Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Polresta Balikpapan menyatakan tewasnya dua pekerja diatas kapal China Express murni akibat kecelakaan kerja. Namun demikian polisi tepat melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dalam kasus ini.

Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Vincentius Thirdy Hadmiarso mengatakan, peristiwa ini bermula ketika para pekerja yang melakukan sebuah pekerjaan di kapal China Express.

“Para pekerja melakukan penutupan ventilasi pada palka kapal untuk mengantisipasi agar pengasapan tidak keluar dari palka. Kemudian setelah melakukan lakban, dimulai pengasapan di dalam palka dan ditunggu 1×24 jam,” ujar Thirdy, Kamis (28/4/2022).

Selanjutnya, para pekerja dari PT Yeda Jaya Pratama kembali naik ke kapal untuk memeriksa hasil dari proses pengasapan di kapal China Express tersebut.

Pukul 23.00, Selasa (26/4/2022), korban Fajar mendengar suara pipa jatuh di dalam palka kapal yang dilakukan proses pengasapan funginisasi tersebut.

Kemudian korban Fajar memutuskan untuk turun ke masuk ke dalam palka yang telah dilakukan pengasapan tersebut.

“Korban lalu turun ke dalam palka guna mengambil pipa dengan menggunakan APD sesuai prosedur. Korban juga sempat keluar dan mengantarkan pipa, dan diterima oleh beberapa saksi, termasuk korban kedua, Andriansyah,” jelas Thirdy.

Dan rupanya, setelah mengantarkan pipa keluar, korban Fajar tidak kunjung keluar dari dalam palka. Merasa khawatir, rekan-rekan kerjanya lantas memeriksa dari atas dek kepala dengan menggunakan senter.

Dari sini, terlihat korban Fajar dalam keadaan lemas dengan kondisi jongkok di bawah tangga, dan tidak lama setelah korban Fajar terlentang.

Melihat korban Fajar terlentang, korban kedua Andriansyah, turun untuk bermaksud membantu menyelematkan korban Fajar.

Namun upaya korban kedua Andriansyah, tidak berjalan mulus, korban juga langsung terkulai lemas karena diduga terhirup gas beracun yang ada di dalam palka.

“Rekan korban lainnya yang khawatir langung mengecek keadaan kedua rekannya, nah saat itulah saksi melihat korban pertama dan kedua sudah tidak sadarkan diri dalam palka dengan posisi terlentang di atas serbuk kayu,” jelasnya.

Thirdy menambahkan, melihat kejadian itu, saksi yang merupakan rekan korban, kemudian mencari pertolongan agar bisa menyelamatkan korban yang terjebak di bawah palka.

Ia menambahkan, kedua korban kemudian berhasil dievakuasi dan dilarikan menuju RS Kanujoso Balikpapan.

Thirdy menambahkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi. Khususnya soal kepastian penyebab kematian korban.

“Termasuk kedua saksi yang melihat korban terlentang di palka. Sampai saat ini ada empat orang saksi yang sudah kita mintai keterangan,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply