Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan meluncurkan Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program National Logistics Ecosystem (NLE).

Melalui TPFT, maka proses pemeriksaan fisik komoditas impor dan ekspor dapat dilakukan dalam satu lokasi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya dalam pelayanan kepabeanan dan karantina.

Kepala Otban VII Balikpapan Endah Purnamasari mengatakan, pihanya sangat apresiasi penerapan sistem NLE serta peluncuran TPFT yang bertujuan untuk mempercepat arus kargo di Bandara terkait dengan implementasi standar regulasi.

“Di Balikpapan dikenal kargo termahal nomor 2, namun dengan implementasi ini diharapkan pemeriksaan secara terpadu, diharapkan mampu untuk memangkas dwelling time, menjamin keamanan, memberikan fasilitas yang memadai dan kenyamanan dalam proses pemeriksaan,” ujarnya, Senin (22/4/2024).

Dikatakannya, dalam pelayanan TPFT ini semua terintegrasi baik dari Otban dan bea cukai serta karantina yang juga terintegrasi dengan AP I dan AP Log.

“Maka pemeriksaan barang akan lebih mudah makanya kami sebut pemeriksaan sistem terpadu,” jelasnya.

Endah menambahkan, dengan sistem tersebut mereka yang mengirim barang bisa cepat dan aman. Selain itu, mereka juga bisa mengawasi barang dengan sistem yang diolah secara berlanjut.

“Mereka yang mengirim barang bisa langsung mengetahui sudah sampai dimana barang yang mereka kirim atau terima. Jadi sama seperti menggunakan aplikasi belanja via daring pada umumnya,” paparnya.

General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Ahmad Syaugi Shabab mengatakan, dengan sistem NLE Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan bisa lebih baik lagi untuk melakukan impor maupun ekspor barang.

“TPFT ini sebagai implementasi dari Nasional Logistik Ekosistem (NLE) yang juga mulai hari ini diterapkan,” ujarnya.

Di sisi lain, Syaugi menerangkan bahwa satu komponen perusahaan induk AP I Balikpapan yang dulunya satu, sekarang mulai pecah dengan adanya InJourney Airports yang terdiri dari AP I dan AP Logistik (AP log) dan PT Integrasi Aviasi Solusi (InJourney Aviation Services/IAS).

“Dampaknya para pekerja akan semakin fokus untuk memberikan pelayanan prima, sehingga harus disyukuri,” katanya.

Dikemukakannya, dengan adanya dua pengelola, IAS akan mengambil sektor bisnis kargo yang sebelumnya masih dikelola AP I.

“Hasilnya, yang dulunya melayani dalam negeri nanti sudah melayani ekspor dan impor ke luar negeri,” jelasnya.

Syaugi menyebutkan pihaknya tetap mendukung agar pelayanan kargo di Bandara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan agar semakin baik dan berkembang pesat.

“Kedepannya Bandara ini juga akan berubah menjadi Regional,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga, Syaugi mengucapkan terima kasih atas upaya dari teman-teman logistik, yang selama ini yang mengingatkan kekurangan Bandara.

“Jadi intinya silahkan memberikan masukan, apapun yang dibutuhkan kami akan berikan dan mencoba untuk memberikan pelayanan,” tuturnya.

Dalam peluncuran TPFT, terlihat beberapa kotak styrofoam yang berisikan kerang menjadi barang pertama yang dikirim dan langsung disaksikan oleh Ahmad Syaugi Shabab serta Kepala Otoritas Bandara (Otban) VII Balikpapan Endah Purnamasari dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Karantina Kaltim Tasrif.

Kerang seberat 324 kilogram itu milik eksportir CV. Tiga A yang akan dikirim ke Singapura, Plt Kepala Karantina Tasrif mengatakan sebelum diekspor, kerang dara diperiksa secara fisik oleh Pejabat Karantina untuk memastikan komoditas bebas dari hama penyakit.

“Selain itu, diperiksa pula kelengkapan dokumen yang diperlukan,” terangnya.

Setelah pemeriksaan dilakukan dan komoditas dinyatakan bebas dari hama penyakit, serta dokumen lengkap, Karantina Kalimantan Timur menyerahkan Sertifikat KI-D1 atau sertifikat kesehatan ikan dan mutu ekspor kepada eksportir sebagai bukti telah lapor karantina yang diserahkan secara langsung oleh Plt. Kepala Karantina Kaltim, Tasrif.

“Kami berharap ke depannya dengan diluncurkannya TPFT ini, akan semakin mempermudah eksportir melalui simplifikasi dan efisiensi sehingga semakin bertambah pengajuan ekspor melalui SSm Ekspor baik dari segi volume, keberagaman komoditas, maupun dari segi jumlah pengguna jasa,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply