DPDRI dan Kerajaan Belanda Gelar Dialog Untuk Perkuat Kemitraan Ekonomi

Pemkot
BKSP DPD RI menggelar Forum Sinergi Duta Besar dan Daerah (FSDBD) Tahun 2022 dengan tema “Memperkuat Rantai Nilai Global atau Global Value Chains (GVC) Industri Kalimantan Timur dalam Kemitraan Ekonomi Indonesia dan Belanda” di Balikpapan, Kaltim. Kamis (22/9/2022).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI menggelar Forum Sinergi Duta Besar dan Daerah (FSDBD) Tahun 2022. Forum ini mengusung tema “Memperkuat Rantai Nilai Global atau Global Value Chains (GVC) Industri Kalimantan Timur dalam Kemitraan Ekonomi Indonesia dan Belanda”.

Tema ini diusung dengan alasan Indonesia dan Belanda telah memperbaharui hubungan kedua negara pada abad ke-21. Selain itu, Belanda juga merupakan mitra dagang serta investasi dan tujuan pariwisata penting bagi Indonesia sekaligus menjadi pintu gerbang ekspor Indonesia ke Benua Eropa dan sekitarnya.

Ketua BKSP DPD RI Sylviana Murn mengatakan, BKSP sendiri berkomitmen akan terus memfasilitasi kerja sama daerah dengan mitra strategis di luar negeri, termasuk melalui forum sinergi ini. Dimana forum ini, diharapkan pemerintah dapat mengidentifikasi peluang-peluang kerja sama dalam konteks Rantai Nilai Global atau Global Value Chains kedua negara.

“Alasan kenapa Kaltim kita piilh untuk menggelar acara ini, karena Kaltim sangat kaya dengan sumber daya alam dan saat ini tengah melakukan diversifikasi ekonominya melalui pengembangan kawasan industri dan UMKM,” ujarnya, Kamis (22/9/22).

Wakil Ketua DPD RI Mahyudin yang hadir sebagai keynote speech pada forum tersebut mengatakan, forum sinergi ini menjadi momentum yang sangat penting dalam rangka memajukan ekonomi daerah pasca pandemi. Forum sinergi ini diharapkan akan menjadi dialog konstruktif untuk memetakan potensi-potensi kerja sama dari Pemerintah Provinsi Kaltim dan Kerajaan Belanda baik untuk mengembangkan industri di Kaltim maupun bagi investasi Belanda, terutama dalam upaya memperkuat GVC dan ekspor-impor kedua negara.

“Forumnya jangan berhenti sampai di sini, harus ditindaklanjuti kemitraan dengan Belanda nanti khususnya di Kaltim sebagai daerah penyangga utama IKN nanti, dimana Indonesia harus berbasis industri, jangan hanya menjual raw material, tetapi ke depan harus memikirkan juga sumber daya yang bisa diperbaharui juga, pembangunan IKN harus kita kawal,” paparnya.

Sedangkan, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga menambahkan, neraca perdagangan Indonesia sampai saat ini mampu surplus senilai USD 34,92 Miliar pada periode Januari-Agustus 2022. Dimana, ekspor Indonesia tumbuh lebih besar daripada impor sebesar 35,42 persen. Kementerian Perdagangan bertekad akan terus mendukung dan meningkatkan ekspor dari produk-produk lokal UMKM.

“Indonesia survive dari dampak pandemi, ini menunjukan pencapaian kerja keras semua pihak, ekspor-ekspor ini hampir 90 persen berasal dari daerah. Ketahanan ekonomi kita semakin menguat di tengah krisis ekonomi global, dan saya percaya di ASEAN kita nomor satu disisi perdagangan,” ujarnya.

Sedangkan Wakil Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Belanda Jakarta, Natasja A.M. Van Der Gest melalui delegasi Kedutaan Besar Belanda mendengarkan beberapa proyek investasi yang disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dan membahas potensi kerjasama di masa depan.

“Kaltim adalah salah satu provinsi terbesar di Indonesia dengan peluang investasi yang terbilang luas di berbagai sektor seperti minyak dan gas, manufaktur, konstruksi, serta pertanian dan perikanan. Selain itu, Kaltim memiliki banyak peluang untuk saling menguntungkan dengan perusahaan dan institusi dari negara Belanda,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan Dialog Forum Sinergi Duta Besar dan Daerah yang mengambil tema “Memperkuat Rantai Nilai Global atau Global Value Chains (GVC) Industri Kalimantan Timur dalam Kemitraan Ekonomi Indonesia dan Belanda” yang dipandu oleh Wakil Ketua BKSP DPD RI Gusti Farid Hasan Aman, dengan narasumber Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga, Wakil Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Belanda Jakarta Natasja A.M. Van Der Gest, dan Kepala Bappeda Provinsi Kaltim M Aswin.

Acara ini turut dihadiri Wakil Ketua dan Anggota Badan Kerja Sama Parlemen BKSP DPD RI, Bupati Penajam Paser Utara, Organisasi Perangkat Daerah dan KADIN, IWAPI, HIPMI dan perwakilan kawasan-kawasan industri Kaltim.

Tinggalkan Komentar