Phm
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil memproduksi gas sebesar 570 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) pada 24 Agustus 2022 yang merupakan pencapaian tertinggi sejak bulan Juni 2021 lalu. Senin (30/8/2022).

PT Pertamina Hulu Mahakam Capai Produksi Gas Tertinggi di Agustus 2022

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil memproduksi gas sebesar 570 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) pada 24 Agustus 2022 yang merupakan pencapaian tertinggi sejak bulan Juni 2021 lalu.

General Manager PHM, Krisna, mengatakan bahwa Perusahaan terus berkomitmen melakukan langkah-langkah strategis dalam menahan laju penurunan produksi alamiah yang tinggi dan mempertahankan tingkat produksi pada lapangan-lapangan migas di Wilayah Kerja Mahakam yang sudah mature. “Kami berhasil menerapkan berbagai inovasi dan aplikasi teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas yang ada,” ujar Krisna. Senin (30/8/2022).

Selain itu, ditambahkan oleh Krisna, Perusahaan menerapkan praktik-praktik engineering terbaik di industri hulu migas dalam memelihara dan meningkatkan keandalan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun. Keandalan ini dicapai melalui program perawatan sistem, inspeksi perpipaan, serta peremajaan peralatan produksi.

Menurut Krisna, kenaikan produksi PHM ini tidak lepas dari kontribusi proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN) yang on stream mulai 20 Mei 2022. Estimasi produksi gas dari proyek Jumelai diperkirakan sebesar 45 MMSCFD dan kondensat 710 BCPD (barel kondensat per hari). Selain kontribusi dari Lapangan Sisi Nubi, kontribusi lainnya berasal dari program well revival (reaktivasi sumur secara berkala bila tekanan kepala sumur telah mencukupi) dari lapangan Tunu dan South Mahakam.

“Kontributor utama kenaikan produksi saat ini adalah 2 platform baru yaitu WPS3 di North Sisi yang on stream mulai 11 Juni 2022 (laju alir awal 35 MMscfd dari 2 sumur SS-301 dan SS-302) dan WPN4 di North Nubi yang on stream mulai 17 Agustus 2022 (laju alir awal 22 MMscfd dari 2 sumur NB-403 (12 MMscfd) dan NB-404 (10 MMscfd), dan juga program perawatan dan intervensi sumur eksisting, yaitu dari sumur NB-310 (10 MMscfd) dan SS-119 (5 MMscfd)”, imbuh Krisna.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Chalid Said Salim, dalam kunjungannya ke PHM baru-baru ini, menyampaikan dukungan atas langkah yang diambil oleh PHM dan memberikan apresiasi atas pencapaian produksi ini.

“Pencapaian produksi gas PHM ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi Regional 3 Kalimantan sebagai buah kerja sama semua pihak sejak tahap perencanaan, konstruksi dan start up, pengeboran dan perawatan sumur, serta operasi produksi yang handal,” ujar Chalid.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLANL-MEI
hosting terpercaya