Kapolri Apresiasi Peluncuran Dua Buku Antikorupsi dalam Perayaan Hakordia 2024

Antikorupsi
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara peluncuran buku pendidikan antikorupsi yang disusun oleh Satgassus Pencegahan Tipikor Polri.

 

Gerbangkaltim.com, Jakarta – Dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menghadiri peluncuran dua buku edukasi antikorupsi yang disusun oleh Satgassus Pencegahan Tipikor Polri. Acara ini menjadi momen penting dalam upaya Polri untuk memperkuat komitmennya dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Dua buku yang diluncurkan tersebut adalah “Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin” dan “Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi (BOBA).” Buku pertama, Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin, merupakan hasil karya dari berbagai tokoh berpengalaman dalam bidang pencegahan dan pemberantasan korupsi. Beberapa penulisnya termasuk mantan Pimpinan KPK Bambang Widjojanto, mantan Penyidik KPK Novel Baswedan, mantan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo, serta tokoh-tokoh terkemuka lainnya seperti Busyro Muqoddas, Giri Supradiono, dan Herry Muryanto. Buku ini memberikan pandangan mendalam mengenai tantangan dan langkah-langkah antikorupsi dari berbagai perspektif.

Buku kedua yang diluncurkan, Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi (BOBA), merupakan hasil kolaborasi antara Satgassus Pencegahan Tipikor Polri dan Universitas Islam Indonesia (UII). Buku ini bertujuan untuk memberikan edukasi yang lebih praktis kepada masyarakat mengenai pentingnya perilaku antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.

Kapolri dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap peluncuran kedua buku tersebut dan mengakui bahwa buku-buku tersebut tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga mengandung kritik terhadap Polri. Menurutnya, berbagai penulis, yang sebagian besar adalah aktivis dan akademisi, telah memberikan kontribusi penting dalam mengkritisi institusinya.

“Saat rapat internal, kita sepakat untuk memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi berbagai pendapat. Hasilnya memang ada kritik yang pedas, dan kami menerimanya sebagai bentuk perbaikan untuk terus berbenah menjadi lebih baik,” ujar Kapolri.

Kapolri juga menekankan pentingnya menerima kritik sebagai bagian dari proses evaluasi dan perbaikan, terutama terkait dengan perilaku birokrasi dan institusi Polri, agar dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat.

Dengan peluncuran buku-buku ini, Polri menunjukkan komitmennya untuk terus memperkuat pendidikan antikorupsi dan meningkatkan integritas dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara.

Sumber: Humas Polri

Tinggalkan Komentar