtera adalah cita-cita tersebut,” katanya lagi.

Salah satu pendiri Setarra Institute ini menyatakan bahwa anggota DPRD sebagai kontrol dan pengawas serta perumus kebijakan memiliki peran untuk mengimplementasikan nilai Pancasila lewat kebijakan-kebijakan untuk daerah.

“Kebijakan untuk gizi anak, misalnya. Jika tetap terjadi busung lapar, stunting, artinya kebijakan dari pemerintah belum memberikan kesejahteraan. Berarti cita-cita negara belum terwujud, yang juga artinya Pancasila belum diimplementasikan. Ini salah satu contoh,” sebut Benny.

Tantangan bagi anggota DPRD juga disorot oleh Staf Khusus Ketua DP BPIP tersebut.

“Inilah tantangan yang terlihat untuk para anggota DPRD semua. Bagaimana dengan keadaan yang semakin terlihat pro kapital, pro pasar. Bagaimana kita semua konsisten menjalankan Pancasila dalam tata kelola pemerintahan di tengah tarikan dan dominasi?” tanyanya.

Pengamat komunikasi ini menyorot pada sistem politik yang selama masa reformasi ini dilakukan.

“Sistem kita, seperti yang Gusdur katakan, sistem jadi-jadian. Bukan lagi presidensiil seperti yang ada dalam peraturan. Kekuatan bukan lagi pada institusi pemerintah, tetapi siapa yang memiliki kekuasaan? Ini yang menyandera kita,” jelasnya.

Benny pun mengajak para anggota DPRD untuk merefleksikan keadaan saat ini.

“Mari kita refleksi, bagaimana membuat sistem demokrasi berdasarkan Pancasila dan itu yang dipakai satu-satunya. Bagaimana komitmen kita semua menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam tingkah laku dan kebijakan yang dibentuk dan dibuat. Bagaimana mengimani bahwa menjadi politikus adalah menjadi pelayan masyarakat demi mencapai kesejahteraan bersama. Bukan sama rasa sama rasa, tetapi bahwa semua orang merasakan dianggap, hidup layak, dan menjadi satu, menjadi warga negara Indonesia,” tutupnya.(/ erwe)




Seminar Pancasila Bahas G20 Bali Berhasil Bawa Pancasila untuk Dunia

 

BALI, Gerbangkaltim.com – Setelah suskes menyelenggarakan Seminar Pancasila Series 1 sampai 4, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menyelenggarakan kembali Seminar Pancasila Series 5, Senin (21/11) sebagai pamungkas dari seluruh rangkaian Seminar Pancasila di tahun 2022.

Menggandeng Kompas TV, Seminar Pancasila ini diisi oleh 5 (lima) narasumber, di antaranya, Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Dr. Darmansjah Djumala, S.E., M.A., Wakil Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Brigjen. TNI Heru Langlang Buana, S.I.P., M.Si., Penulis Buku Pancasila dari Indonesia untuk Dunia, Bernada Rurit, dan Puteri Indonesia 2022, Laksmi De Neefe Suardana. Hadir pula secara daring langsung dari Jenewa, Diplomat RI sekaligus Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Nara Masista Rakhmatia.

Menyambut momentum G20, Seminar Pancasila Series 5 yang diselenggarakan di Universitas Udayana, Bali ini mengambil tema “Pancasila, Inspirasi Dunia untuk Kesejahteraan dan Perdamaian”.

Dalam sambutan pembukaan, Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Mayor Jendral TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya, menuturkan, tema tersebut sejalan dengan semangat yang ingin diciptakan Indonesia dalam G20 beberapa waktu yang lalu.

“Presiden Joko Widodo telah menyerukan, hentikan peperangan demi mewujudkan perdamaian dunia. Ini sangat menguatkan nilai-nilai Pancasila untuk Dunia”, ungkapnya.

Diskusi yang dipandu moderator Presenter Kompas TV, Frisca Clarisa ini berjalan dinamis dengan materi diskusi yang menggugah semangat kebangsaan dalam bingkai narasi Pancasila.

Ditaya Frisca, apakah G20 memainkan diplomasi Pancasila? Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Dr. Darmansjah Djumala, S.E., M.A. menjelaskan 3 tataran tolok ukur keberhasilan diplomasi Pancasila dalam Presidensi G20, yakni tataran negara, substansi, dan masyarakat.

Dalam tataran negara, Djumala menjelaskan, perhelatan akbar G20 berhasil mempertemukan 2 pihak yang sedang berseteru dengan berdialog.

“Peran Pak Jokowi dan Ibu Menlu Retno mulanya dianggap sulit sekali. Bayangkan saja, orang yang lagi berantem dipertemukan. Tapi Bu Menlu berhasil mempertemukan Menlu AS dan Rusia dalam satu ruangan. Tangible result-nya, transformasi energi yang disepakati. Ngga gampang. Bagaimana mempertemukan mereka, duduk bareng, dan menghasilkan bukan hanya deklarasi, tapi tangible result (aksi nyata)”, tutur Djumala.

Lebih lanjut Djumala menjelaskan, dalam tataran substansi, G20 berhasil membangun ekosistem kesehatan dengan adanya Pandemic Fund atau dana pandemi yang ditujukan kepada negara-negara berkembang dan negara-negara yang sifatnya low income country untuk kewaspadaan terhadap ancaman pandemik pada masa mendatang.

“Kemudian transformasi ekonomi digital untuk UKM. Itu adalah keadilan sosial. Aura Pancasila dipancarkan dalam G20”, ungkap Djumala.

Sementara dalam tataran masyarakat, Djumala menjelaskan, ada suatu inspirasi nilai ketika Pandemic Fund diarahkan kepada negara-negara yang mengalami akses keterbatasan.

“Jadi, nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dipancarkan dalam G20”, tambah Djumala.

Dubes LBBP RI untuk Republik Polandia Ke-15 dan Dubes LBBP RI untuk Republik Austria merangkap Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) Ke-19 ini menambahkan, Indonesia tidak bisa menyelesaikan masalah konflik dunia sendiri, namun Indonesia memiliki kepercayaan sebagai bangsa penengah atau bridge builder.

“Jadi ketika ada masalah atau konflik, Indonesia tidak melihat dari untung/rugi. Tapi berdasarkan titah konstitusi. Dari situ Indonesia dipercaya”, ungkap Djumala.

Djumala menekankan, peran generasi muda perlu dikedepankan untuk menarasikan Pancasila dalam bentuk diskusi, tulisan, maupun publikasi.

“Generasi muda kadang-kadang tidak sadar yang dilakukan itu nilai-nilai Pancasila karena Pancasila sudah menjadi bagian dari hidupnya. Sekarang menjadi tantangan generasi muda, apa yang kita lakukan harus dinarasikan dan dikembangkan. Saat ini kita menghadapi kegagalan narasi. Ga diomongin, ga di halo-halo. Lawan itu yang namanya narative failure dengan menarasikan Pancasila”, pungkas Djumala.

Sejalan dengan Djumala, Puteri Indonesia 2022, Laksmi De Neefe Suardana sepakat untuk membangun kesadaran pentingnya literasi bagi generasi muda. Gadis Ubud yang akan mewakili Indonesia pada ajang Miss Univerese ini berkomitmen membangun kualitas literasi anak muda Indonesia dengan mendorong anak muda untuk gemar membaca, menulis, dan bersastra.

“Literasi anak muda penting untuk Pancasila. Kalau kita bisa mengembangkan kualitas literasi anak-anak muda, kita bisa mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya hapal Pancasila dalam ucapan”, tutur Laksmi.

Laksmi juga mengajak para pemuda untuk bergotong royong menarasikan Pancasila dan menyebarkannya kepada publik.

“Saya mewakili anak muda, mengajak ayo kita berdialog lagi tentang bangsa dan negara kita. Pada ajang Miss Universe akhir tahun ini, semoga saya bisa menang agar lebih mudah mengenalkan Indonesia kepada Dunia, termasuk menarasikan Pancasila sebagai ideologi alternatif bagi perdamaian Dunia”, ungkap Laksmi.

Dari sesi pertahanan, Wakil Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Brigjen. TNI Heru Langlang Buana, S.I.P., M.Si., para prajurit yang dikirim ke kawasan konflik telah mampu membawa nilai-nilai Pancasila bagi perdamaian Dunia.

“Secara operasional, TNI memiliki peran khusus, melaksanakan perdamaian dunia di negara konflik sebagai etalase Bangsa Indonesia, seperti melakukan negosiasi yang berdampak besar”, ungkap Heru.

Heru juga menuturkan, melalui para prajurit yang bertugas, negara-negara lain mengapresiasi Bangsa Indonesia dengan semnagat perdamaian, persatuan, dan keadilan yang terkandung dalam ideologi Pancasila.

“Kita di sini sudah mempunyai Pancasila yang sudah teruji kesaktiannya. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengimplementasikannya”, tutur Heru.

Sementara itu, Penulis Buku Pancasila dari Indonesia untuk Dunia, Bernada Rurit menjabarkan isi dari buku yang tengah disusunnya.

Dalam buku tersebut, Rurit memaparkan, tertuang sejarah lahirnya Pancasila, pemikiran-pemikirin para pendiri bangsa, hingga quotes dari Bung Karno.

“Pancasila sudah dikenalkan Bung Karno dalam sidang PBB tahun 1960. Bung Karno menawarkan Pancasila sebagai nilai yang mendamaikan dan menyatukan”, tutur Rurit.

Rurit berharap, dari perhelatan G20, para Pemimpin Dunia terkesan dengan keramahan dan penyambutan Bangsa Indonesia sehingga mereka mencari tahu nilai-nilai yang masyarakat Indonesia pedomani.

“Globalisasi menjadikan kita semua terhubung. Anak muda perlu merepresentasikan Pancasila dengan menunjukan sikap toleran dan terbuka. Melakukan sinkronisasi antara tindakan dan kata-kata itu lebih penting”, pungkas Rurit.

Diplomat RI sekaligus Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Nara Masista Rakhmatia menyoroti keberhasilan Indonesia dalam presidensi G20 yang telah membuka pintu negara-negara berkembang lainnya, berperan juga dalam presidensi G20 selanjutnya.

“Upaya negara G20 mengesampingkan ego negara masing-masing sebagai bentul penghormatan kepada Indonesia sebagai keketuaan KTT G20”, ungkap Nara.

Ia juga menyebut, jika Indonesia ingin Pancasila benar-benar menjadi ideologi alternatif perdamaian yang diimplementasikan oleh masyarakat dunia maka masyarakat Indonesia harus berkomitmen menerapkan Pancasila terlebih dahulu.

“Pancasila tidak dapat disandingkan dengan nilai-nilai dari negara lain. Jika kita ingin menularkan nilai-nilai baik dalam Pancasila maka kita harus menerapkan terlebih dahulu. Harus menjadi promotor norma-norma dalam Pancasila yang akan diinternalisasi menjadi nilai-nilai Dunia”, ungkap Nara.

Pada ujung diskusi, kelima narasumber sepakat bahwa tugas masyarakat Indonesia saat ini untuk meneruskan upaya Bung Karno di dunia Internasional. Aura Pancasila yang terpancar dalam G20 mencerminkan penghargaan terhadap perbedaan. Maka para narasumber berpendapat, perbedaan harus dirayakan, bukan dinistakan. Berbeda tidak perlu disamakan dan yang sama tidak perlu dibeda-bedakan.

 

Selain narasumber, dalam Seminar Pancasila Series 5 ini hadir pula Anggota Dewan Pengarah BPIP, Rikard Bagun, Ph.D., Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Ir. Prakoso, M.M., Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Dr. Antonius Beny Susetyo, Pr., Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama, Elfrida Herawati Siregar, S.P., M.M., Direktur Penyusunan Rekomendasi Kebijakan dan Regulasi, Drs. R. Dian M. Johan Johor Mulyadi, M.H., Direktur Sosialisasi dan Komunikasi, M. Akbar Hadiprabowo, S.H., M.H., Kepala Biro Pengawasan Internal, Abbas, S.H., M.H., serta civitas akademika Universitas Udayana. (HA)/erwe




Narasi Kebangsaan Sangat Penting di Era Digital

 

Bagaimana ruang publik itu kita dijadikan habituasi Pancasila dalam merawat kemajemukan, maka banjiri ruang-ruang publik dengan konten-konten positif yang berisi nilai positif, narasi kebangsaan dengan spirit berkemajuan di dunia maya.

                          —- Romo Benny—–

 

JAYAPURA,Gerbangkaltim.com- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Direktorat Evaluasi mendorong generasi muda untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila melalui media baru kepada ratusan mahasiswa di Jayapura, Papua pada acara seminar yang bertajuk “Peranan Media dan Generasi Muda Dalam Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila” di Universitas Cendrawasih, Jayapura, Jumat (18/11).

Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi, Dr. Rima Agristina, SH., SE., M.M. mendorong para mahasiswa agar dapat memanfaatkan berbagai media, terkhusus media baru dalam mengaktualisasikan nilai -nilai Pancasila guna memperoleh pehamanan dan kesadaran untuk menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara.

“Kita sebagai bangsa yang besar harus senantiasa menjaga Pancasila, karena Pancasila terbukti menyatukan kita sebagai bangsa yang beragam. Kami berharap semangat itu digaungkan oleh generasi muda dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila melalui dunia digital”, tuturnya.

Sementara itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo mengajak ratusan mahasiswa untuk mengisi ruang media baru dengan konten-konten positif dengan mengangkat narasi kebangsaan.

“Bagaimana ruang publik itu kita dijadikan habituasi Pancasila dalam merawat kemajemukan, maka banjiri ruang-ruang publik dengan konten-konten positif yang berisi nilai positif, narasi kebangsaan dengan spirit berkemajuan di dunia maya”, ujar Romo Benny.

Disamping itu, Stafsus BPIP juga menekankan pentingnya literasi kebangsaan dan literasi digital guna mengarusutamakan nilai-nilai pancasila oleh para mahasiswa.

”Saya akan menjelaskan bagaimana revolusi di era digital yang kita alami sekarang ini membawa perubahan cara berpikir, cara bertindak, bernalar, dan berelasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka di era serba cepat ini penting kita bangun kesadaran literasi kebangsaan, kesadaran memilah, kesadaran kritis serta literasi digital.” Jelasnya.

 

Sementara itu, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cendrawasih (Uncen), Yan Dirk Wabiser, S.Pd., M.Hum, menekankan pentingnya menghayati nilai-nilai Pancasila bagi diri dan sebagai kekuatan untuk disebar kepada orang lain khususnya melalui media digital.

“Ideologi pancasila adalah kekuatan bagi generasi muda untuk wujudkan hidup semakin berkualitas dalam akselerasi pembangunan SDM Papua yang tangguh, berkarakter dan berdaya saing”, ucap Dekan FKIP Uncen.

Dekan FKIP berharap empat ribu mahasiswa FKIP dapat menjadi guru-guru di tanah Papua yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila serta regulasi atau kebijakan untuk guru-guru di Papua mendapat perhatian oleh Pemerintah.

Senada dengan itu, pegiat media sosial Tirza Bonyadone sebagai salah satu narasumber juga mengajak para mahasiswa agar bijak dalam bermedia dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan di media sosial.

“ayo kita manfaatkan media sosial untuk membangun diri, citra diri teman-teman, memoderatori orang lain, bangun diri sendiri sebagai role model untuk diri sendiri dan orang lain. Intinya harus yang posiitif-positif.” Kata Tirza.

Seminar yang dilaksanakan di perguruan tinggi negeri tertua di tanah Papua juga dihadiri pula oleh Direktur Evaluasi BPIP, Edi Subowo SH., M.H. dengan 110 mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas, diantaranya Universitas St. Teknologi Papua, Universitas Ottow Geissler dan Universitas YAPIS. (WS)




Inovasi “Gerakan Perempuan Paser Cinta Politik”, solusi tingkatkan Partisipasi Perempuan dalam Politik

 

PASER, Gerbangkaltim.Com – Salah satu hasil dari Sosialisasi pada perempuan pemilih pemula bagi siswi SMA/SMK se Kecamatan Tanah Grogot, Selasa (15/11) adalah Launching Inovasi “Gerakan Perempuan Paser Cinta Politik”.

Launching ini ditandai dengan penandatangan piagam Inovasi oleh Bupati Paser yang diwakili Staf Ahli Pemerintahan, Hukum dan Politik Ir. Amir Acmad, M.AP, dan ditanda tanganinya komitmen bersama oleh Staf Ahli, Kepala DP2KBP3A, Kepala DKP3A Propinsi Kalimantan Timur, Ketua KPU, Fasilitator Forum Anak, Kabid PUG dan PP dan 85 siswi perwakilan dari 9 sekolah SMA/SMK.

Kabid PUG dan PP, Dr. Kasrani, M.Pd menyatakan “pendukung demokrasi yang sangat potensial adalah keterlibatan kaum perempuan dalam kancah politik.

“Sudah saatnya penguatan hak politik dan pendidikan politik bagi perempuan diutamakan. Pendidikan politik bagi perempuan harus mempunyai arah yang jelas menuju pada kemampuan kaum perempuan yang memiliki kekuatan penyadaran akan pentingnya pembebasan kaum perempuan terhadap marginalisasi politik terhadap kaumnya, sehingga kaum perempuan memiliki jati diri yang kuat dalam kiprah politiknya, ” katanya.

Kasrani menambahkan “namun kenyataannya peran perempuan masih belum maksimal dan terkesan semakin berkurang, ada kecenderungan memilih golput, termasuk dalam pemilu baik Pilpres, Pilgub, Pilkada/Pilwako,Pilkades, sehingga diperlukan upaya-upaya sistematis untuk meningkatkan kesadaran perempuan akan pentingnya politik untuk membebaskan perempuan dari ketidaksetaraan.

“Oleh karena itu, Dinas P2KBP3A membuat Inovasi dalam rangka menggairahkan/menguatkan semangat berpolitik bagi perempuan dengan “Gerakan Perempuan Paser Cinta Politik” dengan inovasi ini diharapkan menciptakan kesadaran politik perempuan dalam meningkatkan peran politiknyam salah satunya dengan memberikan pendidikan politik sesuai dengan makna yang sebenarnya, sehingga dalam kancah politik, perempuan mempunyai peran dalam mengembangkan demokrasi dan cerdas dalam menentukan sikap politiknya, ” Tambah Kasrani.

Ia menambahkan “Gerakan Perempuan Paser Cinta Politk” akan berhasil apabila kita semua baik pemerintah, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh wanita, partai politik, lembaga pendidikan, dunia usaha, media dan masyarakat pada umummnya bersama-sama memberikan edukasi kepada perempuan untuk menggunakan haknya dalam politik, tentu ini menjadi bagian terpenting dalam mewujudkan Paser MAS (maju, Adil dan Sejahtera). (erwe/*)




Benny : Jadi Pahlawan Masa Kini, Bangga dengan Produk dan Budaya Lokal

 

“Saat ini perang dengan media sosial, artinya perang teknologi. Gunakan media sosial untuk menumbuhkan perasaan cinta dan bangga terhadap kekuatan lokal Indonesia. Itulah mewarisi api perjuangan, bukan hanya abunya,”

BANDUNG-Gerbangkaltim.Com- Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah ( BPIP) Antonius Benny Susetyo menyatakan peringatan Hari Pahlawan ini merupakan waktu yang tepat untuk memaknai perjuangan para pahlawan.

“Mari kita ingat, kita merdeka sekarang ini, berkat jasa pahlawan kita yang berkorban untuk memerdekakan anak bangsa kita, sehingga kita hidup dengan bebas,” ujar Benny saat menjadi narasumber Acara Dialog Forum Publik dengan tema “Mengenal Pahlawan Masa Kini dan Perjuangannya” yang digelar TVRI Jawa Barat bekerjasama dengan BPIP, Kamis (10/11/2022).

Selain Benny, juga hadir narasumber lain Kartika (Sejarahwati Universitas Padjajaran) dengan moderator dan pembawa acara Hilmi Azizi (dari BPIP).
“Karena jika bukan tanpa mereka, kita tidak akan merdeka,” tambahnya.
Dia pun menyoroti pemikiran Soekarno yang mendorong Konferensi Asia-Afrika sebagai balance of power sewaktu perang dingin.
“Konferensi Asia Afrika ini menciptakan keseimbangan. Artinya, bangsa-bangsa bersatu, menciptakan suatu poros kekuatan baru, menyeimbangkan blok barat dan blok timur. Seperti sekarang, G20, dimana Indonesia sebagai Presiden-nya, dan disoroti sebagai penjaga perdamaian dunia di tengah ketidakpastian ini,” imbuhnya.

“Oleh karena itu,” kata salah satu rohaniwan Katolik ini, “dengan mendukung suksesnya G20, itu juga merupakan bentuk sikap kepahlawanan.”

Benny juga menyatakan bahwa anak muda dapat meneruskan perjuangan para pahlawan lewat sosial media.

“Saat ini perang dengan media sosial, artinya perang teknologi. Gunakan media sosial untuk menumbuhkan perasaan cinta dan bangga terhadap kekuatan lokal Indonesia. Itulah mewarisi api perjuangan, bukan hanya abunya,” tandasnya.

Kartika, sejarahwati dari Universitas Padjajaran pun menambahkan bahwa Kota Bandung adalah pusat intelektual dan budaya, serta tempat lahirnya semangat kemerdekaan.

“Bung Karno belajar di Bandung dan memulai perjuangannya di Bandung, salah satunya lewat pledoinya, Indonesia Menggugat, yang dibacakannya pada tanggal 18 Agustus 1930,” jelasnya.

Menurutnya, salah satu tindakan anak muda untuk menjadi role model atau pahlawan masa kini adalah mencintai budaya lokal.

“Seperti budaya bahasa Sunda yang sekarang sudah mulai ditinggalkan. Seharusnya anak muda bangga. Boleh saja belajar bahasa Inggris atau Korea, tetapi jangan meninggalkan bahasa, apalagi budaya, lokal dan bangsa Indonesia.”

Para narasumber pun menutup bincang-bincang mereka dengan pemaknaan pahlawan masa kini.

“Pahlawan adalah siapapun, yang merupakan orang yang memberikan hati dan pikirannya untuk kemajuan bangsanya. Menjadi disiplin, tepat waktu, dan rela berkorban, demi bangsa dan negara Indonesia,” kata Benny.

Kartika pun menambahkan, “siapapun yang bisa menjadi pahlawan bagi lingkungannya, menjadi bermanfaat. Misalnya membangun tempat lapangan kerja dengan mengangkat budaya dan kuliner lokal. Yang penting, bermanfaat bagi sesamanya bangsa Indonesia tanpa terkecuali,” tutupnya. (Erwe/*)




Kampung  Pancasila sebagai role model Pancasila dalam kehidupan sehari-hari”

SEMARANG, Gerbangkaltim.com– Staf khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo mengapresiasi kepada TNI karena kampung Pancasila yang digalakkan Jenderal Dudung ini telah menjadi role model aktualisasi pancasila.

“Disini masyarakat mau berbagi sebagai wujud nyata pengamalan pancasila. semua Ini dimulai dari program jenderal dudung dalam mewujudkan  5 sila dalam pancasila dan ini merupakan tindakan nyata yang sesuai instruksi presiden jokowi tentang pancasila sebagai ideologi hidup dan ini merupakan ideologis praksis melalui kebijakan”,ujar benny saat memberikan sambutan  pada kegiatan TNND Olah Raga Pagi dan Peresmian Kampung Pancasila di Rusun Njeroto, Genuk, Semarang, (6/11/2022).

Benny menambahkan bahwa  Kita bersyukur Pancasila tidak hanya menjadi ideologi negara tetapi sebuah solusi yang mampu mengatasi krisis kita.

“Pancasila ini bisa mengatasi bencana covid karena ada gotong royong sementara dibelahan negara lain banyak yang mengalami penderitaan, di Indonesia mengapa kita bisa bertahan dri krisis karena kita punya pancasila. Rasuna ini sebagai wujud pancasila sebagai tindakan dan kampung ini menjadi percontohan dan bpip bersyukur karena ada role model dengan adanya kampung pancasila saat ini.”,lanjut Benny.

Menurut Benny kedepannya  BPIP siap berkolaborasi untuk memberikan materi dan animasi pancasila agar masyarakat rusun teredukasi di kampung pancasila ini.

“Hanya dengan persatuan dan gotong royong bangsa ini menjadi makmur”, katan Benny.

Dalam acara yang diikuti oleh 2000 warga Rusun Njeroto yang terdiri dari 800 KK ini, Benny juga mengapresiasi Kodim 0733 Kota Semarang yang telah mengajak masyarakat bergotong royong dalam mewujudkan Kampung Pancasila sebagai role model Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Peresmian kampung pancasila, Acara dilanjutkan dengan pengambilan doorprize berupa sepeda , pentas seni tari sanggar budaya, pencanangan kampung Pancasila yang ditandai dengan gong oleh Staf Khusus BPIP, yang didampingi Dandim 0733/KS kota semarang, demo Bela diri oleh perguruan Naga hitam dan PSHT, foto bersama dan kunjungan ke lokasi lomba Mural di sekitar rusun.


Sementara Dandim 0733/KS Kota Semarang, Kol. Inf Hony Havana M. MDS dalam sambutan menyatakan apresiasi terhadap semua pihak atas terselenggaranya acara TNND  yang antara lain adalah forkopimda,polrestabes, camat dan para pihak bahwa dengan bersama-sama kita berolahraga menguatkan diri kita.”

“Dalam konsep kampung pancasila masyarakat harus sehat dan suka olahraga tiap hari  Agar raga dan jiwa bisa sehat”,kata Hony.
“Di acara TNND ini peserta yang mengikuti berbagai lomba di antaranya lomba Mural ada 55 peserta. Konsep kampung pancasila ini adalah komitmen bersama bapak ibu masyarakat untuk mempraktekan nilai nilai pancasila.semua tidak cukup hanya teori saja tapi harus dipraktekkan. Toleransi harus di praktekan dan gotong royong harus dipraktekkan juga. Keadilan sosial harus menjadi komitmen kalian bersama, melalui persetujuan bersama dengan warga  rusunawa ini akan dijadikan kampung pancasila semoga ini memberikan inspirasi agar kita mengimplmentasikan nilai pancasila dan guyub rukun dalam kebersamaan.”, ungkap hony. (*/erwe)




Refleksi Sumpah Pemuda, Kaum Muda di Kota Semarang Gelar Acara Pancasila : Voice of Humanity

SEMARANG, Gerbangkaltim-Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober telah memasuki tahun ke 94 dalam perayaannya.

Sumpah Pemuda yang merupakan salah satu tonggak Penting dalam Proses Kemerdekaan Bangsa Indonesia, tercermin dari bagaimana para Pemuda yang berasal dari berbagai latar belakang Pendidikan, Budaya, suku dan kepentingan Politik mampu mengesampingkan sejenak berbagai kepentingan yang mereka panggul untuk merumuskan suatu kesatuan pandangan mengenai Hidup Berbangsa dan bernegara yang merdeka. Hal ini kemudian terejawantahkan dengan janji dan sumpah untuk bertumpah darah, berbangsa dan berbahasa satu yaitu Indonesia.

Menjelang 100 tahun sumpah pemuda Bangsa Indonesia dihadapkan dengan berbagai kenyataan yang merongrong persatuan dan kesatuan yang digaungkan para pemuda pada tahun 1928.

Intoleransi, berita bohong dan fanatisme sempit yang dipertajam oleh politik identitas diperparah dengan adanya pandemi dan resesi yang diperkirakan akan terjadi di 2023.

Oleh Karena Itulah pada Jumat 28 Oktober 2022, Pancasila : voice of humanity diselenggarakan sebagai refleksi dari momentum sumpah pemuda terhadap kenyataan hidup berbangsa, tentang Bagaimana nilai nilai luhur sumpah pemuda yang tertanam dalam Pancasila seperti penghormatan terhadap keberagaman, gotong royong serta toleransi tidak saja masih relevan namun juga merupakan obat ampuh bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi unsur Unsur yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara

Acara yang diselenggarakan di Holy Stadium, Semarang dengan dihadiri para pelajar se-Kota Semarang dan Jawa Tengah, Organisasi kepemudaan dan Organisasi Keagamaan ini mengajak kita sebagai bangsa Indonesia untuk kembali kepada nilai luhur Pancasila yaitu kemanusiaan, toleransi dan perayaan keberagaman.

 

Dalam acara ini diundang para tokoh bangsa seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo , Budayawan Ngatawi Al Zastrow Serta Staff Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo.
Dari acara ini diharapkan Nilai nilai Pancasila dan kemanusiaan tidak hanya dibicarakan sebagai teori dan konsep saja namun juga dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari.

Dalam Acara yang dibuka dengan Doa lintas agama dan Sendratari dari anak anak yang bertemakan toleransi dan Kebhinekaan ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bahwa Ruang-ruang bertemu dan berdialog untuk anak-anak yang berbeda sekolah, agama, dan kelompok harus diperbanyak.

Kegiatan bertandang antarsekolah dan antar warga dari rumah-rumah ibadah yang berbeda, mesti terus dilakukan untuk memberikan ruang dialog, sehingga anak-anak saling memahami perbedaan yang ada.

Dengan ini diharapkan bahwa toleransi tidak hanya bergaung dan dibicarakan namun menjadi hal yang benar benar dipahami dan dihidupi tidak hanya oleh anak anak namun juga orang tua mereka

Dalam kesempatan ini Ganjar juga sempat berdialog di panggung dengan Empat Orang Anak yaitu Oni dan Rosyid, dua anak yang terlibat dalam pertunjukan drama musikal yang menyatakan bahwa “untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita harus toleransi kepada teman dan orang lain. Saling menghargai dan menyayangi teman, meskipun beda agama harus tetap toleransi,” ujar Oni dan Rosyid kepada Ganjar.

Dua anak lainnya yang berdialog dengan Ganjar adalah Mikhayla, siswi kelas 4 SD Terang Bangsa, dan Miftahul Falah, siswa SMPN 19 Semarang. Keduanya diminta Ganjar untuk menjelaskan apa itu toleransi. Menurut mereka, toleransi adalah tidak saling menyakiti, tetapi saling menghormati serta saling menolong kepada siapa pun. Tidak peduli apa suku dan agamanya.

“Toleransi itu harus tidak boleh menghina agama orang. Teman sekolah ada yang pernah menghina Saya bilangin, kamu kalau hina agama orang berdosa,” ujar Mikhayla, yang bercita-cita menjadi dokter dan pelukis itu kepada Ganjar.

“Toleransi itu tidak menghina agama lain. Seperti kita sedang ibadah, tidak boleh mengganggu yang lain dan tidak boleh mengejek yang lain. Walaupun kulit hitam, kulit putih harus tetap bersatu,” giliran Falah menjelaskan tentang toleransi kepada Ganjar dan semua pelajar mahasiswa yang hadir di Holy Stadium.

Melihat empat anak yang diajak berdialog itu Ganjar terlihat senang. Menurutnya, itu adalah contoh dari bagaimana model bertemu, berkumpul, dan berdialog dapat membuka wawasan anak tentang perbedaan dan toleransi. Ia pun mengingatkan kepada orang tua dan guru, agar memberikan contoh baik tentang toleransi kepada anak-anak.

“Dari beberapa anak yang saya ajak ngobrol tadi mengerti kok apa itu toleransi. Maka kalau anak sudah mengerti, orangtuanya harus kasih contoh. Kalau orangtuanya bisa memberikan contoh yang baik, maka insyaallah anak-anak akan jauh lebih baik,” pungkas Ganjar.

Dalam kesempatan Selanjutnya Budayawan Ngatawi Al Zastrow yang hadir virtual melalui Aplikasi zoom mengatakan bahwa acara seperti Voice of humanity merupakan bukti dan pergerakan nyata untuk mengembalikan harkat, martabat manusia dengan mengembalikan dan menjaga kedamaian serta ketentraman di Indonesia.
Indonesia yang dikatakan oleh seorang ulama Mesir sebagai suatu tempat sangat indah bagai serpihan surga yang hadir di dunia hendaknya keindahannya menyatu dengan keindahan masyarakatnya.
Masyarakat yang dahulu dikenal ramah, pendamai dan penuh sopan santun di Era Digital ini banyak terjebak dalam ujaran kebencian, berita bohong dan Politik identitas karenanya kita harus kembali kepada Pancasila yang merupaka perajut kebersamaan dan tempat menyatunya perbedaan, walau berbeda kita tetap bersatu dan saling mengayomi demi persatuan dan kesatuan.

Lebih lanjut Zastrow menyatakan bahwa Pancasila adalah kanal sekaligus oase dan muara dari unsur unsur luhur bangsa sekaligua menjadi tempat bagi Bangsa Ini dalam mencari dan mengadu ketika menemukan problem dan konflik untuk akhirnya dapat mengalir dan menyatukan segala perbedaan untuk menjaga Keutuhan bangsa ini.

Selanjutnya dalam acara yang dihadiri kurang lebih 7000 orang Ini Staff Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo menyatakan bahwa Sumpah pemuda merupakan momen dimana Indonesia mulai menapaki langkah langkah kemerdekaan. Langkah yang dicetuskan Kaum muda ini kemudian menjadi dasar Perjuangan kebangsaan yang bermuara pada kemerdekaan Bangsa Indonesia, para Generasi muda merupakan generasi dengan gagasan gagasan segar maka diharapkan generasi masa depan ini tidak hanya mampu beride tapi juga dengan nyata berusaha mengembangkan ide ide serta gagasan itu demi Indonesia yang lebih baik.
Dalam acara yang antara lain diramaikan oleh konser Angklung Simbiosis Jakarta,Klub Merby, komunitas Harapan, Sahabat Difabel, kolaborArt dan Proffesor Band Ini, Benny menyatakan bahwa dalam perkembangan tehnologi yang sangat pesat sekarang Ini diharapkan kaum muda tidak hanya tenggelam dalam perkembangan tehnologi saja namun juga mampu membuat dan menampilkan konten konten positif yang keberadaannya dapat menjadi sarana pemersatu bangsa yang meningkatkan pengamalan Nilai Nilai luhur kehidupan berbangsa.

Nilai-nilai luhur yang dimaksud yaitu Pancasila yang secara nyata hidup.
Dengan adanya Keseimbangan antara pengembangan tehnologi dan nilai nilai Pancasila tidak mustahil Indonesia dapat berkembang maju bahkan melebihi negara negara Adidaya seperti Cina, Amerika dan Rusia,

“Oleh karena itu hendaknya Pemerintah dan kaum yang lebih dewasa dapat menjaga dan mengembangkan Potensi besar yang dimiliki kaum muda Ini sehingga Nanti negeri Ini Diwarisi tidak hanya oleh Generasi yang Melek tehnologi saja, namun juga diseimbangkan dengan generasi yang menjiwai Nilai Nilai Pancasila dengan mencintai Kemanusiaan dan menghormati keberagaman” tutup Benny dalam acara yang juga menghadirkan kegiatan pasar murah, donor darah dan Potong rambut Gratis ini. (erwe)




Bareskrim Polri Tahan 2 Tersangka Dugaan Korupsi Pemberian Kredit BPD Jateng

Bareskrim Polri melakukan penahanan terhadap dua tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberian kredit proyek Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah cabang Jakarta tahun 2017-2019.

 

Penahanan terhadap Dirut PT Samco Indonesia, Boni Marsapatubiono dan Dirut PT Mega Daya Survey Indonesia, Welly Bordus Bambang merupakan pengembangan dari terpidana Bina Mardjani, pimpinan Bank Jateng cabang Jakarya yang telah divonis Pengadilan selama 7 tahun.

 

“Terhadap yang bersangkutan telah dilakukan penahanan selama 20 hari di Rutan Cabang Bareskrim Polri,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/10/2022).

 

Dedi menjelaskan, perkara yang menjerat tersangka Boni Marsapatubiono berawal saat tahun 2017 mengajukan fasilitas kredit proyek pada Bank Jateng cabang Jakarta sebesar Rp 74,5 miliar untuk lima proyek. Pengajuan tersebut pun disetujui.

 

“Adapun yang menjadi jaminan pengajuan kredit proyek tersebut adalah Surat Perintah Kerja (SPK), Cash Collateral (uang jaminan/deposit) dan jaminan asuransi yang dinilai dari prosentase cash collateral,” ujarnya.

 

Dedi menuturkan, dalam proses pemberian kredit tersebut telah terjadi perbuatan melawan hukum, yakni persayaratan yang tidak terpenuhi dan adanya komimen fee sebesar 1 persen dari nilai pencairan kredit.

 

“Terhadap kelima proyek tersebut per tanggal 31 Mei 2020 telah dinyatakan pada posisi

Kolektibilitas 5 (macet), sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar

Rp 71.279.545.538,00. Adapun jumlah asset recovery dalam perkara tersebut sebesar Rp 2.681.583.434,00,” katanya.

 

Sementara untuk tersangka Welly Bordus Bambang pada tahun 2018-2019 telah mengajukan 7 fasilitas kredit ke Bank Jateng cabang Jakarta sebesar Rp 57 miliar.

 

Adapun yang menjadi jaminan pengajuan kredit proyek tersebut adalah Surat Perintah Kerja

(SPK), Cash Collateral (uang jaminan/deposit) dan jaminan asuransi yang dinilai dari

prosentase cash collateral.

 

Dalam proses pemberian kredit tersebut telah terjadi perbuatan melawan hukum yakni persayaratan tidak terpenuhi dan adanya komimen fee sebesar 1 persen dari nilai pencairan kredit serta jaminan/SPK Fiktif).

 

“Terhadap seluruh proyek tersebut per tanggal 31 Mei 2020 telah dinyatakan pada posisi kolektibilitas 5 (macet), sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 62.216.924.108,00. Jumlah asset recovery dalam perkara tersebut sebesar Rp. 5.764.266.105,00,” katanya.

 

Saat ini, kata Dedi, penyidik masih mendalami perkara TPPU atas perkara aquo. Kedua tersangka pun dijerat Pasal 2 dan atau Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001, tentang perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.