PASER, Gerbangkaltim.com- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Praja Tanah Grogot Kabupaten Paser, menggelar acara wisuda lantatur, Sabtu (28/11/2020), guna mencegah penyebaran Covid-19.

Acara dipimpin oleh Ketua STIE Widya Praja Tanah Grogot Muhammad Akbar.
Hadir dalam acara Ketua yayasan drs. H. Abdurahman Parti, M.AP, para dosen STIE Widya Praja, wali mahasiswa, perwakilan Kejaksaan Negeri dan perwakilan Pengadilan Negeri.

Rangkain wisuda ke-19 (XIX) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Praja dimulai sejak pukul 08.30, walaupun diiringi hujan.

Dalam sidang senat terbuka ke-19 STIE Widya Praja tahun 2020 ini, disediakan tiga pos di sepanjang jalan jendral Sudriman. Setiap mahasiswa berada di kendaraan masing-masing.

Di pos pertama mahasiswa harus menggunakan hand sanitizer, melakukan pengecekan shuhu tubuh, guna memastikan aman dari gejala Covid-19.

Di pos kedua itu mereka mengambil nomor antrian, tanpa harus turun dari kendaraan yang mereka gunakan.

Di pos ketiga atau pos terakhir, atau tepatnya di halaman kampus, baru mereka turun dari kendaraan dan mengikuti rangkaian wisuda secara simbolis seperti pemindahan tali kucir toga oleh Ketua STIE Widya Praja.

Ketua STIE Widya Praja Tanah Grogot, Muhammad Akbar mengatakan konsep wisuda di tahun 2020 ini menggunakan konsep drive thru, atau layanan tanpa turun (Lantatur).

“Permintaan mahasiswa terkait dokumentasikan wisuda, hal yang bisa kita tetap lakukan dengan konsep drive thru,” kata Muhammad Akbar.

Pada tahun 2020 ini kata Akbar sebanyak 215 peserta wisudawan dengan masa kuliah rata-rata 4 tahun atau 8 semester.

Dari ratusan wisudawan tersebut, 10 diantaranya meraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) hampir mendekati 4 dengan predikat cum laude.

“Lebih dari 10 mahasiswa kami mendapatkan predikat cum laude, dan pihak kampus memberikan penghargaan kepada 3 dan 10 besar,” kata Ketua STIE Widya Praja Tanah Grogot, Muhammad Akbar.

Mahasiswa peraih nilai terbaik yaitu Ade Ratri Rohmiani Sukma, mahasiswa program S1 studi manajemen dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,86.

Muhammad Akbar mengakui adanya penurunan jumlah mahasiswa sekitar 30-40 peserta didik dari tahun sebelumya.

“Mungkin salah satu penyebabnya adalah Covid-19,” ujar Muhammad Akbar.

Akbar berharap para wisudawan dapat mengabdikan ilmunya kepada masyarakat sekitar.

“Tidak harus turun langsung bekerja tetapi ilmu yang didapat bisa bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarkat sekitar,” terang Muhammad Akbar.

Pelaksanaan wisuda lantatur ini meninggalkan kesan bagi para wisudawan, salah satunya Ade Ratri Rohmiani Sukma sebagai peraih predikat terbaik jurusan management.

Menurutnya prosesi wisuda ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

“Wisuda ini berkesan, kelebihannya kita dapat mengantisipasi agar terhindar dari Covid-19, dan kekurangannya kita tidak dapat berkumpul dengan teman dan mengalami hujan karena diluar ruangan,” tutup Ade Ratri Rohmiani Sukma. (Dit)

Share.
Leave A Reply