Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Kebutuhan air baku di Kota Balikpapan hingga tahun 2039 nanti diproyeksikan sekitar 3,3 meter kubik per detik. Dan saat ini Koya Balikpapan masih mengalami defisit air baku.

Kondisi ini bisa terlihat dari belum seluruhnya warga kota yang menikmati pelayanan air bersih PDAM, bahkan ketersediaan air baku baru sekitar 1,3 liter perdetik.

“Untuk air baku di Balikpapan memang saat ini dalam kondisi yang defisit berdasarkan proyeksi sampai 2039 itu butuhnya sekitar 3,3 meter kubik per detik tapi saat ini baru tersedia 1,3 liter per detik,” ujar Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda Harya Muldianto, ditemui usai memberikan penjelasan dalam pertemuan di kunjungan kerja Komite II DPD RI di Balikpapan, Senin (14/06/2021).

Muldianto mengatakan, dengan kondisi saat ini BWS Kalimantan IV Samarinda hanya mampu menyanggupi penambahan air baku 820 liter per detik, itu pun jika Waduk Tritip beroperasi nomal dan pembangunan Embung Aji Raden dan Bendungan Sepaku Semoi rapung.

“Masih ada kekurangan lebih sekitar 1.200 liter per detik., itu memang masih menjadi PR kami untuk mencari potensi-potensi yang bisa kita andalkan untuk memenuhi kebutuhan air bakunya Balikpapan,” jelasnya.

Dikatakannya, untuk pembangunan Embung Aji Raden tahun depan ditargetkan rampung dan bisa digunakan. Tahun ini penyelesaian pembebasan lahan yang sempat tersendat.

“Mudah-mudahan tahun ini, embung aji raden lahannya clear, kami siap menuntaskan di tahun 2022 mestinya bisa berfungsi 2022,” paparnya.

Adapun Bendungan Tritip saat ini yang masih bisa digunakan untuk kapasitas 80 liter per detik dari seluruhnya 250 liter perdetik.

“Jadi masih punya tersisa tambahan sekitar 170 liter per detik,” ujarnya.

Dia menambahkan, jika Embung Aji Raden Tuntas, begitu juga dengan Bendungan Tritip maupun Beungan Sepaku Semoi pada 2024. “Artinya 2024 ada tambahn 820 liter per detik bisa memenuhi kurang kebih sampai tahun 2030,” ujarnya

Apabila ini bisa tuntas di 2024 semua artinya 2024 ada tambahn 820 bisa memenuhi kurang kebih sampai tahun 2030 mendatang.

Menurut Muldianto, untuk pembangunan Bendungn Sepaku Smoi di Kabupaten PPU terkendala karena belum rampungnya pembebasan lahan.

“Bendungan Sepaku semoi progres kami masih agak rendah karena kemarin masih adasedikit pemarsalahan persoalan dengan lahan tapi alhamdulilah proses lahan sudah berjalan,” ujarnya,

Bendungan Sepaku Semoi yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), katanya, rencananya akan memenuhi kebutuhan air baku bukan hanya di Kabupaten PPU tapi juga Kota Balikpapan .

Bendungan Sepaku Semoi yang dibangun diatas lahan seluas 430 hektar dengan luas genangan mencapai 342 hektar ditargerkan pembangunannya rampung pada tahun 2024 .

“Bendungan Sepaku Semoi ini bangun yang sedang kami bangun ini nantinya rencananya untuk kebutuhan PPU 2000 liter per detik dan Balikpapan 500 liter per detik,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komite II DPD RI- Yorris Rawayei mengatakan, kunjungan kerja ke Balikpapan, Kalimantan Timur, dalam rangka pengawasan pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air serta Perubahannya dalam undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“Selain melaksanakan fungsi juga menyampaikan visi misi DPD yang ingin dicapai sebagai representasi daerah. Kita sedang terus pembangunan di daerah dan ini perlu kebersamaan kolektif dari jajaran DPD dan daerah. Mekanisme pemilihan yang kita pahami betapa sulitnya menjadi calon anggota DPD,” ujarnya.

Yorris menjelaskan DPD dibentuk pasca reformasi dan kini memasuki usia yang ke-18 tahun. Artinya struktur anggota periode 2019- 2024 ini merupakan periode keempat.

Share.
Leave A Reply