Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan tengah menggalakan pencegahan penyakit Diabetes Militus (DM) yang saat ini secara nasional termasuk di Kota Balikpapan penderitanya mengalami peningkatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty mengatakan, semua pihak harus terlibat dalam upaya mencegah meningkatnya penderita diabetes di Kota Balikpapan, pasca meredanya pandemic COVID-19.

“Kita harus segera mengantisipasi ini, karena diabetes komplikasinya sangat banyak,” ujarnya, Senin (23/10/2023).

Dikatakannya, dari seluruh penyakit tidak menular yang ada di Balikpapan, maka lebih menyasar kepada penyakit diabetes. Dan sudah barang tentu untuk mengantisipasi hal ini harus dilakukan melalui deteksi dini.

“Semua warga usia 15 tahun keatas kita cek gula darah, kalau ketemu yang diabetes dimasukkan ke dalam program diabetes,” tegasnya.

Diakuinya, dalam deteksi dini yang dilakukan ini muncul permasalah, dimana ditemukan warga yang pra diabetes.

“Kalau diatas normal 120 keatas, tapi dia masih dibawah 200 belum diabetes. Masalahnya kalau ini tidak dijaga, dia akan berpotensi diabetes. Kita mengajak, ayo bersama-sama skrining dan kita jaga yang pra diabetes ini,” jelasnya.

Pemicu dari diabetes yang pertama faktor genetik, tetapi faktor genetik ini kalau diwaspadai lebih awal maka terkena nya lebih lambat.

“Misal udah tau bapak ibu diabetes. Kita edukasi untuk mencoba mengendalikan, terkena nya lambat,” ungkapnya

Disisi lain, faktor lingkungan dalam hal ini makanan dan minuman, apalagi saat ini marak kafe, gerai kopi maupun restoran.

“Gaya hidup masyarakat itu konsumsi gula tinggi sekali, sehingga kita menemukan diabetes usia 50 tahun, sekarang usia belasan tahun dari hasil skrining,” jelasnya.

Untuk itu, warga kota tidak takut melakukan skrining kesehatan, karena ini adalah langkah awal sehingga bisa dulu dicegah.

Rumah sakit di Kota Balikpapan sudah semua membuka layanan cuci darah, karena antrian pasien cuci darah ini antrian banyak. Pasien cuci darah bisa dua hingga tiga kali seminggu dan lebih banyak para pekerja, sehingga target kepada para pekerja.

“Cuci darah naik karena diabetes. Dari yang kita cek dari awal tahun hampir 200 ribu warga kota Balikpapan hampir 8 persen positif diabetes dan 3 persen pra diabetes. Yang positif diabetes kita suruh berobat dengan BPJS, kalau yang tiga persen ini harus kita buat kelompok untuk sering diedukasi dan sering cek ke puskesmas secara gratis,” tukasnya.

Dio mengungkapkan akibat diabetes banyak menimbulkan kerusakan pada organ tubuh mulai dari kepala menyebabkan mata rabun, kemudian membuat ginjal rusak sehingga pasien diabetes banyak melakukan cuci ginjal.

Tak hanya itu, diabetes juga menyebabkan hipertensi yang mengakibatkan stroke, termasuk diabetes membuat gangguan pembuluh darah veriver.

“Mereka sering terasa kebas-kebas, keram. Banyak sekali mempengaruhi produktivitas,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply