Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Tahun Baru Chaina atau Imlek 2573 yang jatuh pada 1 Februari 2022 merupakan perayaan yang paling dinanti warga keturunan Tionghoa di Balikpapan. Tahun Baru Imlek Tahun 2022 ini adalah Tahun shio Macan Air.

Salah satu ritual yang dilakukan warga Tionghoa adalah memandikan patung dewa-dewi yang dilakukan oleh Pengurus Guang De Miao, atau Kelenteng Satya Dharma, di Jalan Bukit Niaga Nomor 28 Pasar Baru, Klandasan Ilir, Balikpapan Selatan.

“Prosesi untuk membersihkan patung dewa-dewi ini dilakukan sejak pagi. Dan sebelum memandikan patung dewa-dewi yakni mereka melakukan sembahyang untuk meminta izin,” Ketua Klenteng Guang De Miao, Hindro Ariwijaya, Rabu (26/1/2022).

Pada saat dimandikan, kata Hindro, warga tionghoa meyakini mereka telah melepas dewa-dewi yang ada di patung tersebut naik ke langit dan tidak sedang berada di patung. Para dewa dewi ini kelangit untuk melaporkan catatan mereka selama setahun kepada dewa langit.

“Tradisi ini sudah kami lakukan sejak jaman nenek moyang kami bermukim di Balikpapan,” jelasnya.

Patung patung ini dimandikan dengan cara dibersihkan dengan menggunakan air bersih yang sudah dimasukan mawar, namun sebelumnya baju para patung ini dilepaskan untuk nantinya akan digantikan dengan pakaian baru yang identik dengan warna merah. Ciri khas umat Konghuchu ketika merayakan Imlek.

Hindro mengatakan, saat memandikan patung dewa dewi ini tidak banyak pengurus yang datang, tujuannya agar tidak terjadi kerumunan sehingga yang memandikan patung dewa dewi hanya beberapa orang saja.

“Di sini ada 13 dewa-dewi utama, di atas juga 13 dewa-dewi. Tapi ada juga patung dewa yang kecil-kecil, itu pengikutnya. Dibersihkan juga,” paparnya.

Dikatakannya, dalam perayaan imlek nanti, pihaknya juga akan menerapkan prokes dimana kemungkinan warga yang datang jumlahnya juga dibatasi.

“Namun ibadah di klenteng, selalu bergantian. Jadi jarang terjadi kerumunan,” paparnya.

Hindro juga masih mempertimbangkan untuk menampikan tarian barongsai para perayaan nanti karena khawatir akan menimbulkan kerumunan warga sekitar.

Kata Imlek “Im” berarti bulan, dan “Lek” berarti penanggalan, kata ini berasal dari dialek Hokkian atau mandarinya yin li yang berarti kalender bulan.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2022 merupakan perayaan tradisi tertua dan terpenting dalam kehidupan komunitas Tionghoa.

Imlek memiliki makna dari dua kata yang berarti penanggalan bulan atau juga chunjie yang mengarah pada perayaan musim semi.

Perayaan ini dilakukan oleh orang-orang Tionghoa pada saat musim semi mulai datang. Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat, dimana pada saat itu kebanyakan dari masyarakat Tionghoa melakukan cocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Perayaan Imlek 2022 ini memang syarat akan makna. Seperti halnya perayaan keagamaan lain, semua anggota keluarga berkumpul di malam Tahun Baru Imlek 2022.

Mereka saling berbagi kebahagiaan, seperti berbagi angpao, makan malam bersama, dan masih banyak lagi. Biasanya seseorang akan mengucapkan kalimat ‘Gong Xi Fa Cai’ teruntuk mereka yang merayakan tahun baru Imlek 2022.

Share.
Leave A Reply