Balikpapan, Gerbangkaltim.com – DPRD Kota Balikpapan melalui Komisi II DPRD Balikpapan meminta pangkalan elpiji 3 Kg untuk mengutamakan warga yang berada disekitarnya. Hal ini untuk mengatasi permasalahan Gas elpiji 3 kg yang sampai saat ini masih dikeluhkan masyarakat Balikpapan.

Ketua Komisi II DPRD Balikpapan Suwanto mengatakan, Dewan saat ini masih banyak menerima keluhan dari masyarakat mengenai pangkalan elpiji yang menjual gas diluar dari lingkungannya. Sehingga hal itu membuat warga kesulitan mendapat gas.

“Saya sudah mendapatkan laporan itu, ditambah harga agak mahal dari harga biasanya Rp 18 ribu, tetapi bisa mencapai Rp 35 ribu per tabung,” ujar Suwanto, Kamis (25/8/2022).

Wanto sapaan akrabnya menambahkan, pihaknya tidak mengetahui mengapa Balikpapan kesulitan untuk mendapat gas sedangkan Samarinda tidak, padahal masih sama-sama di Provinsi Kaltim. Maka diharapkan kepada pangkalan gas elpiji, agar lebih mengutamakan warga sekitar. Tetapi tidak mendahulukan warga dari luar untuk membeli.

“Dan informasi yang saya dapat dari media, ada 20 pangkalan elpiji yang dicabut ijinnya oleh pihak Pertamina,” ucapnya.

Dikatakannya, dengan penataan yang dilakukan tersebut, harapannya para pangkalan elpiji mampu melayani masyarakat di sekitarnya.

Dan juga yang telah melakukan pelanggaran untuk bisa lebih memperbaiki kinerjanya.
Dengan kelangkaan gas elpiji, memang banyak masyarakat yang memanfaatkan untuk menaikkan harga. Ini lah salah satu pelanggaran yang dilakukan oleh mereka.

“Seharusnya walaupun ada kelangkaan, harga juga tetaplah tidak dinaikkan,” paparnya.

Pertamina juga diharapkan bisa lebih intens dan memperhatikan masyarakat, dan pihaknya bisa membuatkan satu tempat tersendiri untuk pelaku UMKM dalam mendapatkan gas. Mengingat UMKM bagian daripada perputaran ekonomi di kota Balikpapan.

“Kami juga minta masyarakat tidak melakukan pemborongan. Begitu juga UMKM, bisa membeli sesuai dengan kebutuhan,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply